Malam ini aku duduk dikursi belajarku sambil melamun menatap indah kastil mainanku.. 'huft,,' aku menghela nafasku.. 'setiap perempuan biasa pasti pernah bermimpi..alangkah baik.y jika suatu hari terbangun aku jadi seorang tuan putri kaya raya..bangun tidur gag ada kerjaan.. minum teh, siang gossip.. tanpa beban hidup seperti kehidupan seorang tuan putri.. tentu saja hidup bahagia. Tuan putri yg begitu bahagia.. dengan fasilitas perlengkapan penting yg tidak bolah kurang.. sebuah kastil yg indah. Tapi mimpi hanyalah mimpi.. itu karena di kehidupan nyata sulit di wujudkan.' batinku.
"hmm.. lebih baik tidur, lebih nyata." kataku menyudahi lamunanku..
"pertama, baring dulu di atas ranjangku"
ketika aku melompat ke ranjangku....
GUBRAK !!!!!!
"ayah ranjang.y belum kau perbaiki!!!" teriakku sambil meringis.
>>>KEESOKAN KARINYA<<<
Pagi ini aku mengendarai sepeda menuju ke tempat kerjaku yg juga sekolahku..dari kejauhan aku sudah bisa melihat agni..ya agni sahabatku yg sudah mulai jenuh menungguku.. apalagi di tambah terik.y sinar matahari.. *pdhal masih pagii kog.. haha*
"permisi..permisi..permisi.." teriakku pada orang yg berjalan didepan atau disampingku..
"ify, akhir.y lo tiba.. Hari ini kenapa telat sih?" kata agni yg sudah benar" jenuh.
"tak apa.. hanya ada sedikit masalah dengan ayahku" jawabku tenang
"benarkah cuma itu?"
"tentu aja..sudah..ayo cepat.." setelah memakirkan sepedaku. .kami pergi kekantin untuk mengambil brosur yg akan kami tawarkan kepada teman" sekolah kami.. lalu tak lupa aku mengambil kostum boneka agar aku dapat uang tambahan dikerja part time ini..
"silahkan ambil...terima kasih" teriakku sekencang-kencang.y. lalu setelah beberapa lama kami beristirahat sebentar.
"huft,,," helaku sambil membuka kepala kostum yg kupakai dan mengibaskan rambut panjangku..
"ify lo begini gag apa? pakei kostum lagi.. Hari ini kan panas banget."
"aku tau hari ini sangat panas.. tapi kalo pake kostum kan dapat tambahan 2 ribu rupiah"
"cuman karena 2 ribu rupiah? lo kalo kaya gini bisa pingsan." ucap.y dengan nada khawatir
"tenang saja.. lagian aku mau mencoba menabung sedikit demi sedikit.. 1 hari 2 ribu rupiah.. 10 hari 20 ribu rupiah.. 100 hari 200 ribu rupiah.. satu tahun ada 730 ribu rupiah"
"gue gag ngerti kenapa lo mau bekerja keras.. meskipun setahun dapat 730 ribu rupiah.. itu juga sangat sulit untuk menabung sebanyak DP sebuah rumah di Rise Internasional."
"walaupun susah.. apa salah.y sih kita mencoba iya kan???" tanyaku sambil memainkan alis.
"iya juga sih.. huft,, percuma gue larang lo . ..toh sifat lo keras kepala..
"hahaha nama.y juga hidup.. harus berusaha dan tetap optimis donk!!"
Agni terdiam..hening.. lalu aku mencoba mengagetkan.y..
"DOOORRR!!!!" teriakku.. tapi agni tetap saja diam..
"emmm.. ag, apa kamu ngerasa ada yg sedang memperhatikan kita??"
"iyyaahh aa..add..da.. iiittttuuu pe..peng..pengawas" jawab.y terbata sambil menunjuk ke arah pengawas kami
"hah?? pengawas??" tanyaku "hai..." kataku mencoba menenangkan hatiku sambil melambaikan tanganku dan tersenyum kearah.y.. tapi terlambat.. seperti.y senyumanku yg menawan tak bisa meluluhkan hatinya.. *haha lebay*
"ayo ag.. kita kembali bekerja.. dari pada nanti kita kena semprot dan malah gag dapet upah gimna?" bisikku
"ii..yyah. ..ayo"
Lalu aq dan agni kembali bekerja.. aku kembali memakai kostum kepala boneka dan kembali menawarkan brosur dibawah terik.y matahari.. lama kelamaan aku merasakan ada yg berputar dikepalaku dan mataku mulai berkunang" rasa.y ingin aku tidur.. lalu dari arah belakang ada seorang laki" yg tengah berlari sambil memegang brosur..
"permisi..maav..permisi.." kata.y dan dia terus berlari sampai akhir.y
"ahh.." teriak.y
yah dia menabrakku sampai kepala kostum bonekaku terlepas dan aku tersungkur *bahasa apa?* ditanah sambil melihat ke arah atas..
"kadang-kadang.. aku berharap begitu bangun tak perlu memikirkan masalah uang lagi.. tak perlu berjemur dibawah terik.y matahari hanya demi beberapa ribu rupiah.. bekerja keras mencari uang.. tentu aku hanya berkhayal.. mana mungkin begitu bangun tiba" menjadi orang lain.. itu hanya halyg dapat terjadi dalam dongeng" batinku yg tentu saja dapat kukeluarkan dalam hati.. perlahan brosur yg dibawa lelaki tadi menutupi wajahku dan aku pun pingsan..
"Ify..ify..ify....ify" panggil ibu dan ayahku.. perlahan aku terbangun
"kenapa aku bisa ada disini?" tanyaku "bukankah tadi aku sedang membagikan brosur?" tanyaku lagi
"tadi kamu pingsan saat kamu kerja part time.. agni dan pengawasmu yg membawamu pulang..." jawab ayahku yg disambut anggukan kepala dari ibuku..
"bagaimana dengan upah kerja part timeku? tak ada lagi? percuma aku pakai kostum boneka yg begitu lama dibawah terik matahari..
"syapa yg bilang tak ada?" "ini.." kata.y heboh sambil mengeluarkan uang 20.000 rupiah
"kata pengawasmu kau anak yg rajin.. jadi walaupun kamu tak selesai dia tetap memberikanmu uang 20.000 rupiah ini.."
"tak disangka pengawas yg keliatan.y sangar.. ternyata baik juga."
"ify kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya sekolahmu lagi.. kami akan berusaha.."
"iyah benar ify.. kalau kamu terus" begini yg ada nanti kamu sakit.."kata ayah menasihatiku
"sebener.y hari ini aku tak apa".. tapi karena cuaca hari ini yg sangat panas.. jadii aku sedikit pusing.. lagi pula aku bekerja bukan hanya untuk bayar biaya sekolahku.. tapi untuk kegunaan lain.."
"kegunaan apa?" tanya ayahku penasaran
"rahasia" jawabku sok misterius
"rahasia?" tanya ayah dan ibuku
"oh.. ternyata sekarang buah hatiku sudah punya rahasia dan tak mamu meberitahuku.. aku sedih sekali." kata ayahku yg terlalu dramatis.. tapi menurutku akting.y tidak bagus.. malah menjurus ke LEBAY..
"jangan menangis.. kasihan" ibuku menenangkan
"ayah aktingmu jelek sekali.. aku bekerja sama denganmu juga tidak sanggup.."
"begitu jelekkah?"tanya ayahku kpada ibuku
"biasa aja" jawab ibuku "sudah..ify kamu istirahat saja dulu..nanti saat mau makan ibu akan memanggilmu.."
"ok bu" jawabku sambil tersenyum dan menunjukkan jempolku
"huhuhu...hikz..hikz" akting ayahku dimulai lagi.. tapi tetap saja tidak bisa merubah keputusanku bahwa akting.y memang jelek.
"sudah baikan?" tanya ayahku
"belum dan malah semakin tidak bagus.." jawabku
"sudahlah.. jangan berakting lagi.. ayo biarkan ify istirahat.." omel ibuku
"ingat yah fy banyak istirahat.." tambah ayahku
aku hanya menganggukan kepalaku dan tersenyum
'begitu melihat mereka ada disisiku.. aku merasa bahagia.. walaupun rumah kami kecil tapi keluarga kecil ini sempurna.. tapi aku tetap mau pindah ke rumah yg lebih besar.. setidak.y juga harus menabung sampai sebanyak DP.' batinku
lalu aku mengambil brosur yg tadi menutupi wajahku dan sampai akhir.y terbawa pulang..
'Umari Haling Damanik' hmmm... nama ini kedengaran.y mahal.. hah?? satu meter 12 juta rupiah?? yg paling besar 100 meter.. berarti 1,2 milyar baru mampu membeli sebuah rumah??? berarti bisa kira" 100 tahun yg akan datang baru aku bisa membeli rumah.. apa?? 100 tahun lama.y?? apa aku sanggup??? huft,, tapi mungkin sasaran ini lebih mudah daripada kastil..' aku berfikir lalu aku kembali melihat brosur tersebut.. sampai dihalaman terakhir.. 'emm.. Umari Haling Damanik mempunyai 4 calon penerus perusahaan Ony Umari.. mereka adalah Haling Damanik .. uu.. kelihatan.y ini yg paling keren dan berwibawa.. selain kulit.y yg hitam manis senyum.y juga menawan.. tapi yg ini boleh juga.. senyum.y sangat cerah.. dan juga seperti.y dia ramah.. Hmmm.. yg dua ini imut juga.. huft.. enak sekali tampan dan kaya.. mungkin inilah orang yg lahir dengan mengisap sendok emas.. sedangkan aku?? aku hanya mempunyai sendok plastik.. ah, sudahlah, nasib setiap orang kan berbeda.. Hehe'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar