Minggu, 31 Juli 2011

Romantic Princess Part 22

Romantic Princess

Part 22

“emm..Emp?”

“ya?”

“bagaimana kalau liburan kali ini aku gunakan untuk mendekatkan hubunganku dengan shilla Emp? Ya agar kami bisa jadi akrab. Bagaimana kalau ke villamu yg ada dipinggir pantai itu?” Gumam rio sambil merangkul shilla.

Shilla yg dirangkul sudah panik tidak karuan. Tidak menyangka jika rio akan seperti itu.

“bagaimana Emp? Dan kau setuju kan shilla?” tanya rio sambil menoleh kepada shilla. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada shilla.

“eh? Liburan?”

Rio mengangguk.

“hanya berdua kah?” tanya Emp.

“tentu.”

“tidak bisa jika kau ingin liburan, aku akan izinkan asal kau mengajak seseorang lagi, seperti ify. Ya dia bisa disewa untuk menjadi pembantu bukan? Aku tidak ingin cucuku repot sendiri.” Sela Emp.

‘kena kau! Dulu saat ify masih cucumu, jika aku menyarankan ini, pasti kau akan langsung menyetujuinya. Dasar kau kakek tua.’ Batin rio sambil tersenyum.

“ify? Kenapa harus ify?”

“iya benar kata Emp. Lagipula dia kan bisa menjadi pelayanku. Dia patuh kok sekarang. Jadi gampang jika disuruh-suruh.” Jawab shilla.

“baik. tapi aku juga akan mengajak iyel. Agar ify tidak mengganggu kita. Ya kan shilla?”

“iyel?” tanya shilla kaget.

“iya memang kenapa? Ku fikir ify dan iyel sangat akrab, jadi biarlah mereka berdua dan kau dan aku. Kau setuju?”

‘apa ify dan iyel sangat akrab?’ tanya shilla dalam hati.

“ok. Silahkan bersenang-senang.” Gumam Emp ‘yg penting cucuku ikut.’ Batinnya dalam hati.

Lalu mereka kembali melayang dengan fikiran masing-masing.

***
dari tadi gadis cantik ini hanya mengetukkan jarinya pada ponselnya. Berharap dapat balasan sms dari kekasihnya, tapi nyatanya sudah lebih dari 30 menit ia mengirimkan pesan singkat itu, balasan tak kunjung datang. Sampai akhirnya mobil yg ia naiki sampai diperumahan rumah yg kumuh.

Setelah paman sam memakirkan mobilnya, manager mangare langsung bergegas turun dan membukakan pintu mobil untuk ify – gadis tadi-. Ify sendiri hanya diam-diam saja setelah turun dari mobil itu.

“ify apa kau akan pergi ke noszta?” tanya manager mangare.

“tidak.”

“benarkah?”

“maksudku tidak untuk sekarang. tapi liburan nanti.” Jawab ify “sudah ya..aku mau kedalam. Terima kasih manager kau sudah baik karna mau mengantarku. Permisi.” Tambahnya sambil pergi menghampiri sebuah rumah yg ia yakini rumah sahabatnya.

Manager mangare langsung pulang dan memberitahukan ini pada Emp.

Setelah meninggalkan manager mangare, ify langsung menghampiri sebuah rumah sederhana yg tak jauh dari situ. Setelah sampai didepan pintunya, ify mengetok pintunya.

“permisi..agni.” sapa ify.

Lalu keluar seorang perempuan dengan kaos oblong dan celana jins selutut sambil memamerkan senyum manisnya.

Setelah mengetahui orang yg membukakan pintu padanya, ify langsung berhambur ke pelukan orang itu.

“aku kangen kamu ag..” gumam ify dipelukan agni.

“aku juga.” Balas agni “masuk yuk. Cerita didalam aja. Kebetulan orang tuaku lagi kerja jadi dirumah aku cuman sendiri. Untung kamu mau dateng.” Seru agni panjang lebar.

Lalu tanpa ba-bi-bu lagi mereka langsung masuk kedalam rumah agni. Ify duduk dikursi sebelah agni sambil memejamkan matanya.

“nih fy minum. Maaf ya cuman air putih.”

Ify tersadar dari lamunannya lalu membuka matanya.

“eh,, gpp kok ag.. makasih ya.”

“trus kenapa kamu kesini?”

“lah? Gak boleh ya?”

“boleh lah.”

“Hmm..untuk beberapa hari aku boleh nginap disini gak?”

“ya boleh lah.. kenapa enggak? Lagian aku kangen kita main-main kaya dulu lagi.”

Ify tersenyum mendengar jawaban agni. Lalu kembali memejamkan matanya.

“fy..” panggil agni

Ify hanya diam.

“fy,” gumam agni sambil menoleh ke ify.

Dilihatnya ify yg sedang tidur, dari wajahnya kelihatan kalau dia sangat lelah, seperti memikirkan rencana untuk perang. Karna tidak mau membangunkan sahabat kecilnya itu, agni berlari kekamarnya lalu kembali dengan sebuah selimut ditangannya, lalu dengan hati-hati ia menyelimuti tubuh ify.

***
setelah sampai dikediaman Umari, manager mangare langsung mencari Emp, dilihatnya Emp sedang duduk termenung dikursi kesayangannya. Manager mangare menghampirinya.

“Emp..” panggil manager mangare.

Emp menoleh.

“untuk sekarang Nn. Ify tidak akan pergi ke noszta, tapi ia bilang ia baru akan pergi saat liburan nanti.”

Mendengar laporan dari manager mangare, Emp memejamkan matanya. Ia berharap agar bisa mengulang waktu dan menghentikan permainan bodohnya ini.

“excel..” panggil Emp saat setelah sejenak memejamkan matanya.

“iya Emp?”

“tolong panggilkan iyel kesini.”

“baik Emp.” Lalu manager mangare langsung bergegas meninggalkan Emp. Setelah keluar dari ruangan Emp, manager mangare langsung mencari iyel. Ia bertanya-tanya dulu pada para pembantu yg mungkin melihatnya.

“apa kau melihat iyel?”

“tadi Tn. Muda bilang ingin bermain basket bersama ketiga Tn. Muda yg lain.”

Setelah mendapat informasi, manager mangare langsung bergegas menemui iyel.

***
Lapangan basket

Keempat pangeran tampan ini sedang berkumpul untuk mulai beradu kekuatan dalam bidang olahraga basket. Tapi pada saat permainan mereka baru saja akan dimulai, manager mangare datang dan mengacaukan acara mereka.

“maaf mengganggu. Tn. Muda iyel, Emp memanggilmu.”

“apa? Aku?” tanya iyel.

“iya. Ayo.” Ajak manager mangare.

“hmmph selalu mengganggu.” Gumam iyel. Lalu mengikuti manager mangare dari belakang.

‘rupanya Emp sudah mulai bertindak, jadi acara liburan ini akan kupakai untuk membuktikan sesuatu.’ Batin seseorang yg sedang menatap kepergian iyel.


***

“ada apa Emp?”

“liburan ini kau ikut bersama rio dan shilla berlibur divillaku.”

“hah?”

“tidak ada bantahan. Kau kesana bersama ify juga. Jadi tolong kau bilang padanya, untuk tidak pergi ke noszta dulu. Kalian berliburlah dulu. Mengerti yel?”

“baik Emp. Sekarang aku akan beritau ify.”

“dia dirumah temannya.”

“teman?”

“iya. Teman kecilnya.”

“baik Emp.” Lau iyel langsung meninggalkan mereka dan pergi kerumah agni.


Sampai dirumah agni, ia langsung mengetuk pintu rumah yg sudah diyakininya adalah rumah agni. Setelah beberapa menit, keluarlah perempuan manis dari dalam rumah itu. Melihat agni yg keluar, iyel langsung memamerkan senyumannya. Agni hanya menatap heran pada iyel.

“hai..” sapa iyel.

“oh hai. Kenapa?”

“ada ify?”

“ada, eh masuk dulu aja. Ify lagi tidur.” Jawab agni mempersilahkan iyel masuk.

Iyel mengikuti agni masuk kedalam. Sampai didalam dilihatnya ify yg sedang tertidur pulas diruang tamu.

“jadi alasan apa kamu datang?” tanya agni.

“aku disuruh Emp untuk memberitau ify bahwa liburan nanti kita disuruh berlibur untuk menemani Rio dan shilla yg sedang mendekatkan hubungan mereka.” Jelas iyel.

“apa? Apa maksudmu mendekatkan hubungan mereka? Bukankah ify dan rio saling mencintai?” agni heran.

“lah? Kamu tidak tau? Memangnya ify tidak cerita padamu?”

“belum. Setelah sampai disini ia tertidur, tapi sepertinya ia sangat lelah, jadi aku tidak bertanya apa-apa dulu.” Jawab agni.

“yasudah biar ify saja yg cerita. Tolong sampaikan pesanku tadi padanya ya. Jika ada yg ingin ditanyakan suruh dia hubungi aku saja.” Gumam iyel.

“oh ok baiklah..”

“yasudah aku pamit dulu. Sampai ketemu lagi.” Gumam iyel sambil pergi meninggalkan agni.

***
malam harinya dikediaman Umari

Makan malam berlangsung sunyi dikediaman Umari, sehingga tidak ada kehangatan yg tercipta dari keluarga ini.

“ehem..” Emp berdehem

“excel, bagaimana apakah semuanya sudah disiapkan? Tentang liburan shilla dan rio?”

“semuanya siap Emp..” jawab excel.

“Emp, bukankah liburan masih seminggu lagi? Tapi mengapa sudah dipersiapkan?” tanya shilla.

“tidak apa-apa bukan? Agar lebih mudah jika harinya sudah tiba.” Jawab Emp “yel apa kau sudah memberitau ify?” tambahnya.

“sudah Emp.”

“baik. shilla silahkan kamu berlibur dengan Rio. Dan ify akan membantumu.”

“ya Emp.”

Setelah selesai makan malam. Rio langsung pergi meninggalkan ruang makan dan menuju kamarnya. Sampainya dikamar, rio berlari kebalkonnya sambil menenteng sebuah gitarnya, ia duduk dikursi sambil menyandarkan tubuhnya pada tembok disebelahnya. Rio mengadahkan wajahnya kelangit, melihat bulan yg yenagh dilanda kesunyian, karna tiada satu pun bintang yg terlihat bersinar bersmanya. Sambil mencoba merenungkan rencananya memorinya mengulang masa-masa saat pertama kali ia bernyanyi untuk ify dirumah tua waktu itu.



***
Tak jauh beda dengan Rio. Malam hari ini digunakan perempuan cantik ini untuk merenung. Ia mencoba memikirkan dampak akibat rencana bodohnya ini. Apakah rencananya akan dilanjutkan atau akan ia hentikan karna tidak ingin lebih banyak menimbulkan kesalahpahaman pada kekasihnya itu.

Ia keluar dari rumah sahabatnya dan duduk dikursi halaman depan rumah sahabatnya itu. Sambil menyandarkan tubuhnya pada tembok halaman rumah agni –sahabatnya-, ia melihat kearah langit. mencoba mencari jawaban atas masalahnya itu. Tak ada jawaban dari langit, hanya ada bulan yg tengah sendiri. Ify –gadis tadi- tersenyum melihatnya, ternyata bukan hanya dia yg sedang merasa kesepian fikirnya.

***
karna tak ingin malam ini terlalu sunyi, masih diposisi tadi –menyandarkan tubuhnya pada tembok-, rio mulai memetik gitarnya dan memainkan instrument sebuah lagu.

Dan dengan keadaan yg sama, seperti mempunyai kontak batin yg kuat, ditempatnya ify juga ingin menyanyikan sebuah lagu. Yg ia maksud agar sang bulan tidak lagi kesepian. Dan harapan itu juga ia tujukan kepada dirinya. Dan ia juga rio sedang dalam posisi yg sama dengannya, ia berharap lewat bulan, ia bisa menyampaikan perasaannya sekarang pada rio.

(Rio)
Bila waktu terus memanggil
Agar dua hati dapat menyatu
Bukan aku tak ingin cinta
Tapi aku takut menyakitimu

(Ify)
Dan kini aku jauh darimu
Ada yang hilang dari hatiku

(Rio-Ify)
Cinta tak dapat ditebak apa maunya hati
Salahkah kita

(Rio)
Bukan maksud menduakanmu
Aku tak ingin mendustai hati
Aku juga mencintaimu
Ku menjauh hanya untuk berfikir

(Ify)
Dan kini aku jauh darimu
Ada yang hilang dari hatiku

(Rio-Ify)
Letih memandang wajah hari
Yang memanduku tuk mencarimu
Cinta tak dapat ditebak apa maunya hati
Salahkah kita
Hanya tak bisa dustai hati untuk mencinta
Salahkah kita

(Rio)
Bukan aku tak ingin cinta

(Ify)
Tak ingin cinta

(Rio)
Tapi aku takut menyakitimu

(Ify)
Dan kini aku jauh darimu
Ada yang hilang dari hatiku

(Rio-Ify)
Letih memandang wajah hari
Yang memanduku tuk mencarimu
Cinta tak dapat ditebak apa maunya hati
Salahkah kita
Hanya tak bisa dustai hati untuk mencinta
Salahkah kita

(Rio-Ify)
Biarlah semua kini kita berpisah
Namun hati kita tetap menyatu
Ku sangat rindu ingin bertemu sampai
Tujuh purnama ku tetap menunggu

(Rio-Ify)
Bila waktu terus memanggil
                                                               

Source: http://liriklaguindonesia.net/r/robin-hood/robin-hood-feat-asmirandah-salahkah-kita/#ixzz1TUizIdRF

***
Keesokan Harinya

Hari ini Universitas Cergy-de Pontoise masih masuk untuk membagikan hasil test yg sudah dilalui kemarin. Seluruh murid sudah harap-harap cemas menunggu hasil testnya. Termasuk sepasang sahabat ini. Dari tadi mereka berpegangan tangan saling mendoakan agar mendapat hasil yg bagus.

Sampai akhirnya pak Rizky membagikan selembaran kertas dihadapan mereka berdua. Senyuman manis mengembang dibibir mereka ketika tau hasilnya tidak seburuk apa yg mereka fikirkan. Sekarang mereka hanya memandang puas dengan hasil yg mereka terima.

“baik. Anak-anak,, selamat dengan hasil yg kalian dapat ini. Dan luar biasa karna di kelas ini tidak ada yg dibawah rata-rata. Dan selamat kepada Nn. Shilla, sivia dan ify yg mendapat nilai 100. Ok, karna tidak ada lagi yg saya bicarakan kalian boleh keluar. Terima kasih!” gumam pak Rizky sambil pergi meninggalkan kelas ify dkk.

Dibangkunya ify dan sivia masih mengucap syukur akan hasil test yg mereka dapat. Mereka sangat tidak percaya akan mendapatkan hasil yg sempurna ini. Terutama ify, ia yg awalnya sangat tidak mengerti akan pelajaran tentang ‘ilmu pemasaran’ bisa mendapatkan hasil yg sempurna pada midtest.

“aku gak nyangka banget loh vi dapet nilai 100.” Gumam ify.

“iya aku juga.” Jawab sivia “Oiya nanti jalan yuk fy..kata alvin kamu udah gak tinggal dirumah Emp lagi kan?” tambahnya.

“emm boleh. Ajak agni sekalian ya?”

“sipp..” gumam sivia sambil mengacungkan kedua jempolnya.

“eh,,eh tapi kok kamu bilang kata alvin?”

“iya. Kenapa?”

“kata alvin? Sejak kapan alvin mau ngomong sama perempuan? Sama aku aja kadang gak mau. Kok sama kamu mau..”

“haha..aku gak tau deh. Semalem aku smsan sama dia. Jadi sekalian aku nanya-nanya tentang kamu aja deh..hehe”

“huu tapi bagus deh. Semoga kamu jadian aja sama si alvin..haha”

“ih apaan sih kamu fy..siapa yg suka lagi sama alvin? Ngarang.” Sela via, tapi dengan rona-rona merah dipipi chubby-nya.

“haha..masa ga suka sih? Merah gitu pipinya,,udah kaya kepiting rebus aja deh..hahaha.” ledek ify sambil pergi keluar kelas.

Saat keluar tidak sengaja ify menabrak seseorang yg lebih tinggi darinya. Ify berbalik dan berniat untuk minta maaf pada orang itu, tapi ternyata orang itu langsung berjalan melewati ify begitu saja. Terlihat sekali bahwa orang itu ingin menghindar dari ify. ify hanya memandang kecewa ketika tau orang itu langsung melewatinya tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya. Dan lebih kecewanya lagi saat ia melihat orang itu menghampiri shilla.

“fy..” panggil via.

“eh? Kenapa vi?”

“kamu yg kenapa?”

“gak usah diliatin fy. Aku juga bingung kenapa kakak jadi seperti itu.” Gumam seseorang dari belakang via dan ify.

Dilihatnya cakka sedang berdiri tegak dengan 2 saudaranya disampingnya. tak sedikit para kaum hawa yg iri melihat ketiga pangeran idaman mendekati via dan ify.

Ify hanya tersenyum menannggapi omongan cakka tadi.

“emm fy, kamu sudah diberitau agni tentang liburan kita?” tanya iyel.

“iya. Semalam dia memberitauku. Tapi kenapa harus aku? Bukankah masih banyak pembantu lain yg bisa mereka suruh?”

“aku tidak tau. Ini permintaan shilla kata Emp. Oiya nanti siang bisa kita jalan? Aku ingin membiacarakan sesuatu padamu.” Gumam iyel.

“tidak bisa.” Gumam via dan cakka bersama.

“hey kalian kompak sekali.” Cibir alvin.

“memang kenapa?” tanya iyel.

“ify ada janji denganku dan agni. Kita mau jalan. Kamu tidak bisa mengajak ify begitu saja yel.” Jawab via

“aku tidak setuju yel. Kau ingin mengajak ify tanpa memikirkan perasaanku sebagai orang yg menyukainya?” tanya cakka.

“heu yasudah.. gimana kalau kita jalan bareng. Ya untuk membicarakan masalah ini. Bagaimana?” sepakat iyel.

“hmm boleh juga. Tidak apa kan vi?” tanya ify.

“yasudahlah aku ikut saja.” Gumam via.

“kalian berdua juga harus ikut. Aku tidak mau menjadi laki-laki sendirian.” Gumam iyel.

“hmmph. Bukankah kau sudah biasa jalan dengan banyak wanita seperti ini yel?” sindir alvin

“biarkanlah. Lebih baik aku masih jalan dengan wanita. Sedangkan kau? Kemana-mana selalu dengan cakka. Apa kau tidak berfikir orang-orang diluar sana, akan menilaimu sebagai pencinta sejenis?” ledek iyel.

“untuk apa aku memikirkan fikiran orang lain? Tidak ada gunanya.”

“heu yasudah..sampai ketemu nanti. Aku malas berdebat denganmu.” Gumam iyel sambil pergi meninggalkan ify dkk. Dibelakangnya cakka dan alvin mengikutinya.


***
Siang Harinya

Ketiga pasang teman ini, sedang asik berbincang disalah satu sudut cafe ini. Mereka tengah terlibat dalam pembiacaraan hangat layaknya sahabat.

“fy, apa kau berfikir bahwa rio berubah?” iyel membukan pembicaraan baru.

“hmm iya.” Jawab ify ragu.

“apa kau tau penyebabnya?”

“ya mungkin penyebabnya adalah aku. Aku yg merencanakan permainan bodoh ini.” Ify memulai monolognya.

Sedangkan yg lain menempatkan dirinya sebagai pendengar.

“jadi shilla bukanlah cucu asli Emp? Dan dia bersekongkol dengan Emp?” tanya cakka setelah ify selesai bercerita.

“sudah kuduga bahwa kau lah cucu kandung Emp fy.” Gumam via.

“lalu, apa yg kau rencanakan?” tanya agni

“aku hanya ingin membuktikan bahwa akulah cucu kandung Emp yg sebenarnya tanpa harus termakan jebakannya dengan shilla. Tapi sepertinya rio salah paham padaku. Lalu aku harus bagaimana? Berbagai cara sudah kulakuakan, tapi sudah beberapa hari ini dia tidak membalas smsku, mengangkat telponku, dan menghindari kontak mata denganku. Tadi pun kalian liat sendiri bukan? Bahkan dia lebih memilih berbicara dengan shilla daripada denganku. Sebelum menjalankan rencana ini, perasaan rio tidak terlintas diotakku, aku takut dia salah paham padaku, dan kata-kataku waktu itu benar-benar melukai perasaannya. Aku takut dia benar-benar akan menikah dengan shilla.” Jelas ify.

Sivia mengelus pundak ify. mencoba memberi kekuatan pada ify.

“biar nanti aku coba bicarakan dengan rio. Kau percaya saja padaku.” Gumam iyel.

Lalu mereka kembali berbincang dengan bersahabat.


***
malam harinya dikediaman Umari. Iyel dan rio sedang duduk tenang dibalkon kamar rio. Mereka masih duduk dalam diam. Padahal sudah 30 menit mereka duduk bersama disana ditemani segelas teh manis. Tapi belum ada sepatah kata pun yg keluar dari bibir mereka.

Malam yg sunyi ini pun hanya semakin terasa sunyi.

“ehemm..” deheman iyel membuyarkan kesunyian yg semakin menjadi-jadi ini.

Rio menoleh kearah iyel.

“jadi apa yg ingin kau bicarakan disini denganku?” tanyanya sambil menaikkan sebelah alis matanya.

“aku ingin bertanya padamu, kenapa akhir-akhir ini kau menjauh dari ify? dan sikapmu beda sekali dengan hari-hari sebelumnya?” tanya iyel to the point.

“apa? Masalah itu? Hmm.. aku sedang merencanakan sesuatu. Kau tenanglah dan percaya padaku. Jika kau berada dipihakku, tetap percaya dan ikuti saja permainanku. Aku ingin membuktikkan sesuatu yg menurutku janggal disini.” Jawab rio.

“hmm baik lah.” Jawab iyel ‘lebih baik aku tidak memberitahumu bahwa shilla bukanlah cucu kandung Emp yg sebenarnya, aku ingin lihat apa rencanamu..’ batin iyel.

“tapi kenapa kau harus menghindar dari ify?”

“itu adalah bagian dari rencanaku. Kau diam saja. Sudah kubilang percayalah padaku. Segalanya akan indah pada waktunya. Aku selalu percaya pada kata-kata itu. Dan ku harap kau juga akan percaya padaku.” Gumam rio.

Iyel hanya menanggapi jawaban rio dengan senyumannya. Dan meneguk teh dihadapannya. Lalu jemarinya yg lincah mulai menari diponselnya.


Dering ponsel perempuan ini, menghentikan aktivitas melamun sang empunya, ia menoleh pada ponselnya yg tergeletak diatas meja. Segera diraihnya hp biru muda itu.

-
From: Iyel
Segalanya akan indah pada waktunya. Percayalah pada Rio! J
-

Untaian kata yg tertera pada layar ponselnya, membuat moodnya cukup kembali baik. 2 kalimat yg dikirim iyel –sang pengirim- bermaksud untuk menyemangati gadis ini, sepertinya cukup tersampaikan dan tertangkap oleh gadis ini. Bibir mungilnya yg sedaritadi hanya membentuk garis lurus kini sudah mulai membentuk sebuah lengkungan manis. Yg artinya, ia benar-benar mengharapkan kalimat itu terbukti. Sambil tersenyum, ia mendongakkan kepalanya ke langit. senyumannya semakin mengembang melihat begitu banyaknya bintang malam ini. Mereka menemani sang bulan yg kemarin tengah dilanda kesepiannya.


->>bersambung..

Kamis, 21 Juli 2011

Romantic Princess Part 21

Romantic Princess



Part 21: Satu Rahasia Terkuak!


Tiba-tiba pintu ruang makan kembali terbuka, tapi tidak nampak sosok manager mangare disana, hanya ada iyel yg masuk dengan senyuman yg masih terukir dibibirnya. Ia berjalan seakan tanpa beban, lalu menghampiri shilla.

“kelihatannya makanannya enak. Boleh aku ikut bergabung?” tanya iyel ramah.

“tentu boleh.” Jawab shilla ramah sambil terus tersenyum.

Rio yg melihat gelagat aneh yg ditimbulkan shilla merasa ada sesuatu yg salah disini. Tapi tak ia permasalahkan, ia kembali duduk dan menikmati makanannya.

“sudah. Duduk yel, makan saja makananmu.” Suruh Emp.

***
selesai makan malam waktunya rio untuk mengajari shilla pelajaran tentang pemasaran yg ia tidak mengerti. Setelah puas akan penjelasan dari rio, mereka langsung pergi bersama kekamar masing-masing.

***
Gadis berwajah tirus ini, masih diam diatas kasurnya sambil menatap kelangit-langit kamarnya. Saat ini ia tengah membayangkan apa yg terjadi dengan kekasihnya dengan perempuan lain. Kalau bukan karna ini perintah Emp, gadis ini pasti tidak mungkin mengijinkan kekasihnya itu mengajari perempuan lain, terlebih lagi seorang Ashilla Zahrantiara, nama perempuan yg kini sudah menjadi musuh beratnya.

Kembali masih dalam posisi yg sama, ify –gadis tadi- mencoba memikirkan sesuatu hal positif yg ia yakini akan dilakukan oleh kekasihnya, tidak mungkin seorang Rio –kekasihnya- melakukan hal-hal yg membuatnya kecewa. tapi, mungkin tidak dengan shilla, nama perempuan yg kini sudah semakin melekat diotaknya, nama yg sangat ia hafal, nama yg sudah membuat kehidupannya berubah 180 derajat, karna bukan tidak mungkin shilla akan merayu rio.

Ify merenggut kesal ketika mengingat raut wajah shilla yg sangat meremehkannya. Tiba-tiba ify mengingat apa yg ia lihat tempo hari, saat ia ingin memberikan secangkir teh untuk shilla, ia tidak melihat ada tanda lahir yg sama dengan yg dimiliki Nn. Alyssa yg sebenarnya. Apa benar dugaannya? Bahwa shilla bukanlah cucu kandung Emp, dan dia melakukan ini hanya untuk memiliki harta kekayaan Emp? Tapi, kenapa? Bukankah shilla bilang bahwa dikeluarganya yg dulu uang tak jadi masalah untuknya? Dan apapun yg shilla minta, pasti akan diberikan. Jadi apa motivasi shilla untuk menipu Emp? Karna lelah, ify memutuskan untuk merebahkan dirinya, mencoba memejamkan matanya, dan melepaskan pikirannya sejenak.

***

Keesokan harinya

Pagi ini, ify memutuskan untuk mencari tau jawaban atas segala pertanyaan yg memenuhi otaknya selama semalaman. Setelah bersiap-siap, ify langsung bergegas menuju kamar Nn. Alyssa, ia tidak ingin kejadian waktu itu terulang lagi dan sekaligus untuk mencari tau jawaban dari kebingungannya.
Kira-kira baru beberapa langkah ify berjalan, ponsel disaku seragam pembantunya bergetar, ify mengeluarkan barang elektronik itu dari sakunya. Dilihatnya ada sebuah pesan masuk, dengan segera Ify menekan tombol ‘OK’ untuk membuka isi pesan tersebut.

From: Via

Fy, tenang aja, aku udah nyuruh orang buat nyelidikkin tentang cucu kandung Emp yg sebenarnya. Nanti hasilnya pasti aku kasih tau. Ok?

“ha? yaampun sampe nyuruh orang segala ni si via? Ckck..” gumam ify sambil tersenyum. Ia tidak menyangka akan dapat perhatian sebesar itu dari teman barunya.

Masih dalam senyum manisnya yg terukir dibibir mungilnya, ify menekan tombol untuk membalas sms Via tersebut, kemudian mengetikkan beberapa kata dan langsung menekan tanda kirim.


To: Via

Iya. Makasih banyak vi, sekarang aku juga mau buktiin sesuatu, nanti aku ceritain ya?


Tak butuh waktu lama, sms balasan pun datang.


From: Via

Ok..sampai ketemu nanti.


Merasa puas dengan jawaban via, ify melanjutkan langkahnya menuju kamar shilla. Sampai dikamar shilla dengan hati-hati ify mengetuk pintu dulu. Setelah menunggu beberapa menit, -karna tidak ada jawaban- ify memutuskan untuk langsung masuk. Ify memeriksa kedalam, tidak ada tanda-tanda bahwa ada shilla didalam kamarnya. Sampai sayup-sayup terdengar seseorang yg sedang bersenandung. Ify mencarinya, sampai ia temukan sumber suara, yaitu dari kamar mandi.

‘oh ternyata lagi mandi. Pantes gak denger. Yaudahlah aku balik dulu.’ Pikir ify sambil berjalan menjauhi kamar shilla, tetapi baru beberapa langkah, ia berhenti, dan mengurungkan niatnya. Ia berfikir bukankah ini saat yg bagus untuk membuktikan bahwa shilla bukanlah cucu kandung Emp? Tapi bagaimana caranya?

Karna terlalu lama berfikir, ify tidak menyadari bahwa shilla sudah ada dibelakangnya, lengkap dengan handuknya.

“ehem.” Shilla berdehem yg sukses mengagetkan ify.

“eh? Sudah selesai kau?” tanya ify.

“ada apa kau kesini?”

“seperti biasa, aku melayanimu Nn. Alyssa.”

“benarkah? Bukankah kau ingin mencari tau sesuatu tentang semalam?”

“apa maksudmu?”

“ya..tentang semalam, setelah kau diusir dari ruang makan, lalu aku dan rio belajar bersama..huah kau tau? Aku sangaaaattt senang!” shilla mencoba memanas-manasi ify.

Ify diam. Perasaan yang ditahannya kini menjadi-jadi, bahkan kini seperti menyumbat pernafasannya dan membuatnya menjadi sesak.

Shilla yg menyadari ify cemburu, mencoba tersenyum.

“oiya, aku mau memberi tau kau satu hal.”

“apa?”

“tidak sekarang tentunya, nanti malam disini. Aku ingin memberitahumu suatu rahasia besar.
Tenang saja, hanya kau dan aku yg tau.” Gumam shilla “sekarang ambilkan sarapan. Aku ingin makan disini saja.” Tambahnya sambil beranjak pergi untuk berganti pakaian.

“baik. nanti malam?” tanya ify.

Shilla menghentikan langkahnya.

“iya. Setelah makan malam tentunya.”

“tapi aku kan tidak boleh ikut melayani diruang makan lagi setelah insiden itu.”

“oh..yasudah, kalau begitu.....hmm kamu datang kesini jam 9 malam saja. Karna setengah jam sebelumnya, aku ingin belajar lagi dengan rio.” Gumam shilla.

“oh..ok.” lalu ify langsung pergi kedapur untuk mengambilkan sarapan untuk shilla.

***

Siang ini, sepasang sahabat sedang membicarakan sesuatu hal yg akhir-akhir ini sedang mengacaukan pikiran keduanya. Mereka masih duduk santai didalam kelas, padahal bel sudah berbunyi kira-kira 5 menit yg lalu. Didalam kelas pun kini hanya tinggal mereka berdua.

“jadi apa yg mau kamu bicarakan vi?” tanya ify memulai pembicaraan.

“aku baru dapet informasi dari orang suruhan aku, kalau shilla itu bukan cucu kandung Emp, dia itu anak kandung dari keluarganya dulu.” Jawab via.

“ohya?”

“iya. Makanya kita harus ngelakuin sesuatu, buat nunjukkin ke Emp kalau shilla bukan cucu kandungnya dan kamulah cucu kandungnya yg sebenarnya fy.”

“ya..tentang itu, kita fikirkan caranya nanti saja ya vi? Karna untuk sekarang, aku masih belum yakin juga.”

“ok. Oiya, jadi apa yg ingin kamu bicarakan padaku?”

“hmm..shilla ingin berbicara padaku satu hal malam ini, tapi aku tak tau apa.”

“masa? Apa yg ingin dia beritau padamu ya fy?”

“aku tidak tau. Tenang saja, jika ada apa-apa aku pasti langsung mengabarimu.”

“ok. Eh ngomong-ngomong, apa kabar sahabat kecilmu itu? Si agni?”

“oh..dia baik. kenapa?”

“tidak. lain kali, kita jalan bersama ya? Seperti sahabat-sahabat lainnya. Ok?”

“oh..baik. eh vi..lebih baik tentang ini kau jangan beritau siapa-siapa ya?”

“tentang apa?”

“tentang cucu kandung Emp yg sebenarnya.”

“memang kenapa? Bukankah sebaiknya keempat Tn. Muda kita beritau?”

“tapi apakah jika mereka tau semua langsung kembali seperti awal? Mereka tau pun tidak akan mengubah sesuatu. Kau seperti tidak tau Emp saja, semuanya harus dengan bukti. Ya kan?”

“iya juga sih. Jadi apa rencanamu?”

“iya..kita diam-diam saja,..tentang bukti...aku yg akan menyelidikinya.”

“baiklah.”

Lalu mereka melanjutkan pembicaraan dengan nada layaknya sepasang sahabat.

***

malam sudah larut, namun gadis cantik ini masih terjaga. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar shilla -majikannya-. Ia mencoba menjadi orang yg tepat janji walau sebenarnya ia tidak mau membuang waktu istirahatnya hanya untuk bertemu dengan shilla. Sampai didepan kamar shilla, Ia tidak melihat ada tanda-tanda bahwa shilla ada dikamarnya, karna jam les belajar pemasaran dengan rio masih berlangsung. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggunya. Tidak tau apa yg membuatnya sepeduli ini dengan orang yg -mungkin- sangat dibencinya kini, hingga dia mau menunggu didepan pintu kamarnya hanya untuk mendengarkan suatu hal yg belum diyakininya kalau itu penting.

Kini, ify –gadis tadi- mulai menghentakkan kakinya, mencoba menghilangkan rasa pegal yg menyerang sendi-sendi anggota gerak bawahnya. Ia tidak habis fikir dengan apa yg kini terjadi pada dirinya, mengapa ia masih setia didepan pintu kamar shilla padahal belum tentu shilla akan menepati janjinya. Sedetik kemudian, ify mengambil ponselnya disaku celananya, diliriknya jam digital pada layar ponselnya itu, ify menghela napas berat kira-kira sudah lebih dari 1 jam ia menunggu didepan pintu kamar shilla dari waktu yg ditunjukkan. Terlebih lagi ia menunggu dengan posisi berdiri. Sekarang pun waktu menunjukkan pukul 10 malam tepat. Tapi tidak ada tanda-tanda shilla menepati janjinya lalu menemuinya.

Tiba-tiba langkah kaki seseorang membuyarkan pikirannya. Ia menoleh, shilla sedang berdiri dihadapannya dengan wajah tanpa dosa.

‘akhirnya dia datang.’ Batin ify. “jadi apa yg ingin kau beritahukan padaku?” tanya ify.

“apa? Sudahlah, lain kali saja, itu tidak terlalu penting. Lagipula sekarang ini aku sangat lelah,
aku ingin istirahat. Pergi!” gumam shilla sambil mendorong ify. Lalu berjalan mendekati pintu kamarnya.

Saat ingin melangkah kaki shilla tercegal kaki ify yg memang sengaja dilakukan ify yg tidak terima dengan perlakuan shilla yg sudah membuatnya menunggu hingga 1 jam. Alhasil, shilla terjatuh. Ia yg sedang pakai rok membuat sedikit pahanya terlihat. Ify yg melihatnya, berhasil mengetahui bahwa shilla bukanlah cucu kandung Emp, karna memang shilla tidak memiliki tanda lahir berbentuk love itu.

“eh? Dimana tanda lahirmu? Kenapa tidak ada?” tanya ify.

Shilla yg ditanya seperti itu, mendadak salah tingkah. Ia bingung untuk menjawab apa.

Akhirnya karna takut, shilla langsung masuk kedalam pintu kamarnya. Ify yg tidak ingin kehilangan kesempatan emas ini mengejar shilla. Sampai didalam terjadilah kejar-kejaran antara shilla dan ify. Karna lelah, ify menarik rambut shilla yg terurai panjang, bermaksud untuk menghentikan acara ‘kejar-kejaran’ itu. Shilla pun terjatuh. Akhirnya ia pun mengalah.

“jadi, apa maksudmu?”

“apa?” tanya shilla kesal, karna sekarang rambutnya menjadi berantakan dan sedikit kusut. Ia membenahinya.

“kenapa tidak ada tanda lahir milik Nn. Alyssa? Apa kau bermaksud untuk menipu Emp?”

“tidak...”

“hmm?”

“ok sudah terlanjur, kau pun sudah tau. Jadi janjiku untuk memberitahumu sesuatu akan kutepati. Tentang tanda lahir itu aku memang tidak memilikinya, yaa karna aku bukanlah Alyssa Umari yg sebenarnya. Tapi, untuk menipu Emp tidak juga.”

“apa?”

“iya. Apa lagi?”

“kau bilang tidak menipu Emp?”

“ya iyalah.”

“tapi..kau. Ah,, apa sih motivasimu penipu?”

“heh, kau tidak usah memanggilku penipu.”

“cepat katakan.”

“baik. motivasiku hanya satu.”

“apa? Harta kekayaan Emp?”

“harta? Aku tak perlu itu. Lagipula kalau harta sih, dikeluarga kandungku juga aku punya. Ya
walaupun tak sebanyak Emp.”

“lalu?”

“aku mengingikan satu hal yg hanya bisa dimiliki oleh Nn. Alyssa.” Jawab shilla sok misterius.

“apa? Kedudukan? Kejayaan? Apa?” tanya ify gemas.

“masa kau tidak tau sih? Kau kan sempat menjadi Nn. Alyssa. Lagipula hanya menjadi Nn. Alyssa jika ingin mendapatkan dia.”

“dia? Ha?” ify terlonjak kaget begitu tau maksud shilla menipu Emp.

“rio.”                                                                                      

“apa? Rio?”

“iya. Tentu saja rio. Aku sangat menginginkan rio menjadi milikku. Karna hanya dengan menjadi Nn. Alyssa sajalah aku dapat memiliki rio seutuhnya. Karna aku dengar Emp akan menikahkan cucunya dengan penerus kebanggaannya yaitu Rio. Lagipula siapa orang yg tak ingin menikah dengan rio kecuali yaa..kalau orang itu tidak normal.” Jelas shilla panjang lebar.

“jadi kau..”

“iya ify. Kenapa? Tidak bolehkah?”

“aku akan adukan ini pada Emp. Lihat saja.”

“silahkan. Sekarang juga kalau kau mau tidak apa-apa.” Gumam shilla menantang.

Ify yg merasa diremehkan, mulai meninggalkan shilla menuju kamar Emp.

***

ify melangkahkan kakinya dengan kesal. Ia sedikit kesal dengan apa yg menjadi alasan shilla menipu Emp. Yaitu Rio. Sampai didepan kamar Emp ify langsung menerobos masuk, ia tidak peduli dengan manager mangare yg sudah bercuap-cuap memarahinya karna mengganggu waktu istirahat Emp.

“maaf ify. Kamu tidak boleh masuk.” Gumam manager mangare saat ify sudah berada dihadapan Emp.

“Emp, aku ingin bicara.”

Emp menoleh seakan bertanya ‘apa’.

“shilla bukanlah cucu kandungmu. Ia tidak mempunyai tanda lahir itu. Aku sudah melihatnya. Kalau kau tidak percaya, mari kita panggil dan kita buktikan, Emp.” Jelas ify susah payah. Tapi apa tanggapan Emp, ia hanya menatap ify dengan heran lalu memberi kode ke manager mangare agar menyuruh ify keluar.

“maaf ify, kamu harus keluar. Lagipula jangan mencoba memfitnah majikanmu. Apa untungnya untuk Nn. Shilla menipu Emp.” Sela manager mangare.

“apa? Fitnah? Aku tidak memfitnahnya. Lagipula dia menipu Emp karna dia ingin memiliki Rio. Ini dia sendiri yg mengakuinya. Percayalah padaku Emp.”

“ehem.” Emp berdehem lalu memberikan kode pada manager mangare bahwa dia sangat mengantuk dan menginginkan ify keluar dari kamarnya.

“baik Emp. Maaf ify, kau harus pergi sekarang juga!!” gumam manager mangare sedikit membentak.

“lihat saja aku pasti akan membuktikannya.” Gumam ify lalu pergi meninggalkan mereka.

“huh sebal. Kenapa Emp tidak percaya padaku? Lihat saja nanti aku pasti akan membuktikannya.” Langkahnya terhenti ketika mengetahui siapa yg ada didepannya sekarang.

“bagaimana? Apa reaksi Emp? Apa dia akan mengusirku? Ha? aduh, aku takut sekali.” Gumam orang itu sambil meledek.

Ify hanya bisa mendelik melihat perlakuan shilla.

“kenapa? Tidak bisa kan? hmm..baguslah. kalau begitu, sekarang lebih baik kamu tidur, jangan lupa besok kau harus melayaniku, Pembantu kecil!” ujarnya meledek.

Ify berdecak  kesal. Apa-apaan ini? Kenapa dia diam saja?

“oiya..jangan telat ya..pelayanku. hahahaha.” Tambah shilla sambil tertawa.

Sebal. Perasaan ify saat ini, tapi kenapa ia tidak bisa melakukan apapun saat diejek seperti itu?

‘ok. Kau boleh tertawa sekarang shilla. Tapi lihat besok, apakah kau masih bisa tertawa lagi seperti ini, penipu?’ batin ify lalu pergi kekamarnya.

Sampai dikamarnya, ify langsung merebahkan dirinya. Ia sempat berfikir, apa ia harus memberitau semua ini pada rio dan merundingkannya dengan teman-temannya?

‘apa aku beritau rio? Dan yg lain? Ah..tidak..tidak. ini kan antara aku dengan shilla. Aku tidak akan melibatkan siapa pun disini. Lihat saja, aku akan membuktikan sesuatu. Aku akan membuat semuanya terdiam. Pokoknya aku akan membuktikan bahwa shilla bukanlah cucu kandung Emp.’ Tekat ify.

***

keesokan Harinya

Selama seminggu kedepan akan diadakan mid test untuk mencoba mengetahui kemampuan para mahasiswa/siswi di Universitas Cergy de-pontoise. Termasuk dengan ify. Selama seminggu kedepan pula ify terbebas dari tugasnya menjadi pembantu untuk fokus belajar. Ini perintah Emp, tidak tau penyebabnya apa. Yg jelas ify sangat bersyukur, karna ia akan gunakan baik-baik kesempatan ini untuk belajar, karna sebenarnya banyak sekali ilmu pemasaran yg kurang ia mengerti, selain diakibatkan waktu belajarnya yg kurang, dari awal ia juga tidak mengerti tentang ilmu pemasaran. Ify juga ingin membuktikan bahwa ia tidak bodoh, ia pasti bisa menyesuaikan dirinya dengan orang lain.

<skip>

<skip>

Tidak terasa seminggu sudah berlalu, mid test sudah selesai. Ini saatnya ify untuk kembali bekerja dan membuktikan pada Emp, tentang shilla bukanlah cucu kandungnya. Tapi ify tidak menyadari satu hal, sudah seminggu ini, ia tidak berkomunikasi sama sekali dengan rio, alvin, cakka maupun iyel. Dengan via pun, hanya kalau via menyapa saja. Tapi itu tidak dipermasalahkan oleh ify, sekarang ini ia hanya ingin mencari bukti tentang shilla tanpa meminta bantuan dari siapapun, dia bahkan tidak memberi tau teman-temannya termasuk Rio.

Padahal jika ia memberitau mereka tidak akan terjadi satu hal yg tidak diinginkan. Seperti sekarang ini, ia merencanakan sesuatu.

Siang ini, ify sedang mengikuti shilla yg ingin minum teh ditaman kediaman Umari, sebagai pelayan pribadinya ify tentu menurutinya, sekaligus karna ingin mencari bukti untuk membuktikan pada Emp.

“kau bisa jalan dengan cepat tidak sih?” tanya shilla yg sudah kepanasan. Terlihat dari wajahnya yg memerah.

“iya..iya. tunggu sebentar. Tanganku kan hanya dua.” Gumam ify sambil meletakkan nampan
diatas meja didepan shilla. Lalu kemudian langsung mengambil kipas dan mengipaskannya.

“tenagamu mana? Cepatlah..aku sangat gerah.”

“iya.iya.” jawab ify kesal. Lalu ia mencoba memikirkan sesuatu.

‘apa aku cabut sehelai rambutnya sekarang saja? Agar aku bisa memberikan pada Emp untuk melakukan tes DNA ulang dan membuktikan pada Emp bahwa dia penipu?.’ Batin ify. Lalu
tangannya diam-diam mulai mencari sehelai rambut shilla yg berterbangan. Hup! Dapat! Tapi dengan jeritan kecil dari shilla tentunya.

Shilla terlonjak dan sedikit berjerit ketika merasakan ada yg mencabut sehelai rambutnya.

“apa maksudmu? Kau fikir dengan mengambil sehelai rambutku semua akan selesai? Jangan bodoh.”

“tidak.”

“hmph. Sekarang aku ini masih majikanmu. Aku akan adukan ini, dan kau tunggu saja hukumanmu.” Ancam shilla sambil pergi meninggalkan ify.

Ify yg menjadi sedikit kesal akhirnya membuang begitu saja sehelai rambut milik shilla yg kini dianggapnya sudah tidak berarti lagi. Sedetik kemudian ia mendengar manager mangare memanggilnya. Sepertinya ia akan mendapat hukumannya.

“ada apa?” tanya ify

“kau masih bertanya ada apa?”

Ify hanya melengos mendengar pertanyaan manager mangare.

“menurut peraturan pembantu keluarga Umari, jika seorang pembantu sengaja mencabut rambut majikan itu sama saja tidak menghormati majikan. Jadi dia harus meminta maaf pada majikan tersebut,,  dan menurut peraturan pun ada dua hukuman yg tersedia untuk pembantu kurang ajar seperti kamu. Pertama, yaitu aku akan memotong gajimu bulan ini untuk mengganti kerugian atau Kedua, kamu akan dikurung selama semalaman untuk mengintrospeksi diri..jadii”

“aku tidak akan meminta maaf pada seorang penipu.” Potong ify singkat.

“ok. Sekarang, jika kau ingin meminta bantuan dari Tn. Muda Rio untuk melepaskanmu, aku tidak akan keberatan. Tapi jika kau tidak ingin meminta bantuan kau harus meminta maaf pada Nn. Shilla untuk tidak mengulanginya lagi dan terima hukumanmu.” Jelas manager mangare.

“aku tidak akan meminta bantuan pada siapapun termasuk rio, ini masalahku dan shilla. Jadi aku tidak akan mengikutsertakan orang lain yg tidak ada sangkut pautnya dengan ini. Kalau kau menyuruhku meminta maaf padanya aku tidak mau. Silahkan saja mau potong gajiku atau mengurungku. Aku tidak peduli.” Jawab ify panjang lebar yg sukses membuat manager mangare melongo.

“ok baik kalau begitu. Gajimu akan aku potong, dan sekarang kamu ikut aku. Akan ku kurung kau selama 2 hari. Karna kebetulan besok adalah hari Minggu.” Gumam manager mangare menuju ke tempat kurungan para pembantu untuk mengintrospeksi dirinya.

Ify hanya mengikutinya dari belakang. Sekarang ini ify merasa sangat kalah. Ia sampai mendapatkan kerugian material dan non material. Huh! Tapi ify adalah ify. Jika ia bilang akan bertarung sendiri, ia pasti akan melakukannya sendiri. Dan sekarang pun ia menjalani hukumannya tanpa meminta bantuan dari orang lain termasuk Rio.

***

Keempat Tn. Muda ini sedang mengumpul bersama, membicarakan sesuatu yg akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Bukan hanya berempat, ia juga mengundang beberapa wanita untuk menemaninya berdiskusi. Ya,.. wanita-wanita itu tak lain adalah sahabat daripada seseorang yg sekarang menjadi bahan diskusinya.

“jadi apa yg sekarang terjadi pada ify ya? Mengapa dia jadi tidak kelihatan lagi. Padahal kita serumah, tapi aku tidak pernah melihatnya. Apa kau tau Agni, via?” tanya iyel.

“benar. Aku saja jarang melihatnya.” Tambah rio.

“aku tidak tau. Dia tidak pernah mengabarkanku lagi. Jadi aku tidak tau apa-apa tentang ify
sekarang.” Jawab agni.

“oh.. kalau kau? Apa ify bercerita sesuatu padamu?” tanya alvin.

“hmm..tidak. tapi kukira ini semua pasti ada hubungannya dengan shilla.” Jawab via.

“haduh. Dia lagi. Menurutmu apa yg terjadi?” tanya cakka.

“aku tidak terlalu yakin. Tapi, sepertinya ify sedang menyelidiki sesuatu.”

“benarkah?”

“iya.”

Lalu mereka kembali berdiskusi dan bertukar pikiran tentang kegiatan yg akhir-akhir ini dilakukan.

***
Keesokan harinya

Emp yg mengetahui bahwa ify dikurung ingin tau apa sebabnya. Akhirnya setelah mengetahui penyebabnya ia membiarkan ify untuk keluar dari kurungan itu dan langsung menugaskannya membersihkan kamarnya. Ify pun menurutinya. Ia bersyukur karna tidak dikurung selama satu hari.

“huh. Dasar, setelah membebaskanku malah langsung menyuruhku membersihkan kamarnya. Tapi tak apa. Dari pada disana. Sumpek.” Gumam ify sambil bersih-bersih.

Saat sedang bersih-bersih, ify mendengar langkah kaki mendekatinya beserta dengan suara Emp dan...shilla. ify ingin cepat-cepat keluar dari situ, tapi langkah kaki mereka terdengar sangat dekat. Akhirnya ify bersembunyi dan mencoba mendengarkan apa yg sedang dibicarakan Emp dan shilla.

“jadi dia mencabut sehelai rambutmu shilla?” tanya Emp.

“iya Emp. Aku takut, sebentar lagi dia akan meminta bantuan pada Rio dan teman-temannya.
Lalu saat itu aku harus bagaimana?” tanya shilla.

“tenang saja. Ify itu adalah cucu kandungku. Aku tau dia takkan meminta bantuan pada siapapun. Oiya..maaf sudah merepotkanmu. Sampaikan salamku pada Roy Pratama ya. Bilang terima kasih karna mau meminjamkan cucunya untuk bekerja sama denganku.”

“iya Emp,, tapi apa tidak apa kita membohongi ify seperti ini?”

“tenang saja. Sekarang aku tinggal mengumumkan pertunanganmu dengan rio, lalu ify tidak akan bertahan lama dan akhirnya dia dan rio mau mengakui kalau mereka saling mencintai. Dan itulah saat tersukses dari rencanaku.”

“baik Emp.”

Ify yg sedari tadi menguping pembicaraan Emp-Shilla sontak kaget. Ia tidak menyangka ternyata kakeknya bersekongkol dengan shilla.

‘jadi benar aku cucu kandungnya? Dan Kakek melakukan ini untuk menjebakku dan rio agar aku dan rio mengakui bahwa kita saling mencintai? Dasar..kakek tuaa..’ batin ify geram lalu bersiap-siap untuk langsung masuk dan menanyakan tentang ini. Tapi tiba-tiba ia terhenti, ia mengurungkan niatnya. Lalu berfikir.

‘jangan. Kalau aku masuk sekarang, ,mereka terlalu beruntung. Karna kau sudah mempermainkanku, aku juga akan mempermainkanmu Kakek. Jangan takut, hanya sekedar rencana kecil, tidak seperti rencanamu ini, tapi mungkin akan mempunyai masalah sedikit jika aku melakukan ini...hmm tak apa. Sebaiknya aku pergi dulu darisini.’ Batin ify.

Sementara ify sedang mengendap-endap untuk keluar dari kamar Emp agar tidak ada yg tau, sejujurnya dia berharap tidak ada manager mangare diluar dan harapannya terkabul. Didalam Emp dan shilla malah asik berbincang, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa rencananya sudah ddiketahui oleh ify. Akhirnya ify pun bisa kembali kekamarnya dengan tenang. Dan besok rencananya akan dilaksanakan.

Sampai dikamar ify langsung membereskan baju-bajunya dan memasukkannya kedalam koper miliknya. Mulai menjalankan rencana pertama.

“ok. Sekarang aku akan membereskan koperku, dan besok aku akan pergi dari sini.” Tekat ify lalu tidur.

***

pagi ini bu okky dikejutkan oleh ify karna ify meminta untuk berhenti bekerja dan pergi dari rumah Umari. Tapi bu okky melarangnya.

“jangan pergi ify. Kita harus beritau Emp dulu.”

“baik. ayo kesana.” Gumam ify sambil mengajak bu okky ke kamar Emp. Tapi tidak disangka saat menoleh kebelakang, Emp sudah berdiri dihadapannya lengkap dengan shilla dan manager mangare.

“apa maksudmu membawa koper itu fy?” tanya Emp.

“oh kebetulan. Emp aku ingin pergi dari sini. Karna aku ingin sekali bertemu orang tuaku dinoszta. Dan untukmu, manager mangare dan Nn. Shilla terima kasih karna sudah mengizinkanku tinggal disini. Dan juga aku minta maaf jika aku kurang sopan selama ini.” Gumam ify sambil tersenyum.

Tiba-tiba wajah shilla panik tidak tau apa penyebabnya. Lalu ify menghampiri shilla.

“Nn. Shilla, maaf tidak bisa jadi pelayan pribadimu lagi. Aku lelah. Dan mengenai pertunanganmu dengan Tn. Muda Rio selamat ya.. aku turut senang.” Gumam ify.

“apa? Maksudku, bukankah kau menyukai Rio?”

“maaf, sebelumnya aku memang tidak tau diri karna menyukai Tn. Muda Rio, tapi setelah melihat kalian, aku sadar bahwa kaulah yg cocok dengan Tn. Muda Rio. Sedangkan aku? Aku hanya seorang pembantu. Sangat tidak pantas.”

“apa kau benar-benar ingin pergi ke noszta?”

“iya Emp.”

“bukankah kau mencintai Rio?”

“sebelumnya kau salah paham Emp, sebenarnya tidak ada yg terjadi antara aku danTn. Muda Rio, jadi silahkan lanjutkan membuat acara pertunangan antara Tn. Muda Rio dengan Nn. Shilla, karna mereka sangat serasi.” Gumam ify.

Tanpa sadar sebenarnya hatinya sakit saat mengatakan kalimat terakhir. Ia merasa sangat aneh jika mengatakannya. Tapi, demi rencananya ia belajar untuk tidak perduli.

Lalu ify berbalik badan, betapa kagetnya dia ketika melihat siapa yg kini sudah ada dihadapannya. Ternyata Rio sudah berdiri dihadapannya dengan raut kekecewaan yg terukir jelas diwajahnya. Persis seperti saat Rio mengetahui rencananya dengan iyel.

“kukira kau mau kemana membawa koper seperti itu. Ternyata kau ingin pergi dari sini. Ya..meninggalkan semuanya.” Gumam rio sambil berjalan menghampiri ify.

Raut wajah ify yg tadi tenang berubah menjadi gelisah, ia takut bahwa rio salah paham.

“kutanyakan padamu, apa kau tidak peduli jika aku benar-benar menikah dengan shilla?” tanya rio saat sudah ada dihadapan ify.

Ify diam. Tidak berani menjawab karna tidak tau harus jawab apa. Hatinya sudah berbisik bilanglah yg sebenarnya pada rio. Tapi otaknya berkata lain. Karna jika ia nekat memberitau rio sekarang, rencananya pasti akan hancur.

“ehm..kutanyakan sekali lagi. Apa kau tidak peduli jika aku benar-benar menikah dengan shilla?”

Semua yg ada disitu sudah pucat. Tidak tau apa yg akan terjadi. Terutama shilla, ia tidak membayangkan akan menikah dengan rio nantinya.

Ify masih bungkam. Sedari tadi ia hanya menunduk tidak berani menatap mata tajam rio.

“apa benar kau tidak peduli? Hmm?” tanya rio lagi, dan sekarang rio mendekatkan wajahnya pada ify lalu mengangkat dagu tirus milik ify.

Ify menatap mata rio, mencoba memberi tau lewat telepati, tapi sepertinya itu sudah tidak mungkin, kini pun rio sedang menatapnya dengan benci.

‘rio, aku ini sedang bersandiwara. Apa kamu tidak bisa membedakannya?’ batin ify yg bereaksi lewat matanya. Berharap rio akan mengerti.

“baik.” gumam rio sambil melepas tangannya dari dagu ify, lalu beralih pada Emp. “Emp, kau ingin aku menikah dengan shilla kan? baik aku janji.” Tambahnya.

Sontak Emp kaget. Ia tidak percaya rio benar-benar menyetujuinya.

“apa? Rio, emm soal pertunangan ini bisa kita bicarakan lain kali.” Jawab Emp gugup.

“ya.terserah. aku sudah tidak peduli. Biar kalian sajalah yg menentukan. Aku lelah. Jika ingin berdiskusi lagi kau bisa memanggilku nanti. Permisi.” Gumam rio sambil pergi meninggalkan
semuanya.

Ify hanya bisa diam. Dia tidak menyangka akan ada hal ini. Selama memikirkan masalahnya, ia sama sekali melupakan perasaan rio. Aduh betapa bodohnya dia. Sekarang apa yg harus dia lakukan? Hatinya mengatakan bahwa sekarang dia harus mengejar rio dan menjelaskannya.
Tapi otaknya bilang dia harus meneruskan rencananya, karna kalau benar ia cucu kandung Emp, pasti nanti ia akan dijodohkan juga dengan Rio, lagipula rio kan tidak ingin jadi penerus. Ify masih terus berfikir. Sampai pertanyaan Emp membuyarkan pikirannya.

“fy, kau jadi pergi?” tanya Emp.

“ah..tentu Emp. Kan sudah ku bilang.” Jawab ify mencoba untuk tenang, sekarang  ini apapun yg akan keluar dari mulutnya, itulah kehendak otaknya, ternyata keras kepalanya masih lebih besar daripada hati nuraninya. ‘lagipula jika aku cucunya pasti dia tidak akan membiarkanku pergi.’ Fikir ify.

“kau benar-benar ingin pergi menemui orangtuamu?”

“tentu saja.”

“sekarang?”

“iya Emp. Sudah aku pergi. Oiya mengenai gajiku, kau bisa mentransfernya ke rekeningku.” Gumam ify sambil beranjak pergi.

‘ok. Aku akan teruskan rencanaku. Masalah rio,,,bisa diatasi.’ Tekat ify.

“fy tunggu.”

“ada apa?”

“lebih baik tinggal disini dulu.” Rayu Emp. “kalau kau pergi, nanti siapa yg akan melayani shilla. Kasian dia sendiri.”

‘kena kau! Dasar kakek tua!’ batin ify senang. “maaf kek, aku ingin pergi. Lagipula masih banyak pembantu disini. Suruh saja mereka. Permisi.” Gumam ify lalu mempercepat langkahnya.

“Emp, bagaimana..”

“kakek Umari, bagaimana ini? Mengapa semuanya bisa jadi sepeti ini?” protes shilla.

“tenang semuanya.”

“apa masih bisa bilang tenang Emp?” tanya excel.

“ecxel, sekarang kau antarkan ify. Ikuti saja perintahnya untuk saat ini. Kau. Ikut aku, kita
ajak rio makan siang nanti bersama. Mungkin saja dia akan berubah pikiran.” Jelas Emp.

Manager mangare langsung mengikuti ify.

“baik Emp.” Gumam shilla. Lalu kembali kekamarnya.

***

pemuda tampan ini masuk kekamarnya dengan tergesa-gesa. Ia tidak tau apa yg ia fikirkan hingga ia membuat keputusan itu. Ia duduk dikursi dibalkonnya. Sambil mencoba menenangkan dirinya lalu memikirkan hal positif dari kejadian tadi.

“mungkin sekarang ini ify sangat marah karna ulah Emp dan shilla. Ok fy. Aku tidak akan mengecewakanmu. Tapi untuk sekarang ini, aku harus jaga jarak denganmu. Lagipula kedatangan shilla begitu tiba-tiba, aku merasa sesuatu yg aneh. Dan juga sepertinya shilla tidak menyukaiku, melainkan iyel, karna setiap ia tersenyum padaku, senyumnya tidak setulus senyuman untuk iyel. Jadi aku akan bersandiwara dulu.” Gumam Rio –pemuda tadi- sambil memejamkan matanya.

***
“ify, kau mau kemana? Aku antar.” Gumam manager mangare saat bisa menyamai langkahnya dengan ify.

“sekarang aku mau menemui temanku. Dirumahku yg dulu. Tolong antarkan.”

“baik.”

Lalu mereka langsung menuju parkiran mobil dan langsung tancap gas menuju rumah Agni, sahabat ify.

Dimobil keheningan tercipta, hanya terdengar suara jari dengan kipet ponsel milik ify yg beradu. Ify sedang mengetikkan sesuatu untuk agni.

To: Agni

Ag, aku akan kerumahmu, ya..mungkin sementara aku menginap. Kau tidak keberatan kan?

Tak menunggu lama, sms balasan pun datang.

From: Agni

Tentu tidak. dengan senang hati fy. Kebetulan sekarang aku sedang libur, kau tak usah menungguku.

To: Agni

Ok. Tunggu aku yaa..

From: Agni

Sipph.

Merasa puas dengan smsannya dengan agni, ify tersenyum. Lalu bayangan rio kembali terputar dimemorinya. Ify cepat-cepat mengetikkan sms untuk rio. Berharap rio tidak salah paham terlalu jauh.

To: Rio

Yo, please don’t angry. Trust me.

Setelah ada laporan terkirim, ify bernapas lega. Lalu fikirannya melayang keluar.

***
masih dibalkonnya, rio tetap memejamkan matanya walaupun dia tidak benar-benar tidur. Ia hanya mengistirahatkan fikirannya sebentar. Tiba-tiba getaran ponsel disaku celananya menghancurkan rasa rileksnya. Dengan malas-malasan ia mengambil ponselnya. Dilihatnya satu pesan masuk, lalu ia menekan tanda ‘OK’ dan membacanya.

From: Ify

Yo, please don’t angry. Trust me.

Hanya dua kalimat yg tertulis disana. Tapi bagi rio, itu mengandung makna yg sangat berarti. Senyum manisnya terukir dari bibirnya. Lalu ia hanya meletakkan ponselnya diatas meja disebelahnya. Ia tidak berniat untuk membalas sms dari ify itu. Ia sudah mentekatkan bahwa ia akan melakukan rencananya.

Tiba-tiba ketukan pintu dari seseorang mengagetkannya. Ia segera berlari kedepan dan membukakan pintunya. Dilihatnya Emp sedang berdiri tegak.

“ada apa Emp?”

“aku ingin mengajakmu makan siang bersama dengan shilla juga ditaman. Cepat bersiap.” Jawab
Emp sambil pergi meninggalkan rio dan berbalik kekamar shilla dengan memberitaukan hal yg sama.

“baik Emp.” Gumam rio Lalu masuk kedalam kamarnya.

Sedetik kemudian mereka sudah berada ditaman. Menikmati teriknya sinar matahari yg sangat menyengat.

“emm rio, aku ingin memastikan sekali lagi. Apa kau sungguh ingin menikah dengan shilla?”

“sungguh. Kau ini kenapa Emp, lewat beberapa menit bertanya. Bagaimana bukankah kau yg
ingin?” jawab dan tanya balik rio sambil tersenyum.

“bukan. Aku sangat senang, tapi aku hanya ingin memastikan sekali lagi. Apa kau sungguh ingin
menikah dengan shilla?”

“sungguh.”

“ok. Baiklah.”

“emm..Emp?”

“ya?”

“bagaimana kalau liburan kali ini aku gunakan untuk mendekatkan hubunganku dengan shilla Emp? Ya agar kami bisa jadi akrab. Bagaimana kalau ke villamu yg ada dipinggir pantai itu?” Gumam rio sambil merangkul shilla.

Shilla yg dirangkul sudah panik tidak karuan. Tidak menyangka jika rio akan seperti itu.

“bagaimana Emp? Dan kau setuju kan shilla?” tanya rio sambil menoleh kepada shilla. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada shilla.

“eh? Liburan?”

Rio mengangguk.

“hanya berdua kah?” tanya Emp.

“tentu.”

“tidak bisa jika kau ingin liburan, aku akan izinkan asal kau mengajak seseorang lagi, seperti ify. Ya dia bisa disewa untuk menjadi pembantu bukan? Aku tidak ingin cucuku repot sendiri.” Sela Emp.

‘kena kau! Dulu saat ify masih cucumu, jika aku menyarankan ini, pasti kau akan langsung menyetujuinya. Dasar kau kakek tua.’ Batin rio sambil tersenyum.

“ify? Kenapa harus ify?”

“iya benar kata Emp. Lagipula dia kan bisa menjadi pelayanku. Dia patuh kok sekarang. Jadi gampang jika disuruh-suruh.” Jawab shilla.

“baik. tapi aku juga akan mengajak iyel. Agar ify tidak mengganggu kita. Ya kan shilla?”

“iyel?” tanya shilla kaget.

“iya memang kenapa? Ku fikir ify dan iyel sangat akrab, jadi biarlah mereka berdua dan kau dan aku. Kau setuju?”

‘apa ify dan iyel sangat akrab?’ tanya shilla dalam hati.

“ok. Silahkan bersenang-senang.” Gumam Emp ‘yg penting cucuku ikut.’ Batinnya dalam hati.

->>bersambung..