Kamis, 28 April 2011

Romantic Princess Part 17

Dikamar ify, ia sedang duduk di balkon memandangi angkasa melihat bintang-bintang bertaburan. Tidak percaya dengan apa yg ia alami tadi siang. Tiba-tiba ponselnya bergetar diatas meja. Ify meraihnya dan melihat satu pesan masuk yg datang keponselnya.

->>

From: Rio

Besok siang aku akan mengajakmu lunch bersama.
Aku tunggu kamu jam 11 siang.

->>

“ha? Apa ini berarti kencan pertamaku dengan rio? Huaa..” ify senang sekali sampai-sampai ia jumpalitan sana-sini (?).

“aku pakai apa ya? Aku takut salah memakai baju nih...” gumam ify sambil mengobrak-abrik lemari pakaiannya.
Sudah kira-kira 1 jam tapi ify belum juga menemukan baju yg pas untuk dipakainya. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur dan mencarinya lagi esok hari.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan Harinya

Pagi ini ify telat bangun. Sudah jam 9 pagi dia baru bangun. Karna hari ini hari minggu jadi Emp tidak menyuruh pembantunya membangunkan ify. Jadi dibiarkan saja Tn. Putrinya itu kesiangan. Padahal dia harus kencan dengan pujaan hatinya.

Karna telat bangun ify memutuskan melanjutkan mencari pakaiannya yg pas. Butuh waktu 1 jam untuk menemukan yg pas sampai akhirnya ify menemukan dress simple warna abu-abu dengan belt warna hitam dan bandana warna senada ditambah highheels  warna hitam kesukaannya. Tak lupa kalung berbandul cincin pemberian rio semua sudah disiapkannya. Karna lelah ify memutuskan untuk bersantai dulu dibalkonnya. Ify memikirkan sesuatu, apa dia harus segera bersiap-siap atau menunggu dulu agar kelihatannya tidak terlalu bersemangat dan tidak sabaran.

“huh apa aku bersiap-siap sekarang aja yaa? Tapi kalau sekarang nanti terlihat terlalu bersemangat..ah tidak..tidak. kalau begitu aku pura-pura lupa saja deh...eh tapi nanti aku dianggap nenek-nenek cepat pikun...hadeh!! -,-“ ify bergumam sendiri masih dibalkonnya. Tiba-tiba seseorang masuk kekamarnya. Ify bingung harus apa akhirnya dia memutuskan untuk berpura-pura lupa akan janjinya untuk kencan.

“hey Nn. Besar kenapa kamu masih disini?” tanya laki-laki itu yg tak lain adalah rio.

“eh..memangnya ada apa?” ify mulai berakting.

“apa sms ku semalam tidak sampai?” tanya rio sambil mengambil ponsel ify yg tergeletak lemah tak berdaya (?).

“sampai kan? Apa kamu lupa Nn?” sindir rio sambil menunjukkan ponsel ify pada siempunyanya.

“ehh..hhee aku lupa yo. Maaf yaa..”

“heu yasudah. Tidak apa-apa. Sekarang bergegaslah. Oiya ini..” gumam rio sambil memberikan ify amplop coklat.

Ify meraihnya.

“apa ini?”

“ini petunjuk untukmu. Jadi kita tidak pergi bersama ketempat kencan. Kamu yg harus berusaha menemukannya sendiri. Mengerti?” tanya rio.

“umm..baiklah.”

“ingat perhatikan baik-baik petunjuknya. Jangan sampai salah. Kalau salah kencan kita gagal. Terserah. Semuanya ada ditanganmu.” Perintah rio lalu berllau meninggalkan ify.

“ha? Kalau salah kencannya gagal?” gumam ify sambil menatap amplop coklat yg sekarang masih berada dalam genggamannya. Lalu sedetik kemudian ify langsung bergegas masuk dan memakai baju serta aksesorisnya yg sudah disiapkan tadi.

Setelah selesai, ify membuka isi amplop coklat itu dan membaca tulisan yg ada disecarik kertas didalamnya.

->>

Kalau ingin berkencan denganku tidak mudah. Kamu harus menemukan tempatnya sendiri. Tenang saja, tidak benar-benar sendiri kok. Ada beberapa teman yg akan membantumu. Oiya ikuti arah tanda panah yaa,,jangan sampai salah. TANDA PANAH!! Ok?

Sampai bertemu dilokasi^^

Rio

->>


“huh. Sekarang aku kemana? Tidak ada tanda panah disekitar sini.” Gumam ify sambil keluar dari kamarnya.
Saat membuka pintunya ternyata sudah ada agni didepannya.

“pagi Nn. Ify.” Sapa agni ramah.

“eh? Agni?”

“ini.” Gumam agni sambil memberikan ify sepucuk surat dan mengarahkan tanda panah kearah taman.

Ify menerima suratnya dan membacanya.

->>

Aku sudah bilang kamu tidak benar-benar sendiri kan? Nah ikuti tanda panah yg diarahkan temanmu yaa.. aku ada disana. Temui aku

->>

“ha? Ditaman?” tanya ify pada dirinya sendiri.

“sudah kalau mau tahu lebih baik kamu ikuti arah tanda panah ini saja Nn. Ify.” Jawab agni yg mendengar pertanyaan ify.

“oh baiklah..” gumam ify sambil pergi kearah taman. Sedangkan agni? Karna tugasnya sudah selesai dia pulang kerumahnya untuk kembali melakukan aktivitasnya.

Ify terus berjalan menuju taman. Sampai ditaman ia melihat alvin yg sedang berdiri sambil memegangi tanda panah yg mengarah kebarat. Ify menghampirinya.

“hey vin, kesanakah arahnya?” tanya ify ramah.

“tidak usah banyak tanya. Ikuti saja arah tanda panahnya.” Jawab alvin ketus.

“tidak ada surat?”

“tidak.”

“ya sudah. Terima kasih.” Gumam ify sambil pergi meninggalkan alvin.

Ify terus berjalan kearah barat sampai disana, ia semakin bingung sebenarnya mau kemana sih? Saat melintas didekat kolam ikan kecil, ify berhenti untuk melihatnya. Tiba-tiba dari belakang ify ada cakka yg mengagetkannya.

“hey..”

“AAA..” ify berteriak karna kaget.

“hey kenapa kamu histeris seperti itu?” tanya cakka.

“tidak apa-apa. Sebenarnya ini dimana sih? Ini bagus sekali. Jauh diluar dugaanku ada tempat seperti ini.”

“taman rahasia milik keempat Tn. Muda Haling Damanik.”

“ohh..lalu sekarang aku harus kemana?” tanya ify.

“oiyaa..ini.” gumam cakka sambil memberikan sepucuk surat dan menunjukan arah tanda panah dari balik kolam ikan itu.

Ify membuka surat itu dan membacanya.

->>

Jangan bingung. Tetap ikuti arah tanda panah itu saja. Lihat sudah berapa orang yg membantumu? Jangan menyerah. Kasihan mereka yg sudah rela melakukan ini demi kita. Ayo, sebentar lagi kita akan bertemu.

->>

“eh? Bertemu? Dimana?” tanya ify.

“ayolah Tn. Putri. Jangan banyak bertanya. Apa perlu aku gendong?”

“ahh..tidak usah. Aku bisa sendiri. Apa masih lama yaa?”

“tidak sebentar lagi.” Gumam cakka sambil menunjuk-nunjuk tanda panah yg ada disana dan memain-mainkan alisnya. (ngerti kan?)

Ify mengerti maksud cakka dan langsung mengikuti arah tanda panah itu. Sampai diujung taman, ify melihat sebuah ,mobil sport berwarna biru yg sudah sangat ia kenal. Ify menghampirinya.

“hey apa kalian berlima benar-benar mau mengerjaiku yaa?” tanya ify pada sang supir (?)

“berlima? Kau boleh menghitung jika sudah sampai ditempat sana. Mengerti? Sekarang naik dan kita jalan.” Ajak supir itu
yg tak lain adalah iyel.

“eh mau kemana? Taman ini sangat jauh dari pintu gerbang. Apa kita mau memutar jalan?”

“hey Tn. Putri, apa kamu berfikir bahwa rumah sebesar ini hanya mempunyai satu pintu gerbang? Itu tidak mungkin.” Gumam iyel.

“lalu?”

“kita lewat jalan rahasia. Sudah masuk dulu. Nanti aku jelaskan.”

Ify menurut dan masuk kemobil iyel.

“jadi benar ada pintu rahasia?”

“tentu. Pintu ini sebenarnya tidak pernah dipakai tapi akhirnya kita gunakan sebagai pintu untuk melarikan diri. Rio yg pertama kali mengajak kita pergi lewat pintu itu. Tapi karna sekarang kita sudah tidak pernah memakainya lagi akhirnya pintu itu sekarang jadi sudah tidak terawat.” Jelas iyel.

Ify hanya manggut-manggut mengerti.

“sebenarnya ini hanya rahasia antara keempat Tn. Muda Haling Damanik saja, tapi rio memberitahumu, bisa saja kan kita lewat pintu depan, tapi rio tidak mengizinkannya. Rio bilang kau perlu tahu tentang ini. Dan itu berarti kau sangat berarti untuknya.” Gumam iyel sambil memberhentikan mobilnya disebuah rumah.

“yap kita sudah sampai.” gumamnya.

“disini?”

“kenapa? Rio menunggumu didalam. Yasudah tugasku sudah selesai untuk mengantarmu. Sekarang kamu masuk saja.” Suruh iyel sambil menunjuk ke pintu gerbang rumah tersebut.

Ify mengikuti omongan iyel. Dia melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang itu.

“oiya Tn. Putri, ini.” Gumam iyel sambil menghampiri ify dan memberikannya sebuah kunci ya yg ify yakini adalah kunci rumah tersebut.

Ify menerimanya dan mulai memasuki pekarangan rumah tersebut. Sampai dipintu depan ify langsung memasukkan kunci kelubangnya dan perlahan memutar kenop pintunya dan membukanya. Ify masuk kedalam rumah tersebut, sampai diruang tamu ify melihat ada perempuan cantik sedang duduk disana.

‘siapa dia? Apa jangan-jangan hantu penunggu rumah ini?’ batin ify bertanya-tanya.

“kamu lama sekali Tn. Putri.” Gumam perempuan cantik itu.

“eh..via?” tanya ify saat perempuan itu menghampirinya ‘untung bukan penunggunya..’ batin ify dalam hati tentunya.

“iya aku Tn. Putri. Ini.” Gumam via sambil memberikan ify sepucuk surat.

Ify menerimanya dan kemudian membacanya.

->>

selamat karna kamu sudah berhasil sampai disini. Tapi maaf ini bukan tempatnya..

->>

“apa? Kalian berenam mau mempermainkanku ya? Sebenarnya apa yg kalian rencanakan? Aku sudah tidak mau main lagi.” Gumam ify kesal.

“jangan seperti itu. Oiya silahkan duduk dulu disini.” Gumam via sambil mempersilahkan ify duduk disofa empuk didepan tv.

Ify pun hanya menurutinya saja. Lalu via mengambil sebuah CD yg ada diatas meja dan memasukannya ke dalam laptop dihadapan ify, membuka file-nya dan mulai menyimaknya. Video dimulai. Lalu terdengar sayup-sayup intro lagu.
Ify sangat mengenali lagu itu. Akhir rasa ini. Tetapi, lagu itu tidak dinyanyikan oleh sang pencipta SAMSONS. Suaranya begitu asing ditelinga ify, tetapi ia sangat menikmati suara lembut orang yg melantunkannya.

Terlarut aku dalam kesendirian saat aku menyadari
Tiada lagi dirimu kini...iioouu

Muncullah foto-foto ify saat ia tersenyum, kesal dan berbagai pose lainnya yg diambil sang pembuat video ini dari kamera cctv yg ada dikamar ify.

Sampai kapankah aku mampu bertahan tetapi aku jalani
 Semua kisah hidupku ini...iiioou

Foto-foto itu semakin banyak dari pada saat ia pertama bertemu rio mendekatkan wajahnya ke wajah ify dan sampai seterusnya. Sesekali ia menyisipkan beberapa kata atau kalimat dibawah foto itu.

Tak akan terganti setiap kenangan yg telah terukir
Namun terendap indah dan melekat dihati
Akankah berakhir semua rasa yg telah tercipta
Didalam benakku dan didalam asaku.

Bagian terakhir muncullah sosok pemuda. Sosok seorang pemuda yg sangat ify kenal. Yg baru-baru ini berani menyatakan emosi dan perasaannya. Ya itu rio. Rio berbicara sesuatu.


“hay fy. Maaf ya suaraku memang jelek. Tidak usah kau hiraukan.” Sapa pemuda itu Rio.

“fy, apa kamu masih ingat saat kita pertama kali bertemu aku berusaha membuatmu marah?” tanya rio. Sesaat otak ify memutar semua memori pada saat pertama kali ia bertemu dengan rio. “masih kan? Kemudian kita selalu hidup dengan kebencian dan dendam. Karna tidak mau jadi penerus Emp, jadi aku melakukan ini. Tapi dihatiku ada seorang wanita. Aku selalu ingat dia pernah bilang bahwa ‘tidak mempunyai teman bagaikan hidup di pulau kosong. Menutup diri dan menjadi makhluk aneh tak berhati. Jika hidup dikeluarga Umari hanya akan membuat seseorang menjadi makhluk aneh tak berhati, lebih baik aku tidak hidup dikeluarga Umari.’” Gumamnya sambil tersenyum mengingatkan.

Ify yg dari awal kesal karna belum juga menemukan tempatnya, akhirnya tersenyum juga melihat senyuman dari ‘pangeran es’ di kampusnya.

“seingatku saat menari dia sangat tegang hingga berkali-kali jatuh. Dan aku juga ingat ekspresinya yg sedih agar aku dapat mencapai impianku. Di awal pertemuan dia anak yg pemberani dan ceria. . .tapi saat mengingat wajahnya yg sedih karna aku, aku sangat menyesal. Aku menyesal karna melukainya demi impianku. Sekarang aku berusaha untuk melakukan yg lebih baik dari sebelumnya. Fy, aku mau mengubah wajahmu yg sedih dalam ingatanku menjadi wajah yg gembira. Aku mau menyerahkan kunci menuju masa depan kepadamu . . .aku ingin memberitahumu bahwa kamu ada direncana masa depanku kali ini. Naiklah mengikuti arah tanda panah. Aku sedang menunggumu disini.”

Setelah kalimat terakhir yg rio ucapkan, video berakhir.  Ify langsung bergegas menaiki anak tangga untuk mengikuti arah tanda panah yg ditunjukkan. Satu persatu anak tangga ify naiki. Sampai anak tangga terakhir, ify melihat sesosok pemuda yg tadi baru saja dilihatnya sedang berbicara kini sedang duduk disebuah ayunan disebelah meja makan yg sudah tertata dengan steak buatan rio. Rio duduk di ayunan itu dengan menenteng sebuah gitar acoustic.

“akhirnya sampai juga.” Gumam rio tersenyum.

“kamu benar-benar mengerjaiku ya.” Sindir ify.

“silahkan duduk disini.” Gumam rio sambil menggeser sedikit duduknya.

Ify mengikutinya dan duduk disebelah rio.

“bagaimana apakah mudah menemnuiku?”

“tentu tidak. dan juga sangat membutuhkan waktu.”

“ya sama seperti aku yg tidak  mudah mengungkapkan perasaanku kemarin.”

Ify hanya tersenyum menanggapinya.

“jadi apa yg sekarang akan kamu lakukan dengan gitar ini?”

“maumu?”

“kita loncat dari rumah ini dengan memegang gitar itu.” Jawab ify asal.

“ha?” rio heran.

“hhe..bercanda..” ify cengengesan.

“aku ingin bernyanyi.”

“oh silahkan.”

Rio mulai memainkan gitarnya.

Menatap indahnya senyuman diwajahmu
Membuatku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku
Banyak kata..
Yang tak mampu ku ungkapkan kepada dirimu
Aku ingin engkau selalu hadir dan temani aku
Disetiap langkah yg meyakiniku
Kau tercipta untukku sepanjang hidupku..

Banyak kata..
Yang tak mampu ku ungkapkan kepada dirimu
Aku ingin engkau selalu hadir dan temani aku
Disetiap langkah yg meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tahu ku selalu milikmu
Yg mencintaimu sepanjang hi..dupku...

(Tercipta Untukku versi Rio idola Cilik 3)

Rio mengakhiri lagunya dan menaruh gitar acousticnya disamping ayunannya. Masih dengan hipnotis akibat rio bernyanyi, ify dengan setengah kesadarannya –abis dihipnotis ama rio-, memberi appaluse.

“hanya ini kejutan yg bisa ku berikan untukmu.”

“ini benar-benar luar biasa. Apalagi suaramu, indah sekali yo. Aku sangat menyukainya. Dan lagu yg tadi kamu nyanyikan adalah lagu favoritku.” Gumam ify dengan wajah berbinar.

“baguslah. Ayo.” Ajak rio sambil mengulurkan tangannya. Ify menyambut tangan rio. Lalu mereka berjalan mendekati meja makan yg sudah ditata rapi tadi. Rio menggeser sedikit kursi yg dipersiapkan untuk tempat duduk ify, lalu dia duduk dihadapannya.

“ekhm..aku mau mengakui sesuatu dulu.”

“apa?”

“ini aku yg memasaknya, tapi sebelumnya aku baru belajar masak kemarin, jadi..aku tidak menjamin bahwa masakannya enak.” Gumam rio ragu-ragu ‘tapi kata chef kemarin sih enak, semoga aja dilidah ify juga sama.’ Batinnya dalam hati.

“ohya? Hmm aku orang pertamakah yg menyicipi masakanmu yo?”

“tentu.”

“wah. Kelihatannya sih enak.”

“ya..” jawab rio ‘semoga saja.’ Batinnya “silahkan makan.”

Ify mulai memotong steaknya dengan pisau dan menyuapkan steaknya kedalam mulutnya. Rio juga seperti itu.

“hmm enak. Lezat sekali. Kamu sangat pintar sekali yo, baru pertama belajar sudah sukses seperti ini.” Komentar ify.

“yaa..syukurlah. lanjutkan saja.” Gumam rio sambil melahap masakannya.

Selang beberapa lama, hujan pun menitikkan air matanya, membiarkan 2 orang ini mengetahui kecemburuannya pada ify sehingga mengeluarkan air mata (?)

“hujan?”

“hujan? Diluar dugaan. Kenapa bisa hujan seperti ini?” tanya ify.

“aku juga tidak tahu. Apa kita mau masuk dulu?” tanya rio.

“tidak usah. Lagipula sayang jika makanan selezat ini dibiarkan terendam air hujan.”

“benar juga. Siapa bilang tidak boleh makan dibawah rintikkan air hujan? Malah suasana lebih romantis jika seperti ini ya kan Tn. Putri?”

Ify tersenyum menanggapinya dan kembali mulai melahap masakan rio yg sekarang sudah tercampur dengan air hujan
*waduh..waduh*

“fy..” panggil rio.

Ify menoleh.

“apa?”

“mau berdansa denganku?”

“boleh.” Jawab ify.

Lalu mereka mulai berdansa masih dibawah rintikkan air hujan. Awan tebal masih berada diatas kepala mereka. Dia tidak membiarkan matahari sedikit mengintip kemesraan antar Tn. Putri dengan Tn. Muda sekarang ini.

***

waktu sudah semakin senja, sang surya pun sudah kembali ke peraduannya. Jarum jam di dinding rumah itu sudah semakin berhimpitan pada angka 6. Ya..sudah setengah 7 malam saat ini. Banyak sekali waktu yg dilewatkan pasangan yg dimabuk asmara ini. Dari hanya lunch, berdansa, bergombal ria, dan bersenda gurau sampai menyita waktu. Akhirnya karna sudah mendekati waktu makan malam, mereka memutuskan untuk pulang kerumah.

***

“Emp, Nn. Ify dan Tn. Muda Rio sudah pulang, tapi mereka tidak pulang dan pergi bersama. Hanya tadi Nn. Ify naik kemobil Tn. Muda Rio saat didepan pintu gerbang. Itu laporan dari ruang pengawas.” Lapor manager mangare.

“tidak pulang dan pergi bersama bukan berarti tidak bersama kan? Mungkin saja memang mereka merencanakan untuk tidak menunjukkan kebersamaannya didepanku.”

“ya..mungkin saja Emp.”

“baik. Excel suruh ify menemuiku setelah dia pulang.”

“baik Emp.” Lalu manager mangare keluar dari ruangan Emp.


“oke. Kita berpisah disini. Ya setidaknya jaga jarak 30 cm, untuk keamanan.” Gumam ify sambil turun dari mobil rio. Rio hanya bisa tersenyum dan mengawasinya dari spion mobilnya.
Setelah agak jauh rio mengikuti ify dari belakangnya, tiba-tiba ia menjadi kaget ketika mendengar ify berteriak.

“AAA...” ify berteriak.

“ada apa?” tanya rio.

“maaf Nn. Ify , Tn. Muda Rio.” Gumam manager mangare sambil memegangi tangannya yg terinjak highheels 5 cm milik ify.

“manager mangare kamu ini datang dari mana sih? Tiba-tiba sudah dibawah situ.” Tanya ify.

“sudah berapa lama anda berada disitu?” tanya rio tiba-tiba.

“tenang. Aku tidak mendengar apapun dari sini. Dan aku baru saja disini. Lagipula kalau aku mendengar sesuatu, aku tidak akan mengadukannya. Karna menjaga rahasia adalah syarat utama menjadi pembantu setia Emp.” Jelas manager mangare.

“jadi ada apa sampai kamu ada disini manager mangare?” tanya ify.

“oh. Aku mencarimu. Emp bilang bahwa setelah anda pulang anda disuruh menemuinya.” Jawab manager mangare.

“apa?” tanya ify.

“Emp mencarimu.”

Seketika raut wajah rio yg semula merona menjadi berubah. Dia menjadi kaget ketika mendengar bahwa Emp mencari ify. Apa ini berarti dia harus siap menjadi penerus Emp? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yg kini memenuhi otak rio.

bersambung..

Romantic Princess Part 16

Ify menangis membaca surat itu, dan mengambil sebuah cincin emas yg ada didalam surat itu. Ify memandanginya sebentar lalu menjadikannya bandul dan mengalungkannya dilehernya.

‘kenapa kamu meninggalkanku yo?’ batin ify bertanya “aku akan menjaga cincin ini. Sama seperti menjaga cintaku padamu.” Gumamnya.

Sejak saat itu ify terus mengurung diri dikamar tidak melakukan apa-apa. Dia pun kembali tidak masuk kuliah *enakbangetyah*. Tinggal 1 hari lagi pertunangan akan diadakan, beberapa persiapan pun sudah selesai disiapkan. Iyel pun semakin mendekati hari pertunangan semakin gelisah, karna jika pada akhirnya dia akan bertunangan, dia tidak bisa lagi menikmati masa-masa indahnya.

>>>>>>>>>>>>

Keesokan Harinya

Hari pertunangan tiba. Seperti waktu pesta pengenalan cucunya, pesta pertunangan kali ini tak jauh berbeda malah terlihat lebih mewah. Kerabat-kerabat pun berdatangan. Sedangkan dikamarnya Tuan putri hanya berdiam diri dan memandangi kalungnya yg sekarang berbandul cincin. Masih dengan seragam lengkap universitas Cergy de pontoise, dia duduk dibedcovernya. Dia juga tidak mempedulikan apapun meski sekarang kepala pembantunya Bu Okky sedang membujuknya untuk bersiap-siap memakai gaun cantik yg sudah dibawanya. Tapi ify tetap diam tak bergeming.

“Nn. Ify, ayo cepat mandi, semua sudah banyak yg berdatangan.” Gumam Bu okky.

Ify menoleh kearahnya.

“apa rio sudah pulang?” tanyanya pada bu okky.

“maaf Nn. Ify kami tidak diberitahu Emp, tapi sepertinya Tn. Muda rio belum pulang.” jawabnya “Nn, sebaiknya anda bergegas mandi dan berganti pakaian agar kami juga bisa memakeover anda Nn.” Tambahnya.

Ify menghiraukannya sejenak, ia mengalihakan pandangannya keponselnya yg tergeletak tak berdaya. Ify meraihnya dan mengetikkan sesuatu. Setelah selesai ia kembali menoleh kebu Okky.

“boleh aku minta tolong?”

“apa Nn.?”

“tolong suruh orang untuk menjemput temanku dirumahku yg dulu. Namanya agni.”

“baik Nn. Tapi apa Nn...”

“aku akan bersiap-siap kalau dia datang kalian make over dia juga, dan berikan baju yg bagus untuk dipakainya.”
Tambahnya sambil berlalu kekamar mandi. Kepala pelayannya itu langsung melaksanakan tugasnya.

***

disuatu tempat

Ddrtt..drtt
1 new message

“sms dari siapa nih?” tanya perempuan manis sambil memeriksa ponselnya yg bergetar.


>>>>>

From: Ify

Ag, dateng kepesta pertunanganku ya..hari ini aku bertunangan dengan iyel. Kamu tunggu didepan rumahku, nanti ada orang yg akan menjemputmu.


>>>>>

setelah menerima sms itu perempuan manis yg bernama agni itu pun langsung bergegas menuju rumah sahabatnya. Dan benar disana sudah ada beberapa orang yg mencarinya. Agni menghampirinya dan langsung dibawa kekediaman Umari.

Sampai disana karna pintu depan sudah dipenuhi banyak orang terpaksa agni dibawa masuk lewat pintu belakang. Sampai belakang agni langsung dibawa ketempat kamar tamu dan langsung dimakeover abis-abisan. Setelah selesai ia mulai ditunjukkan tempat menuju kamar ify.

Sampai dijalan ia bertemu dengan Tn. Muda tampan yg kelihatannya polos dan Tn.  Muda yg kelihatannya dingin.

“kau siapa?” tanya Tn. Muda itu yg polos.

“aku agni, teman ify.” Jawab agni.

‘wah..wah..ternyata ify punya teman yg cantik juga yaa..’ batin Tn. Muda tadi.

“oh kenalkan aku cakka.”

“iya. tn. Muda cakka.”

“tidak usah panggil aku Tn. Muda, cukup cakka saja.” Ujarnya “oiya kamu mau kemana?”

“aku mau kekamar ify, bisakah kau tunjukkan padaku?”

“boleh.” Gumamnya sambil pergi dan meninggalkan Tn. Muda yg tetap stay cool itu.

“apa dia tidak apa-apa kita acuhkan seperti itu?” tanya agni saat mulai meninggalkan alvin.

“gpp. Ayo. Ini kamarnya.”

“baik terimakasih cakka.”

“ya tenang saja.”


“aku ditinggal? Dasar. Melihat perempuan sedikit saja sudah tidak bisa mengendalikan diri. Saudaranya sendiripun ditinggal.” Cibir alvin sambil berjalan menyusuri koridor rumahnya.


***

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk merapihkan ify. Ia terlihat sangat cantik saat ini dengan memakai gaun cantik berwarna putih selutut dengan belt warna hitam dipinggang mungilnya. Mahkota perak menghiasi rambutnya yg dibiarkan panjang terurai lurus. Dan sentuhan terakhir highheels yg kira-kira 5 cm berwarna hitam membuat ify semakin manis.

Ify melangkahkan kakinya didepan cermin seukuran dirinya. Dia mematut dirinya. Cantik. Pikirnya, tapi sayang ini bukan untuk orang yg dicintanya. Tak lama datang seorang perempuan manis yg tadi sudah disuruh ify untuk datang kepesta pertunangannya. Penampilan perempuan ini berbeda dari biasanya. Ya biasanya ia hanya memakai kaos oblong yg dibalut dengan jaket , topi yg menutupi kepalanya, celana jins sampai mata kaki, dan sepatu keds hampir tak ada bedanya dengan laki-laki. Tapi kali ini berbeda dia berada dihadapan ify dengan dress simple berwarna hijau toska selutut, dengan flatshoes dengan warna senada. Rambutnya yg kini keriting gantung dan make-up yg natural membuatnya semakin manis dari biasanya. Ify hanya tersenyum memandangnya.

“hey fy. Maaf ya aku telat.”

Ify menggeleng dan tersenyum.

“kamu kenapa? Sakit?”

“tidak.”

“terus?”

“aku mungkin kurang tidur.”

“oh..”

***

Di laut luas cowok hitam manis ini sedang mengarungi samudra dengan motorboatnya. Lalu ia berhenti ditengah-tengah lautan biru itu. Ia kembali mengingat-ingat kenangannya saat dikeluarga Umari.
‘apa ini adalah waktu yg pas untuk aku meninggalkan tempat ini? Tapi mengapa semua kenangan indah saat dikeluarga Umari yg tersimpan dibenakku hanya ify? Kenapa hanya ify yg sekarang ada dipikiranku?’ batin cowok itu.

Lalu cowok itu kembali  memandang lautan biru yg luas dan kembali berjalan-jalan dengan motorboatnya. ‘apa yg
sebenarnya aku pikirkan? Apakah aku benar-benar mencintainya? Apa aku rela melihat ify menikah dengan orang lain ya walaupun dia adalah saudaraku? Argghh.. aku sungguh tidak rela.’ Batinnya sambil kembali mengistirahatkan motorboatnya.

‘ify .. apa yg akan kamu lakukan jika sekarang kamu ada diposisiku?’ tanyanya dalam hati sambil melirik kearah jam tangannya ‘sekarang seharusnya pertunangan sudah dimulai, apa aku masih sempat? Argh ify tolong tunggu aku, aku akan datang..’ batinnya sambil kembali mencoba menyalahkan motorboatnya, tapi ternyata sekarang dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya, motorboat itu kehabisan bensin dan tidak bisa dinyalakan, tapi sekarang keadaannya benar-benar berbeda, dia sedang berada ditengah-tengah laut, bukan dipinggirannya, dan disana dia hanya seorang diri, tidak ada seorang pun bersamanya. Satu-satunya cara agar dia bisa menemui ify adalah dengan berenang. Tanpa fikir panjang dia langsung melompat kelaut dan mulai berenang. Awalnya rasa takut dan cemas akan ikan-ikan buas sempat membuatnya ragu, tapi karna ini dilakukan untuk orang yg dicintainya dia rela, dan akhirnya membuatnya berhasil menyebrangi laut itu dengan selamat tanpa cacat sedikitpun.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi acara pertunangan itu pun belum dimulai juga. Para undangan yg sejak 3 jam yg lalu sudah datang pun mulai terlihat bosan. Emp belum keluar dari kamarnya, ify pun begitu masih berada dikamarnya bersama agni. Raut kegelisahan terpancar dari wajah iyel, ia takut jika rencananya bersama Emp gagal, ia akan mendapat masalah yg sangat besar.

Disudut ruangan cakka menghampiri alvin.

“ada apa ini? Apa acaranya masih belum dimulai vin?” tanya cakka.

Alvin hanya diam tidak menanggapinya.

“hey kenapa kau diam saja?”

“masih ingat kau denganku ini?”

“tentu.”

“kenapa tadi langsung pergi begitu saja? Sebenarnya kakakmu itu rio atau iyel sih? Sifatmu sama sekali tidak mirip
dengannya.”

“ayolah. Hanya sekali.”

“aku tidak tahu masalah Emp ini, tapi tidak biasanya Emp telat waktu seperti ini.”

“ada apa sih sebenarnya?” alvin hanya mengangkat bahu.


Di kamar Tuan Putri

“fy sebenarnya kapan acara akan dimulai? Sudah 2 jam, tapi belum mulai juga.” Keluh agni.

“aku tidak tahu ag..” jawab ify sekenanya. Bersamaan dengan itu iyel masuk kekamarnya.

“ah,,Tn. Muda iyel, kau datang apakah untuk memberitahu bahwa pertunangan ini sudah dimulai?” tanya agni tidak sabaran.

“bukan..Emp masih berada dikamarnya.” Jawab iyel “fy kamu baik-baik saja kan?” tambahnya.

“iya tentu.” Gumam ify sambil menghampiri iyel “apakamu gugup?” tanyanya saat berada didepan iyel.

“yaa..sedikit. tapi itu tidak masalah. Bagaimana denganmu?”

“aku tidak apa-apa. Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku.” Gumam ify “ini sedikit berantakan.” Tambahnya sambil membereskan dasi iyel. Ify melakukannya dengan telaten. Seperti sangat sungguh-sungguh ingin menikah dengan iyel.

“ify ada apa denganmu? Kenapa kamu jadi lemah lembut seperti ini?” tanya iyel yg merasa tidak nyaman.

“tidak. aku lihat ini sedikit berantakan saja, makanya aku bereskan.” Jawab ify.

‘Tn. Putri apa kamu bersungguh-sungguh? Kalau benar aku gawat sekali.’ Batin iyel galau.

“nah ini sudah rapih.” Gumam ify setelah menyelesaikannya.

“terima kasih. Kamu beristirahatlah selagi ada waktu seperti ini. Aku ke depan dulu.” Sahut iyel sambil pergi meninggalkan ify dan agni.

“hey fy, kalau dilihat-lihat ternyata Tn. Muda iyel itu lebih tampan dari pada Tn. Muda rio ya?” tanya agni.

“hmm mungkin..” jawab ify ragu.

“kamu kenapa sih?”

“tidak apa-apa.”

***

“ify tunggu aku..” gumam seorang laki-laki sambil berlari-lari menyusuri jalanan raya, bajunya masih basaha seperti habis mandi. Dia tidak mempedulikan apapun yg ia pentingkan saat ini bagaimana caranya agar dia bisa cepat sampai di pesta pertunangan orang yg dicintainya. Walaupun ya rasanya sudah terlambat tapi setidaknya ia masih bisa melihat orang yg dicintainya itu untuk terakhir kali sebelum sah menjadi milik orang lain.

***

Di ruangan Emp

“bagaimana ini Emp? Tamu kelihatan sudah gelisah, apa kita akan melanjutkan pertunangan ini atau...”

“Excel, tunggu setengah jam lagi..” jawab Emp.

“kalau sudah setengah jam dia tidak akan datang bagaimana Emp?”

“masih ada satu calon tunangan pria lagi. Tenang saja. Kalau dia tidak datang juga kita akan mulai acaranya dan mempertunangkan ify dengan iyel.”

“baik Emp. Permisi.” Gumam manager mangare sambil pergi dari ruangan Emp. Sedangkan didalam Emp masih gelisah dengan taruhannya ini bahwa orang yg disebut-sebut dengan ‘dia’ itu akan datang atau tidak.


“iyel ada apa sebenarnya ini? Apa kalian merencanakan sesuatu? Kenapa sudah 3 jam tidak dimulai juga?” tanya pak toni.

“maaf aku ingin ketoilet.” Iyel beralasan.

“mau sampai berapa kali kau beralasan?” tanya bu wanda.

“baik. Anggap saja aku dan ify bukan pasangan yg serasi dan tidak pantas untuk bertunangan. Yg terjadi apa aku juga
tidak tahu. Jadi jangan tanya aku.”

“kamu itu...”

“jangan salahkan aku. Ini hanya perintah dari Emp. Kalau kalian ingin marah, marahlah pada Emp. Mengerti?” iyel kesal.

Lalu tiba-tiba manager mangare datang. Tapi belum sempat ia berbicara, ia sudah ditarik menjauh dari kedua orangtuanya oleh iyel. Cakka dan alvin yg melihatnya hanya bisa heran dengan kelakuan aneh kakak dan saudaranya ini.

“eh, manager mangare apa ada rencana lain?” tanya iyel yg berhasil menggiring Emp ke pojokan (?).

“ada.”

“apa?”

“katanya kalau Tn. Muda Rio belum datang juga kita tidak perlu gelisah lagi, sebab Emp bilang masih ada satu calon tunangan pria lagi.”

“ha?” iyel sangat kaget mendengarnya. Apa Emp main-main? Tapi ini bukan permainan, mengapa harus dia yg menanggungnya?


“sudah fy kita duduk saja deh. Lama-lama aku capek juga jika berdiri seperti ini.” Gumam agni.

“ya..ayo”

Lalu ify dan agni masuk kekamar ify dan duduk disofa empuk yg ada disana.

“apa kamu tidak tahu apa-apa fy?” ify menggeleng.

“ada apa sih sebenarnya? Mengapa lama sekali?”

“aku tidak tahu. Kamu bisa diam tidak sih?” tanya ify yg pusing melihat agni yg tidak bisa diam. Lalu tiba-tiba seorang perempuan cantik masuk menemui mereka.

“hey siapa kamu? Main masuk saja.” Tanya agni.

“kenalkan aku sivia. Nn. Apa kamu masih ingat padaku?” tanya perempuan itu yg tak lain adalah sivia.

“masih. Ada apa?”

“aku disuruh Emp menemanimu disini, tapi ternyata kamu sudah ada teman.” Jawabnya.

“oiya kenalkan ag, ini sivia dan sivia ini agni temanku.” Gumam ify. Agni dan sivia pun berjabat tangan.

“eh via aku boleh tanya sesuatu?” tanya agni yg kelihatannya sudah akrab dengan sivia. Agni tidak mau repot makanya
ia memanggil sivia dengan via, begitu juga dengan ify.

“apa?”

“apa kamu tahu kenapa acaranya belum dimulai juga? Padahal ini sudah 2,5 jam berlalu dari acara yg ditentukan bukan?” Tanyanya

“oh..masalah itu. Maaf tapi aku tidak tahu. Emm..bukannya kamu akan bertunangan dengan Tn. Muda rio Nn?”

“aku sudah membatalkannya. Bisa panggil aku ify saja?”

“ohya. Bisa. Loh? Kenapa dibatalkan? Lalu kenapa sekarang kenapa kamu malah bertunangan dengan Tn. Muda iyel?”

“tidak apa-apa. Ini sudah keputusan Emp.” Bersamaan dengan jawaban itu, manager mangare datang dan memberitahu sesuatu. Ify hanya bisa menghela napas ketika mendengarnya. Terlihat wajah-wajah kaget dari sivia dan agni. Mengapa seperti itu? Sudah 2 kali terjadi, pertama dengan Tn. Muda rio dan sekarang dengan Tn. Muda iyel. Kurang lebih itulah pikiran yg ada dibenak sivia dan agni.

Ify terpaku diam dikamarnya. Kini hanya dia tinggal sendirian dikamarnya,  kedua temannya agni dan sivia sudah pulang kerumahnya karna mendengar pengumuman yg diberitahukan oleh manager mangare. Ify pun sudah mengganti gaunnya dengan dress biasa. Sekarang ia hanya berdiri dibalkonnya menatap sang surya yg kini masih berada diatas kepalanya memberi kehangatan untuknya. Tak lama iyel pun datang dan menghampiri ify.

“bagaimana keadaanmu sekarang?” tanyan ya.

“aku sudah tidak apa-apa.”

“kamu bisa kembali beristirahat, maaf mengganggu.”

“aku yg seharusnya bilang seperti itu. Pasti kamu yg sangat lelah, berlari kesana kemari.”

“sudahlah lagipula ini sudah berakhir. Kamu istirahat, aku pun akan istirahat. Selamat siang Tn. Putri.” Gumam iyel sambil pergi meninggalkan ify.


***

laki-laki tampan ini masih terus berlari, butuh tenaga yg super ekstra untuk berlari dari laut sampai dikediamannya tanpa menggunakan satupun kendaraan yg membantu. Tapi itu ia lakukan hanya untuk orang yg dicintainya. Ia tak mau kehilangan ify. Yah nama perempuan yg kini ada dihatinya. Ia sampai dikediamannya. Keringat berkali-kali mengucur dari pelipisnya, tapi ia masih terus berlari untuk masuk kedalam rumah keluarga umari yg terkenal megah itu. Dengan susah payah ia menaiki satu-persatu anak tangga untuk masuk keruangan utama keluarga umari. Sampai disana semangatnya seakan hilang digantikan dengan keputusasaan, sia –siakah usahanya berlari dari beribu-ribu kilometer untuk sampai disana? Apakah dia tidak bisa memeluk orang yg dicintainya? Pertanyaan itulah yg perlahan menghampiri dirinya. Saat masuk kedalam laki-laki itu tidak melihat seorang ataupun apapun didalamnya. Gelap. Suasana yg bisa menggambarkan ruangan utama keluarga umari saat ini. Hanya sedikit matahari yg bisa mengintip laki-laki itu dari celah-celah ventilasi, itupun tidak sangat membantu untuk menyinari dalam kegelapan.

Laki-laki itu berjalan gontai menuju kedalam. Ia terduduk lemas, seakan lutut-lututnya sudah tidak bisa dipakai berjalan. Setelah berenang dan terus saja berlari. Sia-sia sudah.

“berakhir. Semuanya sudah berakhir.” Gumam laki-laki itu.

“mulai saja belum, apa yg berakhir?” tanya seorang laki-laki yg daritadi sedang mengawasinya sambil tersenyum padanya.

“pertunangan dibatalkan, mau tunangan dengan siapa Tn. Putri kalau tunangan pria tidak hadir?” sindirnya.

“jadi..”

“semua dibatalkan yo. Tn. Putri ada dikamarnya. Mungkin sedang menunggumu.” Gumam orang yg tak lain adalah iyel.

Rio tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dia langsung berlari keatas. Kamar ify itulah tujuannya. Seakan diberi kekuatan lagi lutut-lutut rio tidak lemas seperti tadi. Ternyata usahanya tidak sia-sia berlari seperti itu. Sampai dikamar ify, rio melihat ify yg sedang berdiri termenung dalam pikirannya.

“ify..” panggil rio.

Ify menoleh.

Betapa senangnya ify saat itu bsia bertemu dengan rio lagi. Lalu rio menghampiri ify dan memeluk tubuh ify erat sekali. Tidak peduli jika sekarang ini ify bisa mendengar detakan jantungnya yg berdetak lebih keras dari biasanya. Yg ia ingini saat ini hanya terus bisa bersama ify tanpa ada gangguan. Ify pun merasakan hal yg sama dengan rio, ia ingin rasanya memberhentikan waktu saat ini juga. Ia ingin bisa seperti ini bersama rio. Perlahan butiran-butiran bening itu pun kembali membanjiri pipi ify.

Rio melepas pelukannya, mendekatkan wajahnya dengan wajah ify. Ify membiarkannya, membiarkan rio  melihat wajahnya yg kini dipenuhi air mata bahagia. Perlahan ibu jari rio mengusap pelan pipi ify yg sudah basah karna air matanya. Memberanikan diri menatap mata bening ify dengan mata sayunya kali ini. Betapa dia tidak ingin kehilangan ify. Lalu rio mencium kening ify dan kembali memeluk ify. Membiarkan suasana terlarut dalam keromantisan seorang tuan putri yg terus mendapat masalah karna mencintai seseorang orang yg awalnya sangat dibencinya. Dia rela melakukan apapun sekalipun itu merenggut nyawanya untuk membiarkan orang yg dicintainya menggapai impiannya.


***

sore hari itu menjadi hari bahagia untuk ify dan rio. Saat ini mereka berada didapur kediaman umari. Ify ingin memasak sesuatu untuk rio. Yah menunggu beberapa menit bukan hal yg mudah jika seseorang itu sangat lapar bukan? Itulah yg dirasakan rio saat ini. Tapi ia mencoba bersabar menunggu makanan yg akan dibawakan oleh sang pujaan hatinya itu.

Tak berapa lama ify pun datang membawa sebuah nampan ditangannya. Diatasnya sudah ada sepiring nasi goreng dengan es jeruk. Memang bukan makanan yg istimewa tapi sangat berarti untuk rio. Setelah sampai dihadapan rio ify memberikannya, membiarkan rio mencicipinya.

“hmm..enak fy.” Satu pujian dari rio yg dia dengar.

Ify hanya tersenyum mendengarnya.

“hey, berapa hari kamu tidak makan? Kulisme sekali sih yo.” Komentar ify yg melihat rio makan dengan lahap sekali, sampai-sampai ify tidak dipedulikan.

“kamu tidak tahu? Aku bertarung melawan 2 ikan ekor hiu saat berenang dilaut.” Gumam rio asal.

“ha? Benarkah?” tanya ify penasaran.

Rio memberhentikan makannya lalu mendekatkan wajahnya kewajah ify sambil berkata “rahasia.” Yg sempat berhasil membuat pipi ify memanas.

“ih dasar pelit.” Cibir ify.

Rio mengalihkan pandangannya pada cincin yg ia kenal dileher ify. Dia memegangnya.

“eh? Kamu menyimpan cincin pemberianku lalu menjadikan ini bandul dan mengalungkannya dilehermu?” tanya rio yg masih memegang cincin itu.

“iya.” Jawab ify.

“ternyata kamu masih menyimpannya. Kukira sudah kau buang.. eh apa kamu menjadikan itu sebagai kenangan antara
kita?” tanya rio dengan nada menggoda.

“ha? Tidak kok.” Jawab ify gugup perlahan wajahnya memanas, dan rona-rona merah tersembul dipipi ify. Padahal hanya ditanya seperti itu tapi rasanya seperti digombalin oleh malaikat. Aneh, emangnya udah pernah ya liat malaikat ngegombal? Wkwk ada-ada saja.

“eh? Kenapa mukamu memerah? Apa benar pertanyaanku tadi?”

“tidak. aku itu selalu menghargai orang yg memberiku hadiah. Makanya aku menyimpannya.”

“benarkah?” tanya rio sambil melepas pegangannya dari cincin itu.

“tentu. Lagipula aku tidak mau hadiah ini diambil lagi oleh Tn. Muda yg pelit.” Gumam ify sambil memegang cincinnya itu.

“kalau kamu memang suka ambilah, kamu boleh memilikinya.” Gumam rio sambil kembali melahap makanannya. Ify hanya tersenyum menanggapinya.

Sedangkan diluar dapur, para pembantu sudah mendesak ingin mengintip apa yg terjadi antara Tn. Muda rio dan Tn. Putri sekarang ini. Tapi saat ingin melihat mereka dilarang oleh manager mangare, katanya perintah dari Emp. Tapi dia sendiri juga ikut mengintip. Tak lama kemudian cakka bersama alvin pun datang.

“eh manager mangare apa benar kakak sudah pulang dan sekarang sedang berdua dengan ify didapur?” tanya cakka saat manager mangare yg sedang mengintip didapur.

“iya Tn. Muda cakka.”

“ha? Benarkah? Aku ingin lihat, aku ingin masuk.”

“maaf tapi ini perintah dari Emp bahwa tidak boleh ada yg menemui Tn. Muda rio saat ini, karna didapur Tn. Putri sedang membuatkan makanan untuk Tn. Muda rio.” Jelas manager mangare.

“ha? Benarkah?” tanya cakka histeris.

“apa kau harus sehisteris itu kka?” sindir alvin “ayolah aku bosan.”

“huh dasar kau tidak mau mengalah vin.” Akhirnya cakka mengalah dan pergi meninggalkan manager mangare.


***

Keesokan Harinya

Pagi ini keempat Tn. Muda sedang bermain dilapangan basket didalam kediaman umari. Iyel sedang menantang rio melempar three point. Tapi sepertinya memang akhir-akhir ini dewi fortuna sedang manjauh darinya, mungkin cemburu kali ya sama ify *wkwk* tidak ada satupun lemparannya yg menembus ring basket itu. Biasanya tidak ada satu lemparan pun yg meleset darinya.

“haha..ini namanya hanya sukses dalam hubungan saja. Tidak dilapangan basket.” Sindir iyel.

Rio hanya diam dan mengacuhkannya.

“hey ada apa lagi? Kenapa kau diam seperti itu yo? Apa kau ada masalah lagi dengan Tn. Putri?” tanya iyel.

“tidak ada apa-apa.”

“lalu kenapa? Cerita saja pada kita. Terutama denganku. Aku sudah banyak berkorban demi kalian sampai aku gawat
kemarin.” Iyel curcol.

“emm..biasanya perempuan suka kencan yg bagaimana?” tanya rio ragu.

Iyel dan cakka serempak langsung pandang-pandangan dan menahan tawanya. Tapi alvin hanya menarik ujung bibirnya.

Rio yg merasa dilecehkan menyesal karna telah salah meminta pendapat pada saudara-saudaranya itu.

“aku menyesal bertanya padamu.” Cibir rio.

“tunggu dulu, jangan cepat marah seperti itu, kami kan hanya tertawa saja.” Gumam iyel menghentikan tawanya.

“hmm..jadi kau gelisah karna memikirkan kencan pertamamu dengan Tn. Putri..” tambah cakka.

“sudahlah. Jadi bagaimana?”

“menurut pengamatanku bersama ify, dia benar-benar berbeda bukan seperti perempuan lain yg mementingkan harta.
Dia sangat mementingkan perasaan. Jadi yg dibutuhkan ketulusanmu.”

“aku sungguh benar-benar menyesal sekarag bertanya padamu. Apa yg dimaksud dengan ketulusan itu? Aku tidak mengerti.” Sela rio.

“bisa saja kau mengajak ify untuk melepaskan lentera langit.” Saran cakka.

“dia itu cinta pada lingkungan nanti aku dimarahinya gara-gara merusak lingkungan.” Bantah rio.

“kalau begitu ajak dia melihat kembang api.” Kini alvin ikut memberi saran.

“tidak ify itu orangnya terlalu hemat, jadi pasti dia juga akan memarahiku hanya karna mempermasalahkan berapa banyak uang yg dikeluarkan..huh..” gumam rio.

“yg paling simple dan tidak mengotori lingkungan maupun boros adalah brekfast, lunch or dinner tapi dengan memasak sendiri dan menyiapkan tempatnya sendiri. Karna kalau menyewa restoran itu sama saja bohong. Tidak ada gunanya. Ya
kan?” Saran iyel.

“yaa..mungkin kau benar yel. Tapi kalau breakfast atau dinner sepertinya tdiak bisa, karna pasti akan diawasi oleh Emp. Jadi besok siang saja aku akan mengajaknya lunch.” Gumam rio merencanakan sesuatu.

“ya terserah kau. Sukses lah.” Gumam cakka dan alvin.

“eh maaf kalau aku memberitahumu yo, tapi sebaiknya kau harus lebih hati-hati lagi, karna Emp tidak akan lengah. Jadi jangan tunjukkan kebersamaanmu dengan ify diluar.” Saran iyel.

“iya. Terima kasih atas saranmu yel. Sudah ya aku maauu.....belajar masak dulu.” Gumam rio sambil pergi meninggalkan ketiga saudaranya.

***

Rio benar-benar menjalankan rencananya. Ia memulainya dengan belajar memasak. Steak tujuannya. Baru pertama kali ia mencobanya ia sudah langsung bisa memasaknya. Chef yg mengajarnya pun tidak kerepotan karna baru sekali diajarkan langsung bisa.

Lalu rio kembali kekamarnya dengan perasaan senang. Tak lupa dia mengetikkan sebuah pesan singkat untuk orang yg akan diajaknya makan siang besok.

***

Dikamar ify, ia sedang duduk di balkon memandangi angkasa melihat bintang-bintang bertaburan. Tidak percaya dengan apa yg ia alami tadi siang. Tiba-tiba ponselnya bergetar diatas meja. Ify meraihnya dan melihat satu pesan masuk yg datang keponselnya.

->>

From: Rio

Besok siang aku akan mengajakmu lunch bersama.
Aku tunggu kamu jam 11 siang.

->>

“ha? Apa ini berarti kencan pertamaku dengan rio? Huaa..” ify senang sekali sampai-sampai ia jumpalitan sana-sini (?).

“aku pakai apa ya? Aku takut salah memakai baju nih...” gumam ify sambil mengobrak-abrik lemari pakaiannya.
Sudah kira-kira 1 jam tapi ify belum juga menemukan baju yg pas untuk dipakainya. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur dan mencarinya lagi esok hari.

bersambung..

Romantic Princess Part 15

Sampai dimobil ify masih diam.

“kamu kenapa?”

“yel menurutku tidak usah pergi kesana.”

“loh ada apa?”

“karna jika aku pergi sekarang pasti mereka akan mencemaskanku dan bertanya ada apa yg terjadi sampai aku menemui mereka? Dan pasti kalau sudah bertemu mereka aku tidak ingin kembali kesini lagi.” Jawab ify.

“apa kamu yakin?” ify mengangguk.

“baik kita pergi makan.” Gumam iyel sambil melajukan mobilnya.

->>>

Sampai ditempat makan, seperti biasa iyel hanya membawa ify kerestoran biasa karna ia tahu ify tidak terlalu suka jika dibawa ketempat yg serba heboh.

“agni!!” pekik ify girang. Dia tidak menyangka bahwa dia akan makan bersama agni disana.

“hai ify..aku kangen sekali sama kamu.” Gumam agni sambil mempersilahkan ify duduk.

“bagaimana kamu bisa disini?”

“aku juga tidak tahu. Tadi pagi saat ingin pergi bekerja, tiba-tiba saja dia menelponku dan menyuruh orang untuk menjemputku lalu menyuruhku naik kemobilnya jadi aku ikut saja, sampai disini aku disuruh menunggu terlalu lama. Tapi tidak disangka dia menjemputmu.” Jelas agni.

“hah..akhirnya aku bisa punya waktu luang bersamamu ag.. akhir-akhir ini banyak masalah yg terjadi. Aku lelah.”

“ada apa? Oiya ku dengar kamu bertunangan dengan Tn. Muda rio. Wah kamu beruntung sekali ya fy, ku dengar dari teman dia orang yg sangat cuek dengan keadaan sekitar tapi katanya dia sangat peduli denganmu. Selamat ya fy. Kapan acara pertunanganmu fy?” tanya agni

“aku sudah membatalkannya.”

“kenapa? Atau kalian langsung menikah?”

“tidak.”

“lalu? Eh tapi kenapa kamu malah asik jalan-jalan dengan Tn. Muda iyel?”

“emm..kami kan hanya jalan-jalan saja. Lagipula sekarng aku kan makan bersamamu.”

“eh tapi Tn. Muda iyel itu sangat tampan fy, dia juga ramah. Haduh sungguh beruntung siapa pun yg akan jadi pacarnya.”

“kenapa? Apa jangan-jangan kamu suka dengannya?”

“ah tidak. aku tidak suka cowok playboy.”

“hahaha. Ternyata kamu lebih tahu semuanya ya dari pada aku.”

“hhe.. ngomong-ngomong apa kamu tidak  kuliah?”

“hmm..untuk seminggu ini aku tidak kuliah dulu, banyak masalah.”

“enak ya.. tidak kuliah tidak apa-apa. Aku saja harus minta persetujuan dulu dari dosen killer. Untung saja Tn. Muda iyel yg minta izin jadi aku tidak perlu dengar ocehannya yg super duper menyebalkan.” Jelas agni sambil bergidik ngeri.

Ify hanya tertawa kecil.

“permisi. Ini pesananannya Nn.”

“terima kasih.”

“selamat makan agni.”

“iya.” Lalu mereka melahap makanan. Tak terasa mereka berbincang-bincang dan bermain bersama sampai sore. setelah selesai iyel mengantar agni pulang dulu baru pulang kekediaman Umari.

***

“silahkan.” Gumam iyel sambil membukakan pintu mobil untuk ify dan mengulurkan tangannya.

“terima kasih.” Jawab ify sambil menjabat tangan iyel. Dari balkon kamarnya seseorang menatapnya dengan tatapan yg sulit diartikan.

"sudah ku bilang kalau kamu berterima kasih padaku, itu tidak akan ada habisnya."

"iyaa..tapi kali ini aku sungguh-sungguh berterima kasih padamu, karna hari ini kamu sudah mempertemukan aku dengan kedua orangtuaku dan sahabatku agni."

Iyel hanya tersenyum mendengarnya.

“permisi.” Gumam seseorang yg tiba-tiba datang mengagetkan mereka berdua.

“hey manager mangare. Kamu datang dari mana? Tiba-tiba muncul seperti itu!” sewot iyel.

“maaf. Tn. Muda iyel, Emp memanggilmu.”

“apa?” tanya iyel. Lalu mengikuti manager mangare pergi ke ruangan Emp.

Di ruangan Emp

“apa maksudmu mengajak jalan ify?” tanya Emp.

“aku..”

“apa kamu ingin melawanku? Apa kamu suka pada ify?”

“tidak Emp.”

“lalu? Apa jangan-jangan kamu ingin menjadi pewarisku dan menduduki grup umari?”

“tidak Emp. Aku sama sekali tidak tertarik pada itu semua.” Jawab iyel.

“lalu apa maksudmu mendekati ify seperti itu?”

“aku hanya ingin memancing emosi rio Emp, dia selalu bersikap tidak peka padahal dia menyukai ify. Dia selalu
mementingkan ego-nya. Tidak mau mempedulikan yg terjadi dilingkungan sekitanya. Jadi aku melakukan ini agar rio cemburu. Lagipula tadi itu aku hanya mengajak ify bertemu teman lamanya.” Jelas iyel.

“apa kamu yakin bahwa ify tidak akan menyukaimu?” tanya Emp.

“tentu tidak. dia tidak akan menyukaiku. Karna dia suka pada Rio. Kebanyakan wanita memang menyukai pria ramah sepertiku, tapi sebenarnya dia lebih menyukai pria seperti Rio yg tampan, berwibawa, setia, dan pendiam. Seperti ify. Semua pun akan jatuh cinta pada Rio.” *saya juga wkwk :P*

“ternyata kamu tidak hanya bisa bersenang-senang saja.” Puji Emp “jadi apa rencanamu?”

“lakukan segala cara agar membuat Rio cemburu.”

“hmm.. aku tahu. Kenapa ini tak terfikirkan olehku?” tanya Emp pada dirinya sendiri “baik suruh semuanya kumpul. Kita makan malam bersama.” Perintahnya.

“baik Emp.” Jawab iyel sambil pergi meninggalkan ruangan Emp ‘ Emp merencanakan apa ya?’ batin iyel.

***

Malam Harinya di Ruang Makan

Malam ini ify dan rio dkk sudah stay dimeja makan. Mereka menunggu sesuatu yg ingin Emp bicarakan. Tak lama Emp pun datang bersama manager mangare. Lalu makan malam dimulai.

Makan malam ini terasa sangat sunyi. Tidak ada satu orang pun yg berbicara. Mereka semua terlarut dalam pikirannya sendiri. Setelah selesai mereka masih menunggu hal apa yg akan Emp umumkan.

“baik. Sepertinya kalian sudah menunggu terlalu lama.” Gumam Emp membuka pembicaraan “minggu depan pesta pertunangan akan tetap diadakan. Dan aku putuskan untuk menjadikan iyel sebagai penerusku. Dan menikah dengan Ify. Yel, mulai sekarang kamu jangan bermain-main lagi.” Tambahnya.

‘apa aku bertunangan dengan iyel?’ batin ify.

“baik Emp.” Jawab iyel. Sontak semua orang yg ada disana kaget. Tak terkecuali dengan Rio.

“ify apa kamu keberatan?” tanya Emp. Ify yg memang keberatan ingin sekali mengeluarkan pendapatnya tapi begitu melihat wajah rio ia langsung mengurungkan niatnya. Tidak tahu apa yg membuatnya begitu.

“bagus kalau tidak keberatan. Sekarang kalian boleh kembali kekamar masing-masing.” Gumam Emp sambil meninggalkan Ruangan makan.

‘mengapa aku ingin marah seperti ini? Bukankah ini yg ku inginkan? Mengapa aku menjadi semakin berat merelakan ify menikah dengan iyel? Arghh..’ batin rio sambil meninggalkan ruangan itu juga.

‘rio apa ini maumu? Baik, aku akan melakukannya. Jarak diantara kita adalah satu-satunya caraku mencintaimu.’ Batin ify. Lalu dia juga beranjak dari tempat duduknya.

***

Keesokan Harinya

Pagi ini kedua orangtua iyel datang kekediaman umari. Rencananya untuk bersilahturahmi dengan menantu.

“Nn. Lyssa, kami tidak menyangka bahwa Nn, lebih memilih menikah dengan anak kami iyel bukan dengan Tn. Muda rio.”

Ify hanya tersenyum menanggapinya.

“Nn. Kalau iyel berani macam-macam padamu, bilang saja pada kami. Kami pasti akan membelamu.” Gumam pak toni, ayah iyel.

“benar Nn. Kami dengan senang hati membelamu.” Tambah ibu wanda, ibu iyel.

“ayah, ibu aku ada telvon, kalian sebaiknya cepat ikut aku. Agar dia bisa istirahat.” Sela iyel sambil mencoba mengajak orangtuanya pergi.

“kamu itu kenapa sih? Sudah kalau ingin mengangkat telvon pergi sana sendiri.” Gumam bu wanda sambil mendorong iyel pelan. “bukankan sebaiknya mertua itu mengunjungi menantu ya kan Nn. Lyssa?” tambahnya.

“ha? Iya.” Jawab ify ‘sepertinya terbalik. Bukankah menantu yg sebaiknya mengunjungi mertua?’ tambahnya dalam hati.

Sedangkan iyel yg sedang menjauh.

“halo?”

“hey kamu sangat mengejutkan pewaris. Selamat ya.. kenapa tidak mengabariku sih?” tanya riko.

“iya. Dan maaf pewaris sekarang sedang SIBUK!!” gumam iyel sambil memberi penekanan pada kata yg dicapslock dan langsung menutup telvonnya. Setelah itu dia langsung menatap ify yg sedang kebingungan dengan semua pertanyaan ‘calon mertua’nya.

‘jurus Emp kali ini benar-benar mengerikan. Aku sungguh tidak sanggup.’ Batin iyel sambil menghampiri ify maupun kedua orangtuanya.

“baik. Ayo mah, pah. Kita pulang.”

“yasudah  ify jaga dirimu baik-baik ya. Banyak makan fy, kamu terlalu kurus.” Saran bu wanda.

“iya..” jawab ify sambil tersenyum.

“kita pulang dulu fy.” Tambah pak toni sambil pergi keluar.

“hah akhirnya.” Gumam ify sambil menghela nafas  berat.

“ingat yel, perusahaan keluarga ada ditanganmu. Jangan kecewakan kami.” Pesan ayahnya.

“baik yah. Sudah ya, paman dio antar mereka pulang.” suruh iyel. Lalu kedua orangtuanya pun diantar supir pribadi yg dipanggil iyel dengan sebutan ‘paman dio’.

“huft, sangat merepotkan. Lagipula setahuku menantu yg mengunjungi mertua. Apa sudah diganti ya?” tanya iyel pada dirinya sendiri. Lalu dia berbalik bermaksud ingin kembali kedalam. Tapi ternyata sudah ada ‘mantan tunangan’ tunangannya yg sedang berdiri dihadapannya.

“ada apa?”

“kenapa kamu menyetujui pertunangan ini? Apa kamu benar-benar tulus ingin menikah dengan ify?” tanya orang itu yg tak lain adalah rio.

‘akhirnya kau bertindak juga yo.’ Batin iyel “memangnya kenapa? Harusnya sebagai sahabat yg baik kau memberi aku selamat yo.” Tanggap iyel.

“justru aku kesini karna aku masih menganggapmu sebagai sahabatku untuk mengingatkan bahwa ify bukan seperti mantan-mantanmu yg lainnya. Dia berbeda.”

“lalu? Seharusnya kau berterima kasih padaku, karna aku kau bisa pergi dari syarat penerus Emp yg menakutkan itu. Aku melakukannya untukmu sahabat.” Gumam iyel.

“kenapa kau tiba-tiba ingin menjadi penerus?”

“cinta butuh pengorbanan. Mungkin saja aku sudah jatuh cinta pada Tuan Putri.”

“tapi dia sungguh bukan tipe-mu.”

“orang itu bisa berubah. Asal ada prosesnya. Memangnya kenapa? Kau cemburu? Atau malah kau tidak rela aku nantinya menikah dengan ify?” Tanya iyel memancing emosi rio.

“tentu tidak.. tidak ada gunanya aku cemburu seperti itu. Yasudah aku hanya memberitahumu itu saja.”

“mengapa kau sama sekali tidak mengucapkan selamat padaku?”

“tidak perlu.” Gumamnya sambil meninggalkan iyel.

“hmm..rio..rio. bilang cemburu aja susahnya minta ampun.” Gumam iyel sambil pergi juga.

Malam harinya dikamar Rio

Malam ini rio hanya sibuk memandangi bintang-bintang yg bertaburan diangkasa dari balkon kamarnya. Salah satu daya tarik malam yg membuatnya terpesona.

‘kenapa aku semakin tidak rela? Apa sih yg aku fikirkan?’ batin rio.

“permisi. Maaf Tn. Muda Rio. Emp mencarimu.” Panggil manager mangare. Lalu rio mengikutinya menuju ruangan Emp.

Sampai diruangan Emp.

“ada apa Emp?” tanya Rio.

“aku langsung saja. Apa tanggapanmu tentang pertunangan ini?”

“maksudnya?”

“kenapa kau hanya diam saja melihat aku mempertunangkan ify dengan iyel?”

“itu sudah keputusan Emp. Aku tidak akan ikut campur.” Jawab rio tenang.

“apa kamu tidak cemburu?”

“..” rio tidak menjawab.

“baik. Begini saja. Sekarang apa yg ingin kau katakan tentang perasaanmu. Sekarang waktunya. Katakanlah kenapa
kamu tidak ingin menikah dengan ify?”

“Emp, sebelumnya aku minta maaf karna aku menolak untuk menikah dengan ify itu karna aku ingin pergi dari sini. Aku ingin mencoba sampai dimana batas kemampuanku tanpa bantuan dari keluarga Umari Emp.”

“apa kau fikir kau bisa hidup tanpa bantuan dari keluarga ini? Tidak semudah itu rio. Beratus-ratus orang bahkan sangat menginginkan posisi ini. Kau sungguh sok rio. Kau belum tahu bagaimana kehidupan diluar.”

“tapi Emp...”

“sudah. Kalau kau ingin keluar terserah. Aku sudah tidak akan mengurusmu lagi. Karna sekarang semua orang pun sibuk dengan pertunangan iyel dan ify. Jadi kalau kau mau pergi sekarang lah saatnya.” Pancing Emp.

“baik Emp. Permisi.” Gumam rio sambil pergi meninggalkan ruangan Emp.

‘kita lihat sampai dimana batas sabarmu rio. Apa kau mampu menahan rasa cemburu itu lebih lama lagi?’ batin Emp.


“hmm..maaf fy. Tapi mungkin ini yg terbaik untukmu.” Gumam rio sambil berlari masuk kedalam kamarnya. Didalam ia sibuk menulis 2 surat untuk adiknya dan...ify.

***

Keesokan harinya

Hari ini ify dkk sudah masuk sekolah. Pagi ini ify berangkat bareng iyel, tapi tidak dikawal seperti bersama rio. Ini permintaan dari iyel sendiri.

“fy, apa kamu tidak gugup?” tanya iyel memulai pembicaraan.

“kenapa mesti gugup? Jalani saja. Memangnya kamu gugup?”

“tentu tidak.”  jawab iyel “apa kamu menyesal nantinya akan menikah denganku?” tambahnya.

‘sungguh aku menyesal sekali.’ Batin ify “menyesal atau tidak juga harus menikah dengamu bukan?”

“iya.”

Sampai disekolah iyel langsung memakirkan mobilnya. Ify langsung berlari kekelas. sampai dikelas, pak Rizky membawa seorang gadis manis berkulit putih. Sepertinya murid baru dikelas ify. Ify yg mengingat perkataan rio tentang teman yg hanya memanfaatkannya untuk menemui Emp jadi tidak memperhatikan anak baru itu. Ia menghiraukannya dan malah tetap fokus pada laptopnya. Pak rizky ingin menegornya tapi apa daya dia takut dipecat, akhirnya dibiarkan saja.

“semuanya. Ada mahasiswi baru dikelas kita. Ayo nak perkenalkan dirimu.” Suruh pak rizky. Mau tak mau ify melihatnya juga.

“pagi. Nama saya sivia azizah. Kalian bisa memanggilku sivia. Salam kenal.” Gumamnya yg menyebut dirinya ‘sivia’ itu.

“baik, sivia kamu duduk dibelakang Nn. Alyssa itu.” Suruh pak rizky. Lalu setelah sivia duduk pak rizky langsung memulai pelajarannya.

Bel istirahat sudah berbunyi, tapi ify masih tetap didalam mengerjakan tugasnya, padahal minggu depan dia harus bertunangan, tapi masih disibukkan dengan tugasnya yg baru-baru ini ia mengerti. Sivia menghampirinya.

“hai Nn. Aku sivia. Kamu bisa memanggilku via.” Gumam via ramah sambil mengulurkan tangannya. Ify menoleh.

“hai. Aku ify.” Jawabnya singkat sambil menjabat tangan sivia.

“aku sudah menduga bahwa kamu orangnya ramah, sejak dipesta pertunangan kemarin saat aku melihatmu berdansa dengan Tn. Muda rio. Kamu sungguh cantik saat itu.” Ujar via.

“terima kasih. Kenapa kamu mendekatiku?”

“maksudmu?”

“apa kamu ingin meminta sesuatu dengan cara mendekatiku?”

“untuk apa? Aku kan anak teman ayahmu. Bagaimana kabar Tuan joe?” tanya sivia ramah.

“dia sudah tenang.”

“apa maksudmu?”

“dia sudah meninggal.”

“ha? Aku turut berduka cita ya. Aku tidak tahu. Selama dinoszta tidak ada yg memberitahuku.”

“tidak apa-apa.”

“eh, keluar yuk.”

“aku sedang tidak enak badan. Kamu saja.”

“hmm..yasudah aku duluan ya.”

“iya.” Gumam sivia sambil keluar dari kelas. Sampai didepan pintu kelas dia berpapasan dengan iyel, cakka dan alvin.

“hai  Tn. Muda cakka , Tn. Muda iyel dan....alvin.”

Iyel dan cakka hanya tersenyum membalasnya.

“hai juga.” Entah ada angin apa yg membuat alvin membalas sapaan orang yg menyapanya, apalagi ini seorang perempuan.

Iyel dan cakka hanya heran melihatnya.

“aku duluan ya, Tn. Muda. Permisi.” Tambah via sambil berlari-lari kecil kekantin.

Iyel mengalihkan pandangannya keify yg masih semangat belajar. Dan akhirnya dia langsung melanjutkan jalannya menuju taman Universitas tersebut.


Di taman

“aku sunggu heran pada ify, padahal minggu depan sudah ingin bertunangan, tapi masih saja sibuk dengan tugasnya. Aku saja bosan dengan tugas pemasaran.” Gumam iyel.

“iya. Dia wanita istimewa. Yel, kau sungguh beruntung.” Tambah cakka.

“apa ini hanya perasaanku atau mengapa dia semakin jadi seperti rio yg selalu mengerjakan tugas tanpa mempedulikan apapun?” tanya alvin.

“tumben-tumbenan kau menggunakan kata ‘perasaanku’? ada apa sama adikku ini?” sindir iyel.

“hmm...tidak ada apa-apa.”

“apa mungkin ini pengaruh wanita yg kini sudah menggantikan posisi silvia dihati kau  vin?” cakka ikut-ikutan menggoda.
“mungkin.”

“hhe.. aku turut senang karna adikku tidak jadi maho.”

“heh enak saja kau ini. Aku ini msih normal.”

“habisnya senyum pada wanita saja kau tidak mau. Bukan tidak mungkin orang-orang disekitarmu menganggapmu suka sesama jenis.” Sela cakka.

“tapi yel, apa kau benar-benar ingin menikah dengan Tn. Putri?” tanya alvin.

“emm..ya” jawab iyel gugup “lagipula aku berniat membantu rio untuk pergi dari syarat menjadi penerus yg menakutkan itu kan.”

“hmm apa kau benar-benar mencintai ify yel?” kini giliran cakka yg mengintograsi iyel

“ya..mungkin sekarang belum. Tapi seiring dengan berjalannya waktu cinta pasti akan tumbuh.”

“hmmph. Tak usah menunggu waktu berjalan. Kau kan king of player.” Sindir alvin.


“hha.. makanya belajarlah kembali untuk mencintai seseorang wanita”

“bagiku mencintai seorang wanita hanya saat ingin berpisah saja.” Tanggap alvin.

“dasar aneh.” Sela cakka “eh ngomong-ngomong rio, aku baru tahu kalau kakakku itu tidak masuk hari ini.” Gumam cakka mengganti pembicaraan.

“apa? Benarkah?” tanya iyel.

“iya. Dia tidak mengabarkanku.” Jawab cakka.

‘ada apa ini? Kenapa perasaanku tidak enak seperti ini?’ batin iyel.

***

ify masih tetap fokus dengan laptopnya. Ia tidak menghiraukan ucapan bel yg sudah memanggilnya untuk pulang sejak 15 menit berlalu. Sampai tiba-tiba seseorang datang mengagetkannya.

“ify..ify..” panggil orang itu.

“ada apa kka?” tanya ify pada orang yg tak lain adalah cakka.

“rio kecelakaan.” Gumam cakka. Ify tak kuasa mendengarnya. Butiran-butiran bening pun langsung terjun bebas menuruni pipi ify tanpa disuruh. Ia langsung diajak cakka ke RS keluarga Umari dan langsung masuk keruang ICU.

Didalam suster sudah menutup kepala rio.

“maaf kami sudah berusaha.” Gumam dokter itu dan langsung meninggalkan cakka dan ify didalam.

“apa ini? Kenapa ini terjadi padamu rio? Aku mohon bangun rio! Bangun! Aku cinta padamu yo. Cinta. Tolong jangan tinggalkan aku. Bukankah kamu masih ingin menjadi pegawai kecil dulu yo?” Tangis ify sambil mengguncang-guncangkan tubuh rio.

“kalau kamu cinta kenapa kamu menerima pertunanganmu dengan iyel fy?” tanya cakka.

“aku tidak mau membebaninya. Dia ingin pergi aku akan relakan dia pergi. Tapi aku tidak rela jika dia pergi untuk selamanya. Ku fikir jarakku dengan dia akan jadi caraku mencintainya. Tapi...rio kumohon bangun! Rioooo..” ify terus saja menangis

‘aku sekarang yakin bahwa kamu benar-benar mencintai kakak fy.’ Batin cakka.

“rio..kumohon. cakka cepat panggil dokter. Cepat rio masih bisa ditolong. Cepat.” Ify histeris. Lalu reflex dia menarik selimut yg menutupi tubuhnya dan dengan mental yg masih shock, tangisannya berhenti seketika, dia tidak tahu apa sebenarnya semua ini? Apa ini hanya rencana cakka saja? Itu bukan rio, atau siapapun. Itu hanya sebuah manekin. Cakka yg melihat ify menarik selimutnya jadi ragu sendiri.

“apa maksud semua ini?” tanya ify.

“aku hanya ingin memastika bahwa kamu benar-benar mencintai rio.”

“kenapa dengan cara ini?” tanya ify sambil keluar dari ruang ICU tersebut.                 

“ify tunggu. Kalau kamu cinta sama kakak, kenapa tidak bilang? Kenapa tidak jujur?” tanya cakka yg membuat langkah ify memberat dan terhenti.

“karna aku tidak ingin membuatnya gelisah setiap saat memikirkan bagaimana caranya agar lepas dari syarat menjadi penerus Emp.” Gumam ify perlahan air matanya pun menetes kembali.

“tapi apa kamu tidak ingin tahu bagaimana perasaannya padamu? Dia selalu cemburu ketika kamu bersama iyel.”

“benarkah?”

“tentu fy. Maka itu ikut aku dan kita jelaskan semua pada kakak.” Ajak cakka. Ify mengangguk. Lalu mereka pulang ke kediaman Umari.

***

Di kediaman Umari

Ify dan cakka langsung berlari memasuki kamar rio. Tapi ternyata tidak ada siapa pun didalam. Kosong. Satu kata yg dapat menunjukkan keadaan kamar rio sekarang ini. Saat ify memeriksa bagian ruang kerja rio ify melihat 2 surat tergeletak disana. Ify mengambilnya dan memberitahu cakka. 1 surat ditujukan untuk cakka dan 1 surat ditujukkan untuk ify. Cakka membaca surat yg ditujukkan padanya.

->>

Cakka, aku pergi. Jangan cari aku. Kali ini aku bukan hanya sekedar jalan-jalan menikmati matahari terbit saja. Aku benar-benar ingin mencoba  sampai dimana batas kemampuanku.
Rio.

->>

Ify hanya bisa berlari kekamarnya setelah mendengar cakka membaca suratnya. Lalu cakka pun langsung menuju Earthly Paradise. Tempat yg ia yakini 2 saudaranya ada disana. Sampai disana cakka pun langsung memberi tahu mereka.

“apa Emp sudah tahu?” tanya iyel

“belum. Bagaimana ini?”

‘apa Emp belum tahu? Pantas saja tidak ada yg menyuruh mencegahnya.’ Batin iyel “cakka biar aku yg memberitahu Emp.
Ku pinjam suratmu.” Gumamnya sambil mengambil surat cakka dan bergegas menuju ruangan Emp.

Sampai diruangan Emp, iyel langsung memberikan surat itu agar Emp membacanya.

“bagaimana ini Emp? Kalau Rio benar-benar pergi, apa aku harus menikah dengan ify?” tanya iyel gelisah.

“aku tidak pernah menyangka kalau dia sungguh-sungguh. Sudahlah, kita bertaruh saja. Ku yakin Rio pasti datang
dipesta pertunangan kalian.”

“bagaimana kalau tidak datang? Habislah aku Emp.” Gumam iyel.

“kalaupun tidak datang, kau yg harus siap menerimanya.”

“tapi..”

“Emp, undangan sudah disebar, kalau sekarang membatalkan pertunangan akibatnya tidak akan terlalu besar, tapi jika dipesta pertunangan nama baik keluarga Umari akan tercoreng Emp.” Kali ini manager mangare angkat bicara.

“aku tidak peduli sekalipun nama baik kita tercoreng. Aku hanya ingin cucuku bahagia. Aku tidak ingin melihatnya bersedih.”

“lalu bagaimana Emp?”

“lihat saja nanti.” Gumam Emp.

***


Di kamar Ify.

Ify terduduk lemas dibedcovernya. Memandangi surat yg masih terbungkus rapi dari pangeran hatinya. Ia masih tak percaya bahwa rio kali ini benar-benar meninggalkannya, bukan rencana dari cakka ataupun sekedar jalan-jalan saja. Akhirnya mau tak mau ify membuka surat dari rio dan mulai membaca isinya.

->>

To: Ify

Fy, aku minta maaf padamu. Aku tahu selama ini aku selalu egois. Tapi kulakukan karna aku hanya ingin pergi dari sini, bukan untuk melukaimu. Aku belajar banyak darimu fy, dari keberanianmu mengungkapkan perasaanmu. Tadi pun aku sudah mengutarakannya, tentang impianku yg ingin hidup diluar tanpa bantuan keluarga Umari ini fy. Fy kuharap kamu tidak kecewa dengan keputusan ku ini.

Ohya, aku memberimu sebuah cincin. Cincin itu ku beli pada saat umurku masih 15 tahun. Itu pun aku membelinya dengan bekerja secara diam-diam. Walaupun harganya sangat murah, tapi cincin itu hasil pertamaku fy. Dan cincin itu sangat berarti untukku, sepertimu. Jaga cincin itu baik-baik ya fy.

With Heart,

Rio

->>

Ify menangis membaca surat itu, dan mengambil sebuah cincin emas yg ada didalam surat itu. Ify memandanginya sebentar lalu menjadikannya bandul dan mengalungkannya dilehernya.

‘kenapa kamu meninggalkanku yo?’ batin ify bertanya “aku akan menjaga cincin ini. Sama seperti menjaga cintaku padamu.” Gumamnya.

bersambung..

Romantic Princess Part 14

KREEEKK!!!

Dari arah pintu terdengar suara. Suara itu begitu terdengar jelas ditelinga ify. Ia sangat gelisah mendengar pintu itu terbuka. Siapa yg datang? Apakah pencuri? Mafia? Atau hanya suruhan kakek? Apa yg harus dilakukannya? Ify mencoba bersembunyi.

“ah tidak ada gunanya aku bersembunyi. Lebih baik aku pukul sampai pingsan dulu siapapun orangnya.” Gumamnya sambil mengambil sapu dan bersiap memukul siapapun dari balik tangga.

Pintu itu kini sudah terbuka dengan lebar. Orang yg membukanya masuk dan tidak melihat ify yg sedang berdiri sambil memegang sapu dibalik tangga. Dan saat dia melangkahkan kakinya lagi..

BRUKKKK!!!

Ify memukul pria itu dengan sapunya. Topi dan kacamata yg digunakan untuk menutupi dirinya agar tidak dikenali banyak orang terjatuh. Sakit. Satu kata yg dirasakan pria itu saat ini. Pria itu memandang aneh pada ify. Ify pun begitu.

“eh? Kamu?!!” gumam ify.

->>>

Part 14: Semuanya Terbongkar.

“eh kamu?!!” gumam mereka bersamaan.

“maaf rio, aku tidak bermaksud.” Tambah ify.

Pemuda yg tak lain rio itu masih memandang ify dengan tatapan heran. Akhirnya ify membantu mengobati luka yg tadi disebabkan oleh pukulannya.

“maaf, aku tidak bermaksud.” Gumam ify sambil menunduk.

“tidak apa-apa. Kamu memang seharusnya melindundi diri sendiri. Tapi apa harus begitu kuat pukulanmu?” tanya rio sedikit masih dengan memegang pipinya.

“ah aku minta maaf. Apa masih sakit?” tanya ify sambil kembali memegang pipi rio. Tak diduga rio masih memegang pipinya jadi tidak sengaja tangan ify menyentuh tangan rio selang beberapa detik mereka saling bertatap mata. Dan seakan waktu berhenti begitu saja. Ify dan rio yg sadar langsung kembali ke posisi semula dengan kesaltingannya masing-masing.

“kenapa kamu minggat? Apa kamu tidak tahu kalau Emp marah besar?” tanya ify memecahkan keheningan.

“aku tahu.”

“yo, bagaimana kalau kita melarikan diri sekarang saja?”

“kurasa kalau sekarang kita tidak akan bisa karna pasti Emp akan menemukan kita, lagipula apa kamu tidak ingin bertemu dengan orang tuamu lagi fy? Mungkin saja Emp bisa menyuruh orangtuamu ketempat yg lebih jauh lagi. Jadi aku tidak mau repot lagi.”

“apa aku begitu merepotkan?”

“bukan begitu. Tapi aku tidak ingin kamu yg menerima akibatnya demi aku.”

“eh apa kamu mencemaskan ku?”

“tidak.”

“kalau tidak kenapa kamu sampai mencariku dan berada disini?”

“aku hanya memastikan kalau kamu tidak minggat karna aku.”

“benarkah?” tanya ify dengan nada menggoda. Rio tidak menanggapinya dan malah membelakanginya.

“eh aku pinjam ponselmu.” Gumam ify sambil menadahkan tangannya.

Rio memberikan ponselnya ketangan ify “untuk apa?” tanyanya.

“tidak. aku hanya ingin memastikan apa kamu masih menyimpan fotoku bersama iyel.” Gumam ify sambil mengotak-atik ponsel rio.

“hey, hey kembalikan..kembalikan.” gumam rio sambil mengejar ify yg berlari.

‘eh ternyata sudah dihapus?’ batin ify.

“kembalikan.” Gumam rio masih mengejar kaki ify. Lalu saat masih mengejar ify kaki rio terjegal kaki meja didepannya, ia jatuh. Ify yg berada didepan rio dengan jarak yg tak begitu jauh pun ikut terjatuh juga. Jadilah rio berada diatas tubuh ify.

‘ify kamu sungguh cantik sekali.’ Batin rio.

‘yo, apa kamu tidak bisa mengetahui perasaanku saat ini?’ tanya ify.

Sejenak mereka masih terdiam dengan posisi seperti itu. Tak lama kemudian dari arah luar terpancar cahaya yg membuat ify maupun rio menutup matanya karna silau. Sampai akhirnya suara yg ia kenal berbicara.

“tolong kepada penghuni rumah yg berada didalam. Kalau kalian adalah orang yg kami cari cepat keluar, atau kami akan dobrak pintu ini. Bolehkah kami masuk sekarang atau kalian yg akan keluar sekarang?” tanya manager mangare dari luar.

Diluar ramai sekali dengan beberapa infotainment dan penghuni-penghuni rumah yg lain. Akhirnya dengan malu yg amat sangat terlihat jelas dari wajah mereka, ify dan rio memberanikan diri untuk keluar dari rumah itu dan menuju mobil Emp. Banyak wartawan yg mendekat tapi tidak dihiraukan rio.

***

Keesokan harinya

“kenapa kamu terlihat murung?” tanya pria tampan sambil menghampiri gadis cantik yg sedang melamun memikirkan sesuatu.

“tidak apa-apa.”

“hey beritamu itu sudah masuk tv loh. Kenapa kamu tidak mengangkat tangan saja saat keluar dan mengatakan ‘hey aku tidak bersalah’.” Ejek pria itu yg tak lain adalah iyel.

“ah apa sih. Aku tidak melakukan apa-apa malah seperti maling yg tertangkap basah.”

“hha..hey apa tidak ada kemajuan?”

“apa maksudmu?”

“apa tidak terjadi sesuatu diantara kalian?”

“tidak ada.”

“masa. Tapi dari kelihatannya kalian sama-sama malu saat keluar dari rumah itu. Mungkin saja rio sudahbisa menerimamu dan menjadi penerus Emp. Apa sebaiknya tidak kamu tanyakan lagi?”

“kurang kerjaan.”

“kamu memang sudah bekerja dengan baik. Ini.” Gumamnya sambil memberikan ify cek yg berisi 2,5 juta.

“apa ini?” tanya ify heran “aku kan tidak melakukan apa-apa.”

“hilangnya kamu dan rio sudah membuatku puas akan semuanya. Aku senang melihat rio seperti itu. Sudahlah jadi terima saja.” Jelas iyel.

“apa? aku tidak mau.”

“ayolah. Perjanjian adalah perjanjian. Aku sudah berjanji untuk memberikan sisanya.”

“tidak usah. Lupakan saja perjanjian itu. Aku tidak mau menerimanya.”

“sudahlah terima saja. Reaksi rio sama dengan harga ini.” Gumamnya sambil memberikan cek itu  ketangan ify.

“iyel  aku tidak mau menerimanya dan tidak mau melanjutkan perjanjian ini. Anggap saja tidak ada yg terjadi antara kita.” Gumam ify sambil mengembalikan cek itu ketangan iyel. Bersamaan dengan itu rio sudah berdiri dihadapan mereka dengan raut wajah kekecewaan yg sangat mendalam.

“apa? Apa maksud semua ini? Perjanjian apa?” tanya rio dengan nada yg jelas terdengar kecewa. Ify dan iyel yg mendengar sontak langsung melepaskan cek yg berada ditangannya dan cek itupun jatuh ketanah.

Ify hanya bisa menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap mata tajam rio yg kini menatap lurus kematanya.

“baik. Aku sudah tidak ingin membohongimu lagi. Aku dan ify membuat perjanjian untuk mempermainkanmu. Aku yg menyruhnya.” Jelas iyel sambil mendekati rio.

“apa kamu menerima uang iyel dan mempermainkanku demi melihat perlawananku? Demi melihat ekspresiku dipesta pertunangan? tanya rio sambil mendekati ify.

“maaf.” Kata itulah yg hanya bisa ify ucapkan sekarang  ini. Dia msih menundukkan kepalanya.

“hmmph maaf? Apa hany itu yg bisa kau katakan?” sindir rio dan langsung bergegas pergi meninggalkannya tetapi berhasil ditahan iyel.

“jangan salahkan ify. Aku yg memaksanya.” Jawab iyel.

“untuk apa melakukan ini yel?”

“aku hanya ingin melihatmu peduli dengan keadaan sekitar, dengan semuanya yg terjadi saat ini. Termasuk jebakanku.” Jelas iyel penuh emosi.

“aku peduli atau tidak itu bukan urusanmu.”

“sudahlah kau boleh marah sekarang. Lepaskan topengmu. Luapkan emosimu.”

“apa urusanmu?”

“karna aku sudah cukup muak dengan sikapmu yg selalu tidak terbuka. Kau tidak ingin menjadi penerus Emp. Sudah lama kau hidup dikeluarga Umari bersama ku dan yg lain. Sedikit demi sedikit aku sudah memahamimu kalau kamu ingin pergi dari sini. Dan kau menyukai Tn. Putri.”

“cukup” bentak rio.

“sudah. Jangan bertengkar lagi. Rio maaf. Aku tidak bermaksud untuk melukaimu.” Gumam ify.

“maaf? Pantas saja kamu tidak ingin membatalkan pertunangan ini, karna kamu mengharapkan imbalan kan?” tanya rio sinis. “aku tidak percaya semua ini. Ternyata kamu itu memang luarnya saja yg polos tapi karna uangpun kamu rela melakukan apapun termasuk mempermainkanku. Hmmph. Satu lagi orang yg berubah hanya karna uang. Mungkin ini alasan kenapa aku ingin pergi dari sini.” Sinisnya sambil berlalu meninggalkan iyel dan ify.

***

Earthly Paradise

“kak, sudahlah jangan seperti ini. Tidak baik sesama saudara kita bertengkar.” Tanggap cakka setelah mendengar curhatan rio.

“ayolah ka. Mungkin ini hanya karna ify ingin pergi dari sini. Tidak bermaksud untuk melukaimu.”

“tapi tetap saja dia melakukannya dan menerima uang iyel.”

“ayolah ka.” Lalu iyel dan alvin tiba-tiba masuk dan sedikit mendengar pembicaraan mereka.

“rio aku ingin minta maaf padamu.” Rio menoleh kearah suara. Tanpa basa-basi lagi, dia beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan semuanya. Iyel menahannya.

“aku minta maaf padamu. Aku tau aku salah. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan ify. Kau tidak seharusnya marah padanya. Aku melakukan ini hanya karna keusilanku. Jadi aku minta maaf padamu.” Setelah mendengar penjelasan dari iyel rio langsung pergi meninggalkan semuanya.

“hey ka..” panggil cakka sambil pergi menyusul rio.

“aku belum pernah melihat rio semarah itu.” Tanggap alvin.

“iya. Aku yakin dia marah bukan karna ify membatalkan pertunangannya, tapi karna ify membuat perjanjian denganku.” Jawab iyel.

“sudah kuduga semua ini berhubungan dengan Tn. Putri. Memang dari awal semenjak dia datang semuanya jadi kacau. Termasuk sekarang, dia merusak hubungan persaudaraan kita. Aku sudah tidak tahan lagi.” Gumam alvin sambil pergi meninggalkan iyel sendirian. Iyel yg punya firasat tidak enak akhirnya menyusul alvin.

***

“agni sudah tidur belum ya?” gumam gadis manis yg sedang duduk di sofa kesayangannya. “lebih baik aku telvon dulu.”

“halo, agni apa kamu sudah tidur?” tanya ify ketika telvon sudah diangkat.

“ify ini bibi.”

“oh bibi. Apa agni sudah tidur?”

“iya fy, agni sudah tidur. Apa ada yg penting? Nanti bibi bangunkan.”

“tidak, tidak usah. Jangan bangunkan agni. Nanti aku telvon lagi. Yasudah makasih bibi.”

Tuut..tuut..tut. telvon ditutup. Ify jadi bingung sendiri ingin berbagi dengan siapa. Kalau dia menelvon orantuanya nanti pasti akan mengganggu.

“hah..aku bodoh sekali. Kenapa aku menerima uang dari iyel dan melakukan hal menyebalkan ini?” tanya ify pada dirinya sendiri untuk kesekian kalinya.


‘ada apa denganku? Kenapa aku marah? Apa yg mnyebabkan aku tidak bisa mengendalikan emosiku seperti ini? Apa aku marah karna ify mempermainkanku? Atau aku marah karna aku menyukainya? Ah..tidak boleh. Aku tidak boleh menyukainya.’ Batin seorang cowok manis yg sedang duduk melamun dikamarnya.


Alvin masuk kekamar ify dengan tergesa-gesa.

“ada apa?”

“ada apa? Kau masih bisa bertanya ada apa? Apa kau tidak merasa bersalah sedikit pun? Dimana perasaanmu sebagai seorang wanita yg selalu mempunyai sisi lembut? Ha? Kau sudah menghancurkan persahabatan antara sesama saudara mengerti?” tanya alvin emosi. Kemudian alvin siap untuk melayangkan tangannya kepipi mulus ify, tapi ada yg menahannya.

“heh alvin. Kamu tidak boleh menamparnya.” Tegas orang itu.

“kenapa? Aku benar melakukan itu karna dia sudah merusak persahabatan diantara kita terutama kau dan rio yel.”

“Alvin jangan bicara seperti itu!” bentak iyel.

“sudah tidak apa-apa. Aku memang salah. Dan alvin memang benar. Aku menerima uang darimu karna dari awal aku hanya ingin pergi dari sini.”

“kalau begitu cepat pergilah.” Suruh alvin.

“alvin.”

“cukup yel. Aku gpp.” Gumam ify sambil pergi meninggalkan iyel dan alvin.

“sekali lagi kau melakukannya, aku tidak akan memaafkanmu.” Gumam iyel sambil menyusul ify.

“ify.” Panggil iyel sambil menahan tangan ify.

“biarkan aku sendiri dulu.” Gumam ify pelan tapi tegas. Perlahan iyel melepaskan tangannya dan membiarkan ify berlari ketempat yg ia ingin tuju. Iyel diam. Lalu sejenak kemudian ia masuk kekamar yg keberadaannya tepat didepan kamar ify. Yap itu kamar rio.

“hey mario. Apa kau tidak peduli dengan keadaan didepan kamarmu?” tanya iyel pada rio yg sedang duduk melamun dikamarnya.

“ada apa? Apa aku harus ikut campur dengan urusanmu dengannya?”

“ada apa denganmu sih? Kenapa kamu lebih memntingkan image Tn. Muda yg cool itu?”

“..” rio tidak menanggapinya. Ia hanya diam saja.

“baik. Pertahankan saja image Tn. Muda yg coolmu itu. Dan untuk ify, biarkan aku saja yg membuatnya bahagia. Jangan menyesal rio.”

“kalau kau menyukainya bilang saja. Jangan melapiaskan padaku yel.” Gumam rio.

“kau benar-benar menyebalkan! Aku tidak tau kenapa ify bisa suka padamu.” Tanggap iyel sambil pergi meninggalkan rio.


***

‘apa yg harus kulakukan sekarang? Rio benar-benar marah padaku, sampai bertatap muka saja dia tidak mau.’ Batin ify sambil melihat foto besar yg terpampang diruang tamu keluarga Umari. Lalu ia melirik kamar yg ada disebelahnya, dan dengan penasaran ify memasukinya.

Ia melihat-lihat yg ada dikamar itu. Kamar yg cukup megah. Didalamnya ada double-bed, bersprei biru dengan motif bunga-bunga, disebelah kirinya ada sofa yg superempuk. Disebelah kanannya ada box bayi yg masih cukup terawat rapi dan juga meja kecil diatasnya terdapat foto-foto ify beserta ayah dan ibunya. Didepan sofa bertengger dengan gagah sebuah TV flat ukuran 34 inch berikut DVD/VCD/CD player dan mini compo. Disekeliling sofa dan tempat tidur tergelar permadani yg kalau diinjak kakimu akan tenggelam beberrapa senti saking tebalnya. Dibagian kanan dari sofa ada pintu menuju kamar mandi. Dan dibagian kirinya ada pintu juga menuju tempat lemari pakaian beserta aksesorisnya. dan tak lupa foto ayah dan ibu ify yg terpajang rapih diatas sofa. Ify menatap kesekeliling.

‘ternyata ini kamar kedua orang tuaku. Dulu ketika aku masih kecil aku tinggal disini, dibox bayi ini bersama mereka. Kakek pun masih merawatnya sampai sekarang.’ Batin ify sambil menghampiri box bayi itu.

Lalu ia menatap foto yg terpajang diatas sofa, “ayah, ibu apa yg harus kulakukan?” tanya ify. Berharap dengan pertanyaannya ayah maupun ibunya bisa mendengar dan menjawabnya. Tapi itu hanya khayalan ify.

Kemudian ia duduk didouble-bed bermotif bunga-bunga itu. Sambil menceritakan semuanya. Ia lega setelah menceritakannya pada kedua orangtuanya. Tapi tetap masih ada satu hal yg mengganjal hatinya. Ify memutuskan untuk meluruskannya dan menjelaskannya lagi pada rio. Ify menuju kekamar rio. Ia mengetuk pintunya dan keluarlah rio.

“rio aku minta maaf padamu. Awalnya aku hanya ingin melunasi hutangku dan pergi dari sini tanpa mempedulikan apapun. Tapi semenjak mengenalmu dan impianmu aku jadi mengerti semuanya, aku menyesal dan aku pun berusaha untuk membatalkan pertunangan ini dan mengembalikan uangnya pada iyel walau rasanya sulit sekali. Tapi aku sudah berusaha. Jadi aku minta maaf padamu.” Gumam ify sambil membungkuk dihadapan rio.

“jangan membungkuk didepanku.” Gumam rio, ify kembali bersikap seperti biasa. “jadi apa tujuanmu kesini?” tanya rio ketus terlihat sekali kalau dia masih marah.

“mau sampai kapan kamu marah seperti ini sih?”

“mengapa semuanya menanyaiku dengan pertanyaan itu? Apa aku tidak boleh marah dengan diriku sendiri?” tanya rio balik.

“kamu ini kenapa sih? Aku mohon jangan pergi dariku, jangan menghiraukanku seakan aku tidak ada dihadapanmu. Kamu boleh membentakku, kamu boleh menertawakanku. Kalau kamu marah padaku katakanlah saja. Jangan seperti ini.”

“sudahlah sebenarnya apa tujuanmu berbicara?” tanya rio to the point.

“aku...” gantung ify ‘aku menyukaimu.’ Tambahnya dalam hati karna tidak mungkin jika ia mengungkapkannya.

“kalau tidak ada lagi keluarlah.” Gumam rio sambil membalikkan badannya.

“aku tidak percaya kalau kamu tidak tahu apa yg ingin aku katakan. Apa kamu tidak bisa merasakannya sendiri? Apa aku harus mengatakannya? Kenapa? Kenapa kamu tidak bisa mengerti? Aku sudah berani mengungkapkan emosi dan perasaanku, tapi kenapa denganmu? Kenapa kamu tidak pernah mengungkapkan emosi dan perasaanmu?” tanya ify bertubi-tubi. Kini emosinya sudah tak terbendung lagi. Lalu pergi meninggalkan rio.

‘ify maaf. Aku memang pengecut yg tidak berani mengungkapkan perasaanku. Aku mengerti karna aku juga merasakannya. Tapi kali ini aku tidak boleh menyukaimu. Tidak boleh.’ Batin rio sambil masuk kekamarnya.

***

Keesokan Harinya

Sudah beberapa hari semenjak pertunangan ify maupun rio dkk tidak masuk kuliah. Mereka masih sibuk dengan fikirannya masing-masing. Seperti pagi ini, ify hanya bisa diam dikamarnya. Iyel masuk pun ify tidak menghiraukannya.

“pagi.” Sapa iyel. Ify hanya membalas dengan senyuman.

“kamu kenapa? Apa lagi tidak senang?” tanya iyel.

“...” ify masih bungkam.

“kalau begitu ikut aku.” Ajak iyel. Ify yg tidak tau apa-apa hanya diam saja.

Iyel mengajak ify keruangan presentasi. Disana terdapat layar monitor besar dengan tempat duduk beserta mikrofon disetiap tempat duduk. Iyel menyuruh ify duduk disalah satu kursi yg paling depan. Ify menurut. Lalu iyel menekan tombol berwarna hijau.

“liat saja. Kalau ingin berkomunikasi cukup bicara lewat mikrofon yg ada didepanmu saja. Nikmatilah. Aku tunggu diluar.” Gumam iyel sambil pergi keluar.

Tak lama kemudian layar monitor itu menyala. Dari sana terlihat jelas sosok yg sangat ify rindukan. Ayah dan Ibunya yg kini sedang berada jauh darinya. Rasa kangennya terobati. Awalnya ify ingin menceritakan masalahnya, tapi karna takut kedua orangtuanya mencemaskannya akhirnya ify mengurungkan niatnya. Ia hany bercerita tentang hal-hal yg menyenangkan saja agar terlihat kalau ify tidak punya masalah dan baik-baik saja. Padahal sejuta masalah sedang melandanya.

Setelah puas melepas kerinduannya. Ify keluar menghampiri iyel dengan senyuman manis yg terukir dari bibir mungilnya.

“bagaimana?”

“aku senang sekali yel. Akhirnya aku bisa berbicara lagi dengan mereka. Terima kasih.”

“sudah kubilang jangan berterima kasih padaku, karna kalau kamu berterima kasih padaku itu takkan ada habisnya.”

Ify hanya tertawa kecil.

“oiya, aku sudah melakukan transaksi dengan pilot Emp. Dan dia bersedia untuk mengantarkanmu kenoszta. Jadi kamu bisa lebih melepas rindu terhadap kedua orangtuamu. Urusan cuti kuliahmu aku yg akan mengatur dan Emp aku juga yg akan bertanggung jawab.” Jelas iyel.

“apa tidak apa-apa?”

“tentu. Kamu hanya pulang pergi selama 2 hari. Anggap saja kamu merefreshingkan otakmu. Sekarang kita pergi ketempat pilotnya dan melakukan kesepakatan dulu. Ayo.” Ajak iyel sambil menggandeng tangan ify menuju mobilnya.

Sampai dimobil ify masih diam.

“kamu kenapa?”

“yel menurutku tidak usah pergi kesana.”

“loh ada apa?”

“karna jika aku pergi sekarang pasti mereka akan mencemaskanku dan bertanya ada apa yg terjadi sampai aku menemui mereka? Dan pasti kalau sudah bertemu mereka aku tidak ingin kembali kesini lagi.” Jawab ify.

“apa kamu yakin?” ify mengangguk.

“baik kita pergi makan.” Gumam iyel sambil melajukan mobilnya.

bersambung..

Romantic Princess Part 13

“iya tidak menyangka bahwa Tn. Muda rio yg akan menjadi pewaris grup Umari..”

“iya makasih.” Balas rio.

“ayah ini..” gumam seseorang dari belakang. Rio menoleh.

“dayat....” gumam rio.


->>>

Part 13 : Pertunangan dibatalkan, rio kabur

“dayat....”

“tn. Muda rio, apa kabar?” tanya dayat.

“aku tidak menyangka kalau Tn. Muda rio masih mengingat dayat. Kalian kan sudah tidak bertemu sejak SMA. Tak disangka kalian bertemu lagi disini. Yasudah aku tidak ingin mengganggu kalian. Permisi.” Jelas ayah dayat “jangan melakukan kesalahan lagi, mengerti?” bisiknya saat berada tepat ditelinga dayat.

Saat itu seakan waktu kembali kemasa lalu, masa dimana -dulu saat 2 orang laki-laki ini masih terikat dalam suatu tali
‘persahabatan’- mereka sering bertemu untuk berbicara tentang pertandingan lari dimulai. Tapi ini berbeda, kini mereka berdiri dengan pribadi yg masing-masing sudah berubah total. Tapi kemudian masing-masing darinya mengingat saat-saat yg menyebabkan sebuah konflik yg masih membuat rio gelisah sampai saat ini.

“dayat, apa kamu masih berlari?” tanya rio memecahkan keheningan. Dayat hanya tertawa kecil.

“Tn. Muda Rio jangan bercanda lagi.” Gumamnya sopan terlihat dari nada bicaranya dia sangat hati-hati.

“tolong jangan panggil aku Tn. Muda Rio. Cukup panggil Rio saja.” Pinta rio memohon.

“mana bisa? Kamu kan akan menjadi penerus Grup Umari.”

“dayat, kejadian lomba saat SMA itu.....” gumam rio terpotong, dengan cepat memorinya mengulang kembali momentnya pada saat itu.

“sudahlah Tn. Muda jangan mengingat masa lalu lagi. Biarkan saja itu berlalu.”

“benarkah? Bukannya pertandingan itu sangat penting sekali bagimu? Bukankah lari itu adalah impianmu? Dan kamu pernah bilang bahwa kamu lebih memilih mati daripada tidak bisa lari lagi??”

“kamu masih ingat ucapan bodoh itu? Kalau begitu kamu juga ingat akan perkataanku seusai pertandingan bukan?” tanya dayat disela senyumannya. Rio hanya mengangguk. Mana mungkin ia bisa melupakan perkataannya yg begitu tajam.

“maka dari itu, aku memutuskan untuk terus melanjutkan usaha ayah, dan selama ini setelah aku mengalah darimu keluargaku benar-benar mendapatkan bantuan dari keluarga Umari.” Gumam dayat “jadi sudah jelas perkataanku waktu itu bukan? Bahwa pembelajaran yg kudapat dari keluarga umari memang nyata. Bahwa semua yg ada didunia ini bisa dibeli dengan uang. Sekalipun itu kenyataan. Dengan uang kenyataan pun bisa dibeli. Ya kan Tn. Muda?”

“tapi...tapi bukankah kamu ingin menjadi pelari?”

“walaupun aku ingin sekarang ini itu tidak  lagi berarti untukku. Aku hanya ingin menikmati hidupku.”

“tapi...”

“sudahlah, ayah mungkin sudah menungguku. Dia tidak akan suka jika aku terus akrab dengan penerus Grup Umari.” Gumam dayat sambi melangkahkan kakinya menjauhi rio. Tapi baru saja ia membalikkan badannya rio langsung menahannya.

“dayat,,selama ini aku selalu ingin meminta maaf padamu. Aku tau aku salah. Maaf.” Gumam rio tulus. Dayat hanya tersenyum pahit menanggapi dari balik badannya. Kemudian ia berbalik menghadap rio dan langsung membungkuk dihadapannya. Hal yg paling dibenci rio.

“kelak nantinya kumohon bantuanmu dan keluarga Umari lagi.” Gumamnya. Rio hanya bisa memandang benci padanya walaupun dayat tidak melihat guratan kebencian diwajah rio. Lalu rio pergi meninggalkan dayat yg masih membungkuk. Ia berjalan gontai kearah luar kediaman umari. Ia berjalan seakan tidak ada orang didalam gedung mewah itu selain dirinya dan dayat. Sampai berpapasan dengan ify pun rio seakan tidak melihatnya.

‘ada apa dengan rio? Apa sebegitu terpuruknya saat kakek mengumumkan pengumuman ini? Aku harus tahu, karna setidaknya saat ini dia adalah tunanganku, ya walau hanya pura-pura.’ Batin ify lalu mengikuti rio keluar. Kembali ke taman kediaman umari –tempatnya tadi bersama iyel-.

Rio melepaskan jasnya. Ia duduk di salah satu bangku taman disana. Ia terlihat sangat frustasi. Ify berjalan pelan mendekatinya dan mencoba menghentikan keheningan.

“kamu baik-baik saja?” tanya ify. Rio menoleh.

“kenapa kamu murung seperti itu? Tenang saja. Karna beberapa hari lagi, aku sudah tidak menjadi tunanganmu lagi.” Gumam ify sambil duduk disamping rio. Rio memandangnya dengan tatapan bertanya seakan memberi isyarat seperti
‘apa-kamu-siap-mengatakannya?’ ya kurang lebih seperti itulah arti tatapan mata rio kalau diterjemahkan dalam bahasa  formal.

“tenang saja. Aku sudah siap untuk mengatakannya. Kamu tidak usah khawatir, aku tidak akan menangis saat mengatakannya pada Emp.” Gumam ify yg sudah mengerti maksud rio.

Melihat reaksi rio yg hanya diam ify akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkannya sendiri, mungkin dia ingin sendiri fikir ify.

“yassudah kalau kamu tidak ingin bicara padaku dulu tidak apa-apa. Aku pergi dulu.” Gumam ify sambil beranjak dari tempat tidurnya. Rio meraih tangannya.

“jangan pergi. Bolehkan jika aku minta kamu menemaniku disini?” tanya rio sambil menatap lurus mata ify. Ify mengangguk dan kembali duduk disamping tunangannya itu.

“fy aku pernah cerita tentang sahabtku dayat bukan?”

“iya, dia yg mengalah padamu saat pertandingan lari itu kan?”

“ya..tadi aku bertemu kembali dengannya.”

“ohya? Bagus dong. Bagaimana keadaanya sekarang?” tanya ify.

“dia..menurutku terlihat berbeda. Dia jadi lebih mementingkan kekuasaan. Akujadi semakin merasa bersalah ketika dia membungkuk didepanku.”

“kamu tidak seharusnya terus merasa bersalah seperti itu yo. Itu bukan sepenuhnya kesalahanmu. Itu hanya kecelakaan.”

“tapi kalau bukan karna aku, mungkin sekarang dia sedang mengejar impiannya. Dan mungkin dia sudah tidak ada disini dengan sikapnya yg sepert itu.” Jelas rio.

“tappi...”

“apa kamu tidak mengerti? Aku tidak ingin terus berada dirumah ini. Karna aku tidak ingin menjadi dayat yg kedua. Kamu mengerti? Aku tidak ingin menjadi dayat yg kedua Ify.” Bentak rio “maaf aku sudah memberimu tekanan, tapi aku hanya tidak ingin menjadi dayat yg kedua jika aku masih hidup dirumah ini!!” tambahnya.

“tenang saja. Sekarang aku sudah mengerti kok. Dan aku sudah tau apa yg harus aku lakukan.” Gumam ify sambil pergi meninggalkan rio. Ia berlari sekuat mungkin agar cepat sampai didepan kakeknya, agar ia bisa cepat mengeluarkan uneg-unegnya pada kakek.

‘apa tidak semua impian orang hidup dirumah semewah dan dikelilingi uang seperti ini?’ batin ify sambil mencoba menahan butiran-butiran yg sekarang menggenangi kelopak matanya, yg siap membanjiri pipi ify kapanpun ify mau. ‘aku akan melepaskan bebanmu yo. Aku akan membatalkan pertunangan ini secepatnya. Yo, sekarang aku benar-benar menyukaimu dan aku akan melakukan apapun agar kamu tidak gelisah.’ Tekat ify sambil terus berlari menuju tempat Emp berada. Sampai didalam ia menemukan Emp sedang berdiri dengan senyuman sumringah dari wajahnya. Ify menghampirinya.

“kakek. Aku ingin bicara.” Gumam ify “penting sekali.” Tambahnya ketika melihat Emp yg sudah dipenuhi dengan tanda tanya (?). akhirnya ify dibawa keruangan Emp bersama manager mangare. Ify langsung mengeluarkan uneg-unegnya.

“APAAA?” tanya Emp heran.

“aku tidak ingin menikah.”

“tapi apa alasanmu?”

“aku hanya ingin tetap berada disampingmu selamanya. Aku tidak ingin menikah.” Gumam ify. Saat ini wajahnya sangat merah karna menahan air matanya turun dari singgahsananya.

“tapi kenapa? Apa tiba-tiba kamu sudah tidak menyukai rio lagi?”

“iya. Aku tidak menyukainya lagi dan aku tidak ingin menikah dengan siapapun. Aku hanya ingin berada disampingmu kek. Bukankah kamu ingin aku ada disampingmu? Sekarang aku berjanji aku tidak meninggalkanmu, aku akan terus berada disampingmu.” Jelas ify.

“tapi aku sudah mengumumkannya.”

“kakek ingin melihat cucu yg bahagia, atau cucu yg hanya bisa menangis ingin pergi dari sini?” tanya ify “ya kecuali kalau kakek tidak perduli dengan kebahagiaanku.”

“tapi sayang....mengapa kamu bisa berubah secepat itu? Apa yg menyebabkanmu berubah fikiran? Apa kalian sedang bertengkar?”

“tidak. Aku hanya sudah tidak menyukainya lagi kek. Aku janji tidak akan melunasi hutangku agar aku tidak pergi dari sini. Karna aku ingin terus berada disampingmu. Aku berjanji kek.” Jawab ify “maaf kek. Permisi.” Tambahnya sambil pergi meninggalkan ruangan Emp.

‘ify, kamu sudah mengatakannya. Rio sekarang kamu bebas, kamu bisa pergi sesuka hatimu.’ Batin ify sambil menangis.


****

Earthly Paradise

Perempuan cantik ini sedang merenungi nasibnya yg tiada habisnya. Dia hanya bisa menatap orange juice didepannya dengan matanya.

“kamu kenapa fy?” tanya iyel yg daritadi hanya dianggap patung olehnya.

“aku sudah melakukannya. Aku sudah bilang pada kakek. Aku sudah membatalkannya?”

“benarkah?”

“iya. Apa sekarang rio bebas?”

“mungkin masalah pertunangan sudah selesai, tapi masalah untuk menjadi penerus Emp belum selesai. Karna sebelum bertemu denganmu juga penerus Emp sudah ditetapkan, yaitu Rio.”

“apa? Jadi usahaku sia-sia?”

“sepertinya.” Gumam iyel. Tiba-tiba cakka masuk dengan tergesa-gesa.

“gawat. Ini gawat.”

“ada apa?”

“kakak, dia kabur.”

“apa? Kabur?”

“iya tadi saat diajak berunding dengan Emp dia langsung menolaknya dan pergi meninggalkannya.” Jelas cakka.

“gawat. Ulah rio benar-benar keterlaluan. Kali ini dia benar-benar gawat. Karna semuanya tahu bahwa tidak ada yg boleh pergi begitu saja.” Gumam iyel.

“apa akibatnya?” tanya ify.

“aku tidak bisa membayangkannya.”


‘apa yg kuperbuat? Mengapa aku jadi emosi saat Emp mengajakku berunding?  Pertunangan dengan ify membuatku kehilangan ketenanganku.’ Batin sesosok cowok hitam manis sambil pergi mengendarai mobil swift merah kesayangannya.


****

Saat ini ketiga Tn. Muda dan Tn. Putri sedang berkumpul diruangan Emp untuk membahas kepergian Rio.

“apa rio benar-benar kabur?” tanya ify.

“cakka. Jelaskan.” Suruh Emp.

“mungkin kakak syok saat mendengar pertunangan ini dibatalkan dari bu Okky. Jadi saat Emp mengajak berunding dengannya dia langsung menolak dan...”

“itu bukan berarti dia kabur ataupun minggat Emp, mungkin saja dia hanya jalan-jalan merefreshingkan otaknya.” Potong iyel.

“kalau bukan minggat kenapa dia membawa pasportnya?”

“apa? Anda sampai memeriksa kekamarnya? Sungguh berlebihan.” Komentar ify.

“benar kata iyel Emp, mungkin dia sedang jalan-jalan. Dan masalah pasport, mungkin saja tidak sengaja kebawa.” Gumam alvin ikut membela.

“benar Emp. Bulan lalu rio baru pulang dari dinas kerja. Jadi mungkin saja pasportnya ketinggalan dimobilnya.”

“tidak ! aku selalu benar !” Emp kekeh.

“tapi Emp. Rio tidak....”

“kamu jangan membelanya lagi! Aku melakukannya ini demimu ify.” Gumamnya sambil pergi meninggalkan ify dkk.

“kenapa Emp marah sekali?”

“mungkin karna saat itu Emp sedang emosi dan rio juga. Jadi keduanya tidak bisa berfikir jernih.”

“Tn. Putri kenapa dari awal kamu datang, selalu saja ada masalah dikeluarga umari?” tanya alvin. Ify tidak menanggapinya.

“apa yg akan terjadi pada Rio?”

“mungkin dia akan dimaafkan jika pulang malam ini. Tapi jika lewat dari malam ini mungkin...aku tidak bisa memperkirakannya fy. Tadi saja Emp sudah marah besar.” Jawab iyel.

“kenapa jadi kakakku yg kena masalahnya?”

“karna sangat tidak mungkin dia memarahi ify, jadi satu-satunya tempat lampiasan emosinya yg bisa membuatnya tenang hanya rio, tapi saat ini rio juga sedang emosi jadi terjadilah konflik yg belum pernah Emp hadapi setiap melampiaskan emosinya pada rio.” Ify hanya bisa diam mengunci mulutnya karna memang harus diakui ini semua salahnya.


****


Seorang gadis cantik sedang melamun memandang langit-langit kamarnya yg berwarna biru muda. Dia sedang memikirkan apa yg harus dilakukannya sekarang untuk membuat tunangannya ralat ‘mantan tunangannya’ terbebas dari akibat permainan yg ia rencanakan. Ia ingat perkataan yg pernah keluar dari mulut rio saat ia pertama kali memberitahu bahwa ia menyukainya. Rio bilang bahwa ifylah yg akan menerima semua kesialannya. Yah itu benar-benar terjadi sekarang. Ify merasakannya. Sekarang ify sangat bingung.

‘apa yg harus kulakukan sekarang? Kenapa kamu langsung pergi begitu aku selesai membatalkan pertunangan ini? Tapi jika ingin pergi kenapa kamu tidak pasmit padaku ya yg notabennya adalah mantan tunanganmu? Bicara soal tunangan sepertinya kita pasangan pertunangan yg paling singkat.’ Ify menghela nafas berat masih dengan posisi tadi ‘kakek sudah mengirim orang tuaku kenoszta, apa cara ini akan dilakukan juga pada Rio? Sebenarnya apa yg ada difikiran kakek botak itu? Siapa sih didunia ini yg bisa menghentikan semua ulah kakek botak itu?’ batin ify. Sejenak ify terdiam dan senyum terpancar sedetik kemudian dari wajah tirusnya “aku tahu. Ya hanya aku yg bisa menghentikan ulahnya.” Gumam ify. Lalu ia langsung menuliskan sesuatu dikertas dan memasukannya kedalam amplop putih lalu meletakkannya dipelukan boneka beruang berwarna coklat.

“goodbye Emp.” Gumamnya sambil pergi keluar kamar. Sampai diluar kamarnya ia sangat berjalan hati-hati. Karna pada malam hari penjagaan dirumah itu benar-benar 2kali lebih ketat dari penjagaan siang hari. Sampai ify awalnya kesusahan untuk kabur dari rumah itu. Tapi dengan semangat dan kecerdikannya ia bisa kabur dari rumah itu juga.

“ulah rio kali ini benar-benar memalukan. Buat apa dia minggat segala?” tanya alvin pada kakaknya di ‘Earthly Paradise’.

“sudah biarkan saja. Lagipula aku tidak benar-benar berfikir bahwa rio itu benar-benar minggat.” Jawab iyel.

“hey..hey ini benar-benar gawat.”

“kamu bisa tidak jika masuk kesini jangan berisik seperti itu?” sela iyel.

“sudah. Ada pa sih?” tanya alvin.

“ify minggat. Dan kali ini Emp yg turun tangan mencarinya.”

“benarkah? Sebenarnya gadis ini cerdik juga. Dia memisahkan perhatian Emp dengan caranya sendiri.”

“memisahkan perhatian dengan caranya? Maksudmu dengan minggat?”

“tentu saja. Karna dia tahu hanya dia yg bisa mengalihkan perhatian Emp.” Tambah alvin.

“hmm..dia tidak peduli apa yg akan dia hadapi sebagai akibatnya yg terpenting diotaknya hanya bagaimana agar rio selamat dari hukuman dari Emp.”

“apa? Kenapa ify melakukan itu?”

“nanti kamu juga tahu.”


Keesokan Harinya

Rio memakirkan swift merahnya didekat pantai. Ia duduk dibebatuan dekatnya sambil berdecak kagum memandang keindahan sang pencipta yg luar biasa.

“sudah lama aku tidak melihat sunrise disini. Biasanya aku selalu kesini tiap pagi.” Gumam rio sambil menoleh kearah jam tangannya tertera disitu kurang 10 menit pukul 7 pagi. “wah sudah berapa lama aku pergi?  Apa yg terjadi selama aku pergi ya?” tambahnya dengan watados. Lalu dia memeriksa hpnya dan melihat 10 pesan dari adiknya. Ia membaca salah satunya.

>>>>>

From: Cakka

Ka, kamu dimana?
Kalau sudah baca pesan ini cepat hubungi aku.

>>>>>

Lalu rio langsung menekan beberapa digit nomor yg diyakininya nomor hap adiknya.

“halo cakka ini aku rio.”

“ha? Rio? Hey ka kamu dimana semua orang mencarimu. Emp mengira kamu minggat karna tidak ada pasportmu dikamar.”

“apa? Aku hanya ingin jalan-jalan saja.”

“jadi kamu bukan minggat?”

“tentu bukan. Memang apa yg terjadi?”

“Emp mengira kamu minggat sehingga dia memberi imbalan 10 juta untuk orang yg bisa menemukanmu. Oiya ify juga minggat untuk mengalihkan perhatiannya.”

“apa bodoh benar dia. Untuk apa dia melakukan itu?”

“aku tidak tahu. Tapi dia benar-benar dalam bahaya. Karna sekarang dia adalah cucu Ony Umari. Karna perkenalan kemarin pasti sudah banyak yg tahu, dan bukan tidak mungkin banyak penculik yg mengincarnya.”

“yasudah aku akan mencarinya, nanti jika aku menemukannya akan kukabari kamu.”

“baik kak.” Lalu rio menutup telvonnya. Dan langsung berlari keswift merahnya. Lalu langsung tancap gas menuju tempat yg diyakininya tempat dimana ify sekarang ify berada.


Di Komplek Perumahan Umari, salah satu rumahnya tepatnya rumah yg dibelikan ify untuk kedua orang tuanya sedang digeledah oleh beberapa tentara. Mereka masuk kedalamnya untuk mengecek apakah ada Tn. Putri yg dicari didalamnya? Sedangkan Tn. Putri yg dicari sedang berada disisi kanan rumah itu. Ia bersembunyi dibalik pohon besar.

‘aku sudah mengiranya bahwa mereka akan mencariku. Jadi mereka akan melupakan untuk mencari Rio sejenak. Tempat persembunyianku hanya rumah ini. Tempat paling berbahaya adalah tempat paling aman. Karna sudah menyelidikinya mereka tidak mungkin kembali lagi.’ Batin ify sambil mengawasi tentara-tentara suruhan Emp. Ternyata setelah mengecek semuanya tentara suruhan Emp pun pergi dari sana karna tidak menemukan ify maupun rio. Setelah melihat mobilnya menjauh ify langsung mendekat kearah rumah itu. Rumah itu terkunci. Satu-satunya cara adalah memanjatnya. Tanpa fikir panjang, ia langsung melempar tasnya dan memanjat pintu gerbang rumah itu. Untung tidak ada melihatnya jadi dia tidak dikira maling.

Sampai didalam dia langsung merebahkan dirinya disofa yg ada disana. Dan melempar tasnya kesofa satunya.

“ah...aku lelah sekali. Aku berharap semua ini hanya mimpi dan ayah datang padaku untuk menyuruhku sarapan dan sekolah. Dan disekolah aku bertemu dengan anak baru yg mirip sekali dengan Rio. Hmm rio kamu dimana sekarang?” gumam ify setengah sadar. Dia langsung tidur terlelap. Sementara ify sedang tidur, rio masih dalam perjalanannya mencari ify.

Ify tidur sangat lelap. Perlahan dia terbangun. Ia melihat kesekitar dan tatapannya jatuh pada jam dinding yg tergantung di sisi dinding sebelah kirinya. Pukul 5 sore. Yah sudah sangat banyak sekali waktu yg ia lewatkan.

“rumah yg sepi seperti ini. Sangat mengerikan sekali.” Gumam ify sambil melihat kesekeliling.

KREEEKK!!!

Dari arah pintu terdengar suara. Suara itu begitu terdengar jelas ditelinga ify. Ia sangat gelisah mendengar pintu itu terbuka. Siapa yg datang? Apakah pencuri? Mafia? Atau hanya suruhan kakek? Apa yg harus dilakukannya? Ify mencoba bersembunyi.

“ah tidak ada gunanya aku bersembunyi. Lebih baik aku pukul sampai pingsan dulu siapapun orangnya.” Gumamnya sambil mengambil sapu dan bersiap memukul siapapun dari balik tangga.

Pintu itu kini sudah terbuka dengan lebar. Orang yg membukanya masuk dan tidak melihat ify yg sedang berdiri sambil memegang sapu dibalik tangga. Dan saat dia melangkahkan kakinya lagi..

BRUKKKK!!!

Ify memukul pria itu dengan sapunya. Topi dan kacamata yg digunakan untuk menutupi dirinya agar tidak dikenali banyak orang terjatuh. Sakit. Satu kata yg dirasakan pria itu saat ini. Pria itu memandang aneh pada ify. Ify pun begitu.

“eh? Kamu?!!” gumam ify.

bersambung..