Romantic Princess
Part 22
“emm..Emp?”
“ya?”
“bagaimana kalau liburan kali ini aku gunakan untuk mendekatkan hubunganku dengan shilla Emp? Ya agar kami bisa jadi akrab. Bagaimana kalau ke villamu yg ada dipinggir pantai itu?” Gumam rio sambil merangkul shilla.
Shilla yg dirangkul sudah panik tidak karuan. Tidak menyangka jika rio akan seperti itu.
“bagaimana Emp? Dan kau setuju kan shilla?” tanya rio sambil menoleh kepada shilla. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada shilla.
“eh? Liburan?”
Rio mengangguk.
“hanya berdua kah?” tanya Emp.
“tentu.”
“tidak bisa jika kau ingin liburan, aku akan izinkan asal kau mengajak seseorang lagi, seperti ify. Ya dia bisa disewa untuk menjadi pembantu bukan? Aku tidak ingin cucuku repot sendiri.” Sela Emp.
‘kena kau! Dulu saat ify masih cucumu, jika aku menyarankan ini, pasti kau akan langsung menyetujuinya. Dasar kau kakek tua.’ Batin rio sambil tersenyum.
“ify? Kenapa harus ify?”
“iya benar kata Emp. Lagipula dia kan bisa menjadi pelayanku. Dia patuh kok sekarang. Jadi gampang jika disuruh-suruh.” Jawab shilla.
“baik. tapi aku juga akan mengajak iyel. Agar ify tidak mengganggu kita. Ya kan shilla?”
“iyel?” tanya shilla kaget.
“iya memang kenapa? Ku fikir ify dan iyel sangat akrab, jadi biarlah mereka berdua dan kau dan aku. Kau setuju?”
‘apa ify dan iyel sangat akrab?’ tanya shilla dalam hati.
“ok. Silahkan bersenang-senang.” Gumam Emp ‘yg penting cucuku ikut.’ Batinnya dalam hati.
Lalu mereka kembali melayang dengan fikiran masing-masing.
***
dari tadi gadis cantik ini hanya mengetukkan jarinya pada ponselnya. Berharap dapat balasan sms dari kekasihnya, tapi nyatanya sudah lebih dari 30 menit ia mengirimkan pesan singkat itu, balasan tak kunjung datang. Sampai akhirnya mobil yg ia naiki sampai diperumahan rumah yg kumuh.
Setelah paman sam memakirkan mobilnya, manager mangare langsung bergegas turun dan membukakan pintu mobil untuk ify – gadis tadi-. Ify sendiri hanya diam-diam saja setelah turun dari mobil itu.
“ify apa kau akan pergi ke noszta?” tanya manager mangare.
“tidak.”
“benarkah?”
“maksudku tidak untuk sekarang. tapi liburan nanti.” Jawab ify “sudah ya..aku mau kedalam. Terima kasih manager kau sudah baik karna mau mengantarku. Permisi.” Tambahnya sambil pergi menghampiri sebuah rumah yg ia yakini rumah sahabatnya.
Manager mangare langsung pulang dan memberitahukan ini pada Emp.
Setelah meninggalkan manager mangare, ify langsung menghampiri sebuah rumah sederhana yg tak jauh dari situ. Setelah sampai didepan pintunya, ify mengetok pintunya.
“permisi..agni.” sapa ify.
Lalu keluar seorang perempuan dengan kaos oblong dan celana jins selutut sambil memamerkan senyum manisnya.
Setelah mengetahui orang yg membukakan pintu padanya, ify langsung berhambur ke pelukan orang itu.
“aku kangen kamu ag..” gumam ify dipelukan agni.
“aku juga.” Balas agni “masuk yuk. Cerita didalam aja. Kebetulan orang tuaku lagi kerja jadi dirumah aku cuman sendiri. Untung kamu mau dateng.” Seru agni panjang lebar.
Lalu tanpa ba-bi-bu lagi mereka langsung masuk kedalam rumah agni. Ify duduk dikursi sebelah agni sambil memejamkan matanya.
“nih fy minum. Maaf ya cuman air putih.”
Ify tersadar dari lamunannya lalu membuka matanya.
“eh,, gpp kok ag.. makasih ya.”
“trus kenapa kamu kesini?”
“lah? Gak boleh ya?”
“boleh lah.”
“Hmm..untuk beberapa hari aku boleh nginap disini gak?”
“ya boleh lah.. kenapa enggak? Lagian aku kangen kita main-main kaya dulu lagi.”
Ify tersenyum mendengar jawaban agni. Lalu kembali memejamkan matanya.
“fy..” panggil agni
Ify hanya diam.
“fy,” gumam agni sambil menoleh ke ify.
Dilihatnya ify yg sedang tidur, dari wajahnya kelihatan kalau dia sangat lelah, seperti memikirkan rencana untuk perang. Karna tidak mau membangunkan sahabat kecilnya itu, agni berlari kekamarnya lalu kembali dengan sebuah selimut ditangannya, lalu dengan hati-hati ia menyelimuti tubuh ify.
***
setelah sampai dikediaman Umari, manager mangare langsung mencari Emp, dilihatnya Emp sedang duduk termenung dikursi kesayangannya. Manager mangare menghampirinya.
“Emp..” panggil manager mangare.
Emp menoleh.
“untuk sekarang Nn. Ify tidak akan pergi ke noszta, tapi ia bilang ia baru akan pergi saat liburan nanti.”
Mendengar laporan dari manager mangare, Emp memejamkan matanya. Ia berharap agar bisa mengulang waktu dan menghentikan permainan bodohnya ini.
“excel..” panggil Emp saat setelah sejenak memejamkan matanya.
“iya Emp?”
“tolong panggilkan iyel kesini.”
“baik Emp.” Lalu manager mangare langsung bergegas meninggalkan Emp. Setelah keluar dari ruangan Emp, manager mangare langsung mencari iyel. Ia bertanya-tanya dulu pada para pembantu yg mungkin melihatnya.
“apa kau melihat iyel?”
“tadi Tn. Muda bilang ingin bermain basket bersama ketiga Tn. Muda yg lain.”
Setelah mendapat informasi, manager mangare langsung bergegas menemui iyel.
***
Lapangan basket
Keempat pangeran tampan ini sedang berkumpul untuk mulai beradu kekuatan dalam bidang olahraga basket. Tapi pada saat permainan mereka baru saja akan dimulai, manager mangare datang dan mengacaukan acara mereka.
“maaf mengganggu. Tn. Muda iyel, Emp memanggilmu.”
“apa? Aku?” tanya iyel.
“iya. Ayo.” Ajak manager mangare.
“hmmph selalu mengganggu.” Gumam iyel. Lalu mengikuti manager mangare dari belakang.
‘rupanya Emp sudah mulai bertindak, jadi acara liburan ini akan kupakai untuk membuktikan sesuatu.’ Batin seseorang yg sedang menatap kepergian iyel.
***
“ada apa Emp?”
“liburan ini kau ikut bersama rio dan shilla berlibur divillaku.”
“hah?”
“tidak ada bantahan. Kau kesana bersama ify juga. Jadi tolong kau bilang padanya, untuk tidak pergi ke noszta dulu. Kalian berliburlah dulu. Mengerti yel?”
“baik Emp. Sekarang aku akan beritau ify.”
“dia dirumah temannya.”
“teman?”
“iya. Teman kecilnya.”
“baik Emp.” Lau iyel langsung meninggalkan mereka dan pergi kerumah agni.
Sampai dirumah agni, ia langsung mengetuk pintu rumah yg sudah diyakininya adalah rumah agni. Setelah beberapa menit, keluarlah perempuan manis dari dalam rumah itu. Melihat agni yg keluar, iyel langsung memamerkan senyumannya. Agni hanya menatap heran pada iyel.
“hai..” sapa iyel.
“oh hai. Kenapa?”
“ada ify?”
“ada, eh masuk dulu aja. Ify lagi tidur.” Jawab agni mempersilahkan iyel masuk.
Iyel mengikuti agni masuk kedalam. Sampai didalam dilihatnya ify yg sedang tertidur pulas diruang tamu.
“jadi alasan apa kamu datang?” tanya agni.
“aku disuruh Emp untuk memberitau ify bahwa liburan nanti kita disuruh berlibur untuk menemani Rio dan shilla yg sedang mendekatkan hubungan mereka.” Jelas iyel.
“apa? Apa maksudmu mendekatkan hubungan mereka? Bukankah ify dan rio saling mencintai?” agni heran.
“lah? Kamu tidak tau? Memangnya ify tidak cerita padamu?”
“belum. Setelah sampai disini ia tertidur, tapi sepertinya ia sangat lelah, jadi aku tidak bertanya apa-apa dulu.” Jawab agni.
“yasudah biar ify saja yg cerita. Tolong sampaikan pesanku tadi padanya ya. Jika ada yg ingin ditanyakan suruh dia hubungi aku saja.” Gumam iyel.
“oh ok baiklah..”
“yasudah aku pamit dulu. Sampai ketemu lagi.” Gumam iyel sambil pergi meninggalkan agni.
***
malam harinya dikediaman Umari
Makan malam berlangsung sunyi dikediaman Umari, sehingga tidak ada kehangatan yg tercipta dari keluarga ini.
“ehem..” Emp berdehem
“excel, bagaimana apakah semuanya sudah disiapkan? Tentang liburan shilla dan rio?”
“semuanya siap Emp..” jawab excel.
“Emp, bukankah liburan masih seminggu lagi? Tapi mengapa sudah dipersiapkan?” tanya shilla.
“tidak apa-apa bukan? Agar lebih mudah jika harinya sudah tiba.” Jawab Emp “yel apa kau sudah memberitau ify?” tambahnya.
“sudah Emp.”
“baik. shilla silahkan kamu berlibur dengan Rio. Dan ify akan membantumu.”
“ya Emp.”
Setelah selesai makan malam. Rio langsung pergi meninggalkan ruang makan dan menuju kamarnya. Sampainya dikamar, rio berlari kebalkonnya sambil menenteng sebuah gitarnya, ia duduk dikursi sambil menyandarkan tubuhnya pada tembok disebelahnya. Rio mengadahkan wajahnya kelangit, melihat bulan yg yenagh dilanda kesunyian, karna tiada satu pun bintang yg terlihat bersinar bersmanya. Sambil mencoba merenungkan rencananya memorinya mengulang masa-masa saat pertama kali ia bernyanyi untuk ify dirumah tua waktu itu.
***
Tak jauh beda dengan Rio. Malam hari ini digunakan perempuan cantik ini untuk merenung. Ia mencoba memikirkan dampak akibat rencana bodohnya ini. Apakah rencananya akan dilanjutkan atau akan ia hentikan karna tidak ingin lebih banyak menimbulkan kesalahpahaman pada kekasihnya itu.
Ia keluar dari rumah sahabatnya dan duduk dikursi halaman depan rumah sahabatnya itu. Sambil menyandarkan tubuhnya pada tembok halaman rumah agni –sahabatnya-, ia melihat kearah langit. mencoba mencari jawaban atas masalahnya itu. Tak ada jawaban dari langit, hanya ada bulan yg tengah sendiri. Ify –gadis tadi- tersenyum melihatnya, ternyata bukan hanya dia yg sedang merasa kesepian fikirnya.
***
karna tak ingin malam ini terlalu sunyi, masih diposisi tadi –menyandarkan tubuhnya pada tembok-, rio mulai memetik gitarnya dan memainkan instrument sebuah lagu.
Dan dengan keadaan yg sama, seperti mempunyai kontak batin yg kuat, ditempatnya ify juga ingin menyanyikan sebuah lagu. Yg ia maksud agar sang bulan tidak lagi kesepian. Dan harapan itu juga ia tujukan kepada dirinya. Dan ia juga rio sedang dalam posisi yg sama dengannya, ia berharap lewat bulan, ia bisa menyampaikan perasaannya sekarang pada rio.
(Rio)
Bila waktu terus memanggil
Agar dua hati dapat menyatu
Bukan aku tak ingin cinta
Tapi aku takut menyakitimu
(Ify)
Dan kini aku jauh darimu
Ada yang hilang dari hatiku
(Rio-Ify)
Cinta tak dapat ditebak apa maunya hati
Salahkah kita
(Rio)
Bukan maksud menduakanmu
Aku tak ingin mendustai hati
Aku juga mencintaimu
Ku menjauh hanya untuk berfikir
(Ify)
Dan kini aku jauh darimu
Ada yang hilang dari hatiku
(Rio-Ify)
Letih memandang wajah hari
Yang memanduku tuk mencarimu
Cinta tak dapat ditebak apa maunya hati
Salahkah kita
Hanya tak bisa dustai hati untuk mencinta
Salahkah kita
(Rio)
Bukan aku tak ingin cinta
(Ify)
Tak ingin cinta
(Rio)
Tapi aku takut menyakitimu
(Ify)
Dan kini aku jauh darimu
Ada yang hilang dari hatiku
(Rio-Ify)
Letih memandang wajah hari
Yang memanduku tuk mencarimu
Cinta tak dapat ditebak apa maunya hati
Salahkah kita
Hanya tak bisa dustai hati untuk mencinta
Salahkah kita
(Rio-Ify)
Biarlah semua kini kita berpisah
Namun hati kita tetap menyatu
Ku sangat rindu ingin bertemu sampai
Tujuh purnama ku tetap menunggu
(Rio-Ify)
Bila waktu terus memanggil
Source: http://liriklaguindonesia.net/r/robin-hood/robin-hood-feat-asmirandah-salahkah-kita/#ixzz1TUizIdRF
***
Keesokan Harinya
Hari ini Universitas Cergy-de Pontoise masih masuk untuk membagikan hasil test yg sudah dilalui kemarin. Seluruh murid sudah harap-harap cemas menunggu hasil testnya. Termasuk sepasang sahabat ini. Dari tadi mereka berpegangan tangan saling mendoakan agar mendapat hasil yg bagus.
Sampai akhirnya pak Rizky membagikan selembaran kertas dihadapan mereka berdua. Senyuman manis mengembang dibibir mereka ketika tau hasilnya tidak seburuk apa yg mereka fikirkan. Sekarang mereka hanya memandang puas dengan hasil yg mereka terima.
“baik. Anak-anak,, selamat dengan hasil yg kalian dapat ini. Dan luar biasa karna di kelas ini tidak ada yg dibawah rata-rata. Dan selamat kepada Nn. Shilla, sivia dan ify yg mendapat nilai 100. Ok, karna tidak ada lagi yg saya bicarakan kalian boleh keluar. Terima kasih!” gumam pak Rizky sambil pergi meninggalkan kelas ify dkk.
Dibangkunya ify dan sivia masih mengucap syukur akan hasil test yg mereka dapat. Mereka sangat tidak percaya akan mendapatkan hasil yg sempurna ini. Terutama ify, ia yg awalnya sangat tidak mengerti akan pelajaran tentang ‘ilmu pemasaran’ bisa mendapatkan hasil yg sempurna pada midtest.
“aku gak nyangka banget loh vi dapet nilai 100.” Gumam ify.
“iya aku juga.” Jawab sivia “Oiya nanti jalan yuk fy..kata alvin kamu udah gak tinggal dirumah Emp lagi kan?” tambahnya.
“emm boleh. Ajak agni sekalian ya?”
“sipp..” gumam sivia sambil mengacungkan kedua jempolnya.
“eh,,eh tapi kok kamu bilang kata alvin?”
“iya. Kenapa?”
“kata alvin? Sejak kapan alvin mau ngomong sama perempuan? Sama aku aja kadang gak mau. Kok sama kamu mau..”
“haha..aku gak tau deh. Semalem aku smsan sama dia. Jadi sekalian aku nanya-nanya tentang kamu aja deh..hehe”
“huu tapi bagus deh. Semoga kamu jadian aja sama si alvin..haha”
“ih apaan sih kamu fy..siapa yg suka lagi sama alvin? Ngarang.” Sela via, tapi dengan rona-rona merah dipipi chubby-nya.
“haha..masa ga suka sih? Merah gitu pipinya,,udah kaya kepiting rebus aja deh..hahaha.” ledek ify sambil pergi keluar kelas.
Saat keluar tidak sengaja ify menabrak seseorang yg lebih tinggi darinya. Ify berbalik dan berniat untuk minta maaf pada orang itu, tapi ternyata orang itu langsung berjalan melewati ify begitu saja. Terlihat sekali bahwa orang itu ingin menghindar dari ify. ify hanya memandang kecewa ketika tau orang itu langsung melewatinya tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya. Dan lebih kecewanya lagi saat ia melihat orang itu menghampiri shilla.
“fy..” panggil via.
“eh? Kenapa vi?”
“kamu yg kenapa?”
“gak usah diliatin fy. Aku juga bingung kenapa kakak jadi seperti itu.” Gumam seseorang dari belakang via dan ify.
Dilihatnya cakka sedang berdiri tegak dengan 2 saudaranya disampingnya. tak sedikit para kaum hawa yg iri melihat ketiga pangeran idaman mendekati via dan ify.
Ify hanya tersenyum menannggapi omongan cakka tadi.
“emm fy, kamu sudah diberitau agni tentang liburan kita?” tanya iyel.
“iya. Semalam dia memberitauku. Tapi kenapa harus aku? Bukankah masih banyak pembantu lain yg bisa mereka suruh?”
“aku tidak tau. Ini permintaan shilla kata Emp. Oiya nanti siang bisa kita jalan? Aku ingin membiacarakan sesuatu padamu.” Gumam iyel.
“tidak bisa.” Gumam via dan cakka bersama.
“hey kalian kompak sekali.” Cibir alvin.
“memang kenapa?” tanya iyel.
“ify ada janji denganku dan agni. Kita mau jalan. Kamu tidak bisa mengajak ify begitu saja yel.” Jawab via
“aku tidak setuju yel. Kau ingin mengajak ify tanpa memikirkan perasaanku sebagai orang yg menyukainya?” tanya cakka.
“heu yasudah.. gimana kalau kita jalan bareng. Ya untuk membicarakan masalah ini. Bagaimana?” sepakat iyel.
“hmm boleh juga. Tidak apa kan vi?” tanya ify.
“yasudahlah aku ikut saja.” Gumam via.
“kalian berdua juga harus ikut. Aku tidak mau menjadi laki-laki sendirian.” Gumam iyel.
“hmmph. Bukankah kau sudah biasa jalan dengan banyak wanita seperti ini yel?” sindir alvin
“biarkanlah. Lebih baik aku masih jalan dengan wanita. Sedangkan kau? Kemana-mana selalu dengan cakka. Apa kau tidak berfikir orang-orang diluar sana, akan menilaimu sebagai pencinta sejenis?” ledek iyel.
“untuk apa aku memikirkan fikiran orang lain? Tidak ada gunanya.”
“heu yasudah..sampai ketemu nanti. Aku malas berdebat denganmu.” Gumam iyel sambil pergi meninggalkan ify dkk. Dibelakangnya cakka dan alvin mengikutinya.
***
Siang Harinya
Ketiga pasang teman ini, sedang asik berbincang disalah satu sudut cafe ini. Mereka tengah terlibat dalam pembiacaraan hangat layaknya sahabat.
“fy, apa kau berfikir bahwa rio berubah?” iyel membukan pembicaraan baru.
“hmm iya.” Jawab ify ragu.
“apa kau tau penyebabnya?”
“ya mungkin penyebabnya adalah aku. Aku yg merencanakan permainan bodoh ini.” Ify memulai monolognya.
Sedangkan yg lain menempatkan dirinya sebagai pendengar.
“jadi shilla bukanlah cucu asli Emp? Dan dia bersekongkol dengan Emp?” tanya cakka setelah ify selesai bercerita.
“sudah kuduga bahwa kau lah cucu kandung Emp fy.” Gumam via.
“lalu, apa yg kau rencanakan?” tanya agni
“aku hanya ingin membuktikan bahwa akulah cucu kandung Emp yg sebenarnya tanpa harus termakan jebakannya dengan shilla. Tapi sepertinya rio salah paham padaku. Lalu aku harus bagaimana? Berbagai cara sudah kulakuakan, tapi sudah beberapa hari ini dia tidak membalas smsku, mengangkat telponku, dan menghindari kontak mata denganku. Tadi pun kalian liat sendiri bukan? Bahkan dia lebih memilih berbicara dengan shilla daripada denganku. Sebelum menjalankan rencana ini, perasaan rio tidak terlintas diotakku, aku takut dia salah paham padaku, dan kata-kataku waktu itu benar-benar melukai perasaannya. Aku takut dia benar-benar akan menikah dengan shilla.” Jelas ify.
Sivia mengelus pundak ify. mencoba memberi kekuatan pada ify.
“biar nanti aku coba bicarakan dengan rio. Kau percaya saja padaku.” Gumam iyel.
Lalu mereka kembali berbincang dengan bersahabat.
***
malam harinya dikediaman Umari. Iyel dan rio sedang duduk tenang dibalkon kamar rio. Mereka masih duduk dalam diam. Padahal sudah 30 menit mereka duduk bersama disana ditemani segelas teh manis. Tapi belum ada sepatah kata pun yg keluar dari bibir mereka.
Malam yg sunyi ini pun hanya semakin terasa sunyi.
“ehemm..” deheman iyel membuyarkan kesunyian yg semakin menjadi-jadi ini.
Rio menoleh kearah iyel.
“jadi apa yg ingin kau bicarakan disini denganku?” tanyanya sambil menaikkan sebelah alis matanya.
“aku ingin bertanya padamu, kenapa akhir-akhir ini kau menjauh dari ify? dan sikapmu beda sekali dengan hari-hari sebelumnya?” tanya iyel to the point.
“apa? Masalah itu? Hmm.. aku sedang merencanakan sesuatu. Kau tenanglah dan percaya padaku. Jika kau berada dipihakku, tetap percaya dan ikuti saja permainanku. Aku ingin membuktikkan sesuatu yg menurutku janggal disini.” Jawab rio.
“hmm baik lah.” Jawab iyel ‘lebih baik aku tidak memberitahumu bahwa shilla bukanlah cucu kandung Emp yg sebenarnya, aku ingin lihat apa rencanamu..’ batin iyel.
“tapi kenapa kau harus menghindar dari ify?”
“itu adalah bagian dari rencanaku. Kau diam saja. Sudah kubilang percayalah padaku. Segalanya akan indah pada waktunya. Aku selalu percaya pada kata-kata itu. Dan ku harap kau juga akan percaya padaku.” Gumam rio.
Iyel hanya menanggapi jawaban rio dengan senyumannya. Dan meneguk teh dihadapannya. Lalu jemarinya yg lincah mulai menari diponselnya.
Dering ponsel perempuan ini, menghentikan aktivitas melamun sang empunya, ia menoleh pada ponselnya yg tergeletak diatas meja. Segera diraihnya hp biru muda itu.
-
From: Iyel
Segalanya akan indah pada waktunya. Percayalah pada Rio! J
-
Untaian kata yg tertera pada layar ponselnya, membuat moodnya cukup kembali baik. 2 kalimat yg dikirim iyel –sang pengirim- bermaksud untuk menyemangati gadis ini, sepertinya cukup tersampaikan dan tertangkap oleh gadis ini. Bibir mungilnya yg sedaritadi hanya membentuk garis lurus kini sudah mulai membentuk sebuah lengkungan manis. Yg artinya, ia benar-benar mengharapkan kalimat itu terbukti. Sambil tersenyum, ia mendongakkan kepalanya ke langit. senyumannya semakin mengembang melihat begitu banyaknya bintang malam ini. Mereka menemani sang bulan yg kemarin tengah dilanda kesepiannya.
->>bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar