Kamis, 28 April 2011

Romantic Princess Part 10

"emm aku bilang pada kakek bahwa aku menyukaimu." gumam ify yg sempat membuat rio terkejut. lalu rio menatap sekeliling ia menemukan tanda-tanda yg aneh. ia mencoba mengingat kejadian tadi siang saat ify mengacak-ngacak kamarnya dan diajak pergi bersama iyel dan sekarang ia melihat foto-foto diatas meja rias ify. rio bangkit dan mulai menatap ify tajam penuh emosi.
"kamu bohong! kamu tidak benar-benar ingin menikah denganku! kamu hanya ingin mempermainkanku bukan?" tanya rio bertubi-tubi. ify yg sudah merasa tidak lemas lagi bangun dan duduk diranjangnya dan mencoba balik menatap rio tajam.
"iya. aku hanya ingin mempermainkanmu. karna aku sangat benci padamu." jawab ify
"oh. serangan yg hebat. kamu menang. kamu sudah berhasil membuatku merasa dipermainkan. kamu tau apa yg kurencanakan dan lalu kamu menghambatnya dengan melakukan cara picik seperti ini? sungguh benar-benar hebat."
"kenapa kamu tidak melakukan pemberontakan pada kakek? kuberitahu kakek dan manajer mangare sudah membuat kartu undangan."
"oh tolong. aku tahu selama ini selalu bersikap jahat padamu tapi aku sudah bersedia minta maaf padamu. apa itu tidak cukup? aku hanya ingin kamu membatallkan pertunangan ini."
"tidak bisa. aku sudah bilang menyukaimu, dan tiba-tiba aku bilang tidak jadi menyukaimu itu sungguh tidak masuk akal dan terlalu plimplan. jika aku benar-benar melakukannya aku tidak tahu apa nsib orang tuaku selanjtnya? mungkin mereka akan dikirim kekutub!" jelas ify.
"aku tidak ada urusan denganmu yg kuinginkan hanyalah kau membatalkan pertunangan itu dan aku akan rela untuk menjadi temanmu. tapi jika tidak? kau sendiri yg akan menerima akbiatnya dan saat itu aku takkan ikut campur!!" gumam rio sambil pergi meninggalkan ify dengan penuh emosi. ify yg ditinggal hanya merasa bersalah. apa yg dilakukannya ini benar? sebelumnya ia belum pernah melihat rio semarah itu apa ia benar-benar telah membuat hati rio sakit? ah mengapa yg difikir awalnya hanya masa;ah yg tidak berarti menjadi masalah yg sangat rumit? apa ini? ia sama sekali tidak bisa menemui orangtuanya, jangankan orangtuanya untuk menemui temannya saja ia tidak bisa, sekarang ia harus terikat dengan permainan bodoh yg diciptakannya sendiri! sungguh benar-benar membingungkan! dan mulai saat ini hidup ify tidak akan tenang. mulai dari hutangnya dengan Emp, perjanjiannya pula dengan iyel, masalah-maslahnya dengan teman-teman barunya, dan pertunangannya dengan RIO!


lanjutt aja nih

Part 10

>>>>>>>


'aduh gawat! apa yg harus kulakukan? aku tak mungkin membatalkannya, karna aku sudah menerima uang dari iyel dan mengembalikannya pada kakek. Rio juga sangat aneh. kenapa bukan dia sendiri yg membatalkannya? kenapa dia malah menyuruhku? bahkan ia mengancamku. sebenarnya apa yg ada difikirannya? tunggu, bukan itu apa yg harus kulakukan sekarang ini??' batin ify bertanya-tanya.

lalu otaknya memutar kembali saat-saat rio membantunya mengantarkannya pulang-pergi menemui orangtuanya, saat rio membantunya mengejar orangtuanya kebandara, dan saat rio menemaninya malam-malam. apa itu tidak cukup baik padanya?

"sebenarnya dia juga tidak terlalu jahat padaku. apa aku gila? semudah itu menerima uang dari iyel dan mempermainkannya? bagaimana rencana pertunangan palsu ini jika dilanjutkan? apa aku tidak bisa keluar dari rumah ini?? ayah ibu tolong aku!!" gumam ify. semalaman penuh ia memikirkan masalah itu sehingga ia tidur terlalu larut. padahal besok ia harus menjalani kehidupannya dengan menjadi mahasiswi.


****

Keesokan Harinya

matahari sudah memberikan senyumannya untuk makhluk dimuka bumi (?) tapi nona muda ini belum juga terbangun dari tidurnya, mungkin karna pemikiran yg sangat melelahkan semalam. pembantunya pun sudah berusaha membangunkannya, dari mulai menarik horden jendela kamarnya agar ia bangun, tapi sang majikan hanya tersenyum dalam tidurnya (?).

"nona ify...bangun ini sudah pagi. apa anda lupa bahwa hari ini hari pertama anda sekolah?" tanya bu Okky -kepala pelayan pribadinya-.

"hmm" hanya itu jawaban yg keluar dari mulut sang majikannya.

"nona...NONAAAA!!" teriak bu okky karna sudah tidak sabar. ify yg dipanggil seperti itu akhirnya bangun juga, tapi dengan sangat malas-malasan tentunya.

"ada apa? ini masih terlalu pagi! bahkan aku hanya butuh waktu 10 menit untuk merapikan diriku. jadi bangunkan aku lagi nanti. semalam aku memikirkan sesuatu yg sangat rumit sehingga membuatku sangat lelah..." gumam ify lalu kembali tertidur.

"nona ini perintah Emp, dan dia juga ingin kami menjadikan anda mahasiswi yg cantik pagi ini, jadi kami menyiapkan SPA untukmu." gumam bu okky. tapi tak ada jawaban dari ify. karna kesabaran bu okky sudah habis akhirnya ia menetikkan jarinya dan tanpa disuruh pun anak buah bu okky langsung menyerbu ify dan menggantikan bajunya.

"hey...heyy..aku bisa mengganti bajuku sendiri.." teriak ify akhirnya mereka mengalah dan menunggu ify sampai keluar dari kamar mandinya. lalu ify siap dirombak abis-abisan untuk menjadi mahasiswi tercantik pagi ini.


****


ify selesai dipermak. ia langsung digiring ketempat empat cowwook ganteng dan kakeknya berada. diruang tamu keluarga Umari tentunya. pagi ini Emp akan mengumumkan sesuatu sehingga mengumpulkan mereka terlebih dahulu. ify terlihat sangat cantik dengan seragam Universitas de Cergy-Pontoise. yg khas dengan kemeja polos putih dibalut rompi kotak-kotak warna merah marun dan rok kotak-kotak selutut. rambutnya yg panjang dibiarkan terurai dan hanya memakai bando dengan warna senada. benar-benar terlihat cantik. cakka yg memang sangat menyukai ify sangat terpesona, tapi tidak dengan alvin yg dari awal memang kurang menyukai ia hanya mencibir ify. iyel pun hanya tersenyum pada ify.rio? ia bahkan sama sekali tidak menoleh pada ify.

"excel, dia benar-benar cantik bukan?" tanya Emp sambil mengahampiri ify.

"iya tuan."

"ehm maaf apa ada yg bisa menjelaskan padaku, apa mahasiswi harus menggunakan seragam?" tanya ify polos.

"ehm, Universitas de Cergy-Pontoise adalah unibersitas yg menjunjung tinggi disiplin, jadi menggunakan seragam berarti taat dan patuh, makanya Universitas itu dapat melahirkan pengusaha yg sukses dan disiplin..." belum sempat excel menjelaskan lagi sudah dipotong oleh Emp.

"apa ify tidak suka memakai seragam?" tanya Emp "kalau begitu, Excel telvon kepala sekolah Universitas de Cergy-Pontoise dan bilang agar mulai hari ini semua mahasiswa tidak akan memakai seragam lagi." perintah Emp yg menimbulkan wajah-wajah cengo dari tampang empat pemuda keren. 'apa-apaan ini? dulu aja waktu kita yg minta gak dipenuhin. sekarang hanya disindir kaya gitu udah langsung nelvon kepsek segala? ckck?' kurang lebih begitulah fikiran yg ada diotak keempat tuan muda itu. karna tak mungkin mengungkapkannya mereka hanya geleng-geleng kepala.

"eh tidak...tidakk usah. aku kan hanya bertanya kek, lagipula kufikir pakai seragam lebih hemat." gumam ify yg agak bingung pada kakeknya ini.

"baiklah." jawab Emp, lalu menghampiri keempat tuan muda yg sudah berbaris didepannya "kelak kalian harus menjaga ify, terutama kau Rio. ify adalah tunanganmu. kau yg harus mengawasi semua kegiatan ify, termasuk dalam belajarnya. kau juga harus pulang-pergi bersama kemanapun." gumam Emp.

"apa? apa yg baru anda bilang Emp? tunangan? ify tunangan siapa?" tanya adik rio bertubi-tubi.

"oiya aku lupa aku beritahu kalian bahwa aku memutuskan untuk menikahi ify dengan Rio, tapi karna mereka masih pelajar jadi sebaiknya tunangan dulu. jadi kalian harus mengingatnya bahwa ify adalah tunangan rio." jelas Emp

"selamat yo, ify itu adalah anak yg manis jadi kau sangat beruntung akan menikah dengannya." gumam iyel

"yasudah berangkatlah." tambahnya sambil pergi meninggalkan ify dkk.

"ify apa benar kau ingin tunangan dengan kakakku? atau kalian sedang merencanakan sesuatu? atau kau hanya berpura-pura? ayo jelaskan padaku." tanya cakka bertubi-tubi pada ify saat Emp sudah menghilang tentunya.

"apa kau bilang? rencanakan apa? berpura-pura?  mana mungkin?" gumam ify sambil melihat kearah rio, tapi sama seperti tadi rio masih membuang mukanya.

"pagi-pagi begini mengumpulkan kami hanya untuk memberitahu hal itu? hmph gak penting!!" cibir alvin lalu pergi. cakka yg merasa kecewa pun ikut meninggalkan ify. tapi tidak dengan iyel dari tadi ia hanya senyam-senyum menatap ify. lalu pergi meninggalkan Rify pun dengan senyumannya. Tinggalah rio dan ify. tak lama rio pun menyusul ketiga saudaranya, tapi sebelumnya ia sempat menatap ify dengan tatapan yg sulit diartikan.

"hah..apa yg terjadi pada kakak? mengapa dia tidak melawan saat Emp berbicara?" tanya cakka saat menuju mobil.

"mungkin rasa terimakasihnya kepada Emp sudah membuatnya bisa menerima keputusan apapun yg diberikan Emp." jawab alvin.

"sudahlah biar saja biarkan waktu yg membuktikannya." gumam iyel saat sampai dimobilnya begitujuga dengan alvin dan cakka.

"berani taruhan? waktu yg membuktikannya atau seseorang yg akan membuktikannya?" tanya alvin saat melihat ify keluar dari kediaman Umari. iyel menoleh kearah yg dimaksud alvin.

"hm sudahlah aku tidak mengerti sumpah Dashon, tapi aku hanya merasakan kesedihannya. susah payah aku menemukan wanita yg baik tapi ternyata dia adalah tunangan kakakku." gumam cakka sambil masuk kemobil alvin.

"yasudah kita duluan." gumam alvin lalu melajukan mobilnya.

iyel yg melihat ify menghampirinya tidak jadi melajukan mobilnya.

"ada apa? bukankah rio sudah menunggumu?" tanyanya saat ify benar-benar ada disampingnya

"bolehkah aku membatalkannya?" tanya ify tiba-tiba

"tidak bisa." jawab iyel

"benarkah? tapi aku merasa aku sudah tidak membencinya, malah aku merasa aku sudah jahat padanya."

"jahat? hmm ok baikklah kamu tentu boleh membatalkannya asal kamu mengembalikan uangku."

"ha? aku tidak bisa . uangnya kan sudah kukasih pada kakek."

"yasudah. menerima uang dan menjalankan tugas adalah hal yg logis bukan? jadi jalani saja tugasmu." ujar iyel.

"tapi..."

"fy, aku mendengar bahwa kemarin rio menjagamu, aku tau kamu baik hati tapi jangan lengah karna kebaikan seseorang, kalau begitu kamu takkan mendapat untung dikehidupan keluarga umari." gumam iyel "sudahlah cepat kembali. lagipula aku juga mau berangkat. dah" tambahnya lalu melajukan mobilnya menuju tempat tujuan.

ify yg ditinggal akhirnya pasrah dan kembali kemobilnya dengan rio yg sudah duduk menunggunya. dalam perjalanan dimobil itu hanya keheningan yg ada. ify yg sedang berkutat dengan fikirannya sedangkan rio yg sedang asik membaca bukunya. kadang-kadang rio melirik keify untuk memperhatikannya karna daritadi ify terllihat sangat gelisah -padahal tadi udah sok-sokan buang muka-. sebaliknya ify juga sempat mencuru-curi pandang kerio, menatap sekilas wajahnya untuk merenungi rencananya dengan iyel. rio yg tidak tahan karna melihat ify terus gelisah akhirnya memecahkan keheningan.

"kamu kenapa? apa kepalamu sakit lagi? kalau kamu sakit sebaiknya tidak usah masuk dulu." tanya rio

"hmm udah gpp kok. kepalaku udah gak sakit lagi." jawab ify

"baguslah." gumam rio sambil tersenyum.

'aduh apa yg kamu ucapkan fy? gpp? apa kamu sudah lupa dengan maslaah pertunangan?' batin ify. ditambah dengan senyuman rio yg benar-benar membuatnya merasa bersalah. dan tak berapa lama akhirnya mereka sampai diUniversitas de Cergy-Pontoise. universitas yg tak kalah besar dengan kediaman Umari. pintu mobil ify sudah dibukakan oleh seorang laki-laki berkumis.

"silahkan nona." gumamnya.

"pagi nona. saya Stevent Crewe. saya kepala sekolah disini. dan yg membukakan pintumu adalah Rizky maulana. dia adalah salah seorang guru disini." gumam sang kepsek.

"ini adalah Universitas de Cergy-Pontoise. universitas ini dibangun menggunakan dana keluarga Umari, jadi sampai saat ini Keluarga Umari adalah pemegang saham terbesar disini. dan bahkan ada yg menyebut Universitas ini 'Ruang Buku Umari'." jelas rio saat keluar dari mobil.

"ha? universitas yg satu semester seharga 400 ribu dengan menghasilkan pengusaha tiap lulusan kau bilang ini hanya 'RUANG BUKU UMARI'??" tanya ify tidak menyangka.

"yasudah, saya serahkan dia pada anda. permisi." gumam rio sambil tersenyum pada ify dan meninggalkan mereka.

"baik ayo, nona" gumam pak stevent atau kepsek.

"PAKAI KARPET MERAHHHH...." teriak pak Rizky.

"eh tidak usah...tidak usah. jalan seperti biasa saja..ok?" gumam ify. lalu ify diajak keliling dulu oleh kepsek dan pak rizky. dan sampai akhirnya ia sampai diruang kelasnya sekarang.

"nah ini nona." gumam sang kepsek sambil menunjukkan meja untuk ify. ify kaget bukan main 'mau sekolah apa santai sih?' bayangkan saja mejanya paling besar sendiri udah gitu diujung mejanya terdapat cemilan dan teh. tak lupa disamping meja ada pelayan yg siap membantu ify.

"nona, ini meja nona. oiya dikantin kami ada yg menjual jus dan akan ada koki bintang lima yg menyiapkan makanan untuk nona, dan jika nona butuh apa-apa akan dibantu oleh pelayan ini." jelas kepsek yg melihat wajah ify penuh tanda tanya (?).

'apa setiap saat aku harus melihat pelayan seperti itu?' tanya ify dalam hati.

"nona apa anda puas?"

"puas."

"baik. nona ini ketua rapat mahasiswa." gumam pak rizky mengenalkannya pada ify "dan ini wakilnya." mereka tersenyum pada ify tentu ify membalasnya. "oiya sebenarnya kita ingin mengganti pelajaran sesuai kemampuan nonaa..tapii"

"tidak usah aku akan berusaha untuk belajar menyamai mereka."

"emm bisakah kalian tidak terlalu sungkan padaku? meja ini terlalu besar, aku pindah ketempat lain saja, atau diganti saja agar menjadi sama dengan yg lain." gumam ify

"baik nona."

"oiya dan pelayan ini juga tidak perlu ada disitu karna mungkin akan menggangguku."

"baik nona."

"dan bisakah kalian benar-benar tidak sungkan padaku? panggil saja aku ify." jeals ify

"ya nona ify." ify hanya bisa menghela napas berat. setelah perkenalan itu ify langsung mulai belajar. hari ini ia belajar tentang ilmu pemasaran, yg ia tidak mengerti -gue juga kaga fy, ilmu pemasaran apaan juga kaga tau *abaikan*-.

pak rizky sudah menjelaskan semuanya satu buku penuh tentang ilmu pemasaran itu. bukannya memperhatikan ify malah melihat kesana-kemari memperhatikan teman-temannya yg sedang serius untuk memperhatikan gurunya. ada yg mencatat lewat hp, laptop dll.

"baik. minggu depan akan bapak adakan ulangan mengenai ilmu pemasaran yg tadi sudah bapak jelaskan dari buku itu. SEMUANYA! kalian tidak ada masalah bukan??" gumam pak Rizky memberikan pengumuman.

"tidak pak." serempak semuanya. tapi tidak dengan ify malahan ia kaget bukan main bayangkan belajar dengan pelajaran yg belum ia kuasai sudah membuatnya pusing ditambah lagi dengan adanya ulangan minggu depan dari satu buku FULL. kalau masalahnya buku itu tebelnya kaya buku tulis masih bisa ditoleransi. tapi ini? novel harry potter aja kalah. -ckck.tebel amat ya?-.

'huft. ternyata universitas ini juga elit. aku lelah.' batin ify.

"tentu saja ucapan yg tadi saya ucapkan tidak berlaku untuk nona ify." gumam pak rizky sambil berbisik keify.

"oh tidak usah. aku tidak perlu pengecualian." jawab ify.

"tentu saja. aku yakin nona ify bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan bisa meningkatkan level universitas kita..ya kan?"

"ya.." sorak teman-teman ify sambil bertepuk tangan. ify hanya bisa pasrah dan tetap tersenyum.


****

saat istirahat ada 2 orang perempuan yg menghampiri ify.

"hai nona.." sapanya.

"eh?"

"kenapa sendirian?" tanya yg satunya.

"tidak tau. sepertinya tidak ada yg ingin berteman denganku." jawab ify

"kami ingin menjadi temanmu."

"benarkah?"

"ya aku angel."

"dan aku dea."

"hai aku if...alyssa. tapi kalian bisa memanggilku ify saja." gumam ify ramah

"ify kamu beda sekali. kami kira kamu  sombong, tidak taunya kamu sangat ramah." gumam dea

"ah..tidak kok. lagipula aku kan ingin berteman. kalau sikapku sombong aku tentu takkan dapat teman."

"yasudah bel sudah dimulai. kita msuk yuk" ajak angel. ify dan dea mengangguk lalu kembali kekelasnya. bel pelajaran teakhir selesai. ify keluar dari kelasnya bersama 2 teman barunya. mereka berjalan bersama menuju parkiran. saat diparkiran mereka bertemu dengan rio. awalnya rio menatap tajam pada angel dan dea. tapi saat melihat ify ia langsung menyunggingkan senyumnya tak tau kenapa ketika melihat ify ia sangat ingin tersenyum. ify yg melihta rio langsung menghampirinya.

"ify.." panggil rio

"hey rio."

"bagaimana? sudah terbiasa?" tanya rio

"iya. setidaknya pak rizky tidak meneriakkan untuk disediakan karpet merah lagi." jawab ify. rio tersenyum menertawakan.

"tidak usah senyum seperti itu." gumam ify jengkel.

"eh siapa mereka? temanmu?" tanya rio

"iya. mereka adalah hal berharga bagiku hari ini. dia angel dan dia dea." gumam ify memperkenalkan. rio maju selangkah untuk melihar wajah 'teman baru' ify.

"apa yg kalian minta dari keluarga Umari?" tanya rio ketus dengan tatapan tajam. angel dan dea hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya. ify yg melihat temannya diperlakukan seperti itu menegur rio.

"hey mario. kenapa kamu bicara seperti itu pada mereka? cepat minta maaf!" suruh ify tegas

"malam ini ada les dansa Waltz. jangan terlambat" gumamnya sambil pergi meninggalkan ify dengan teman barunya.

"hey..mario.. kamu!" teriak ify. tapi rio tidak menghiraukannya. ia tetap berjalan meninggalkan ify. ify hanya bisa menatap punggung rio dari jauh. lalu kembali kepada kedua temannya.

"maaf. dia bersikap seperti itu karna suasana hatinya yg sedang tidak baik hari ini." gumam ify pada angel dan dea.

"tidak..tidak. itu memang sifat tuan muda Rio. ia selalu bersikap tertutup dan menyendiri kepada orang lain." jawab angel.

"iya dia memang beda dengan tuan muda iyel dan cakka yg mau bergaul dengan semuanya. tuan muda alvin juga tapi tidak sesering tuan muda cakka dan iyel." tambah dea.

"iya tapi tadi saat dia tersenyum. ya tuhan itu pemandangan yg sangat langka dari wajah tuan muda Rio. sangat keren sekali." gumam angel

"benar sekali fy, kamu benar-benar beruntung! dia terlihat sangat lembut padamu dan tidak segan-segan untuk memberikan senyumannya untukmu."

"masa?"

"iya benar sekali."

'ternyata rio memberikan kesan menyendiri pada orang lain. apa dia tidak punya teman?' batin ify bertanya-tanya. lalu ia pulang kerumah karna tidak mau dimarahi oleh guru dansanya itu.

bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar