Sampai dimobil ify masih diam.
“kamu kenapa?”
“yel menurutku tidak usah pergi kesana.”
“loh ada apa?”
“karna jika aku pergi sekarang pasti mereka akan mencemaskanku dan bertanya ada apa yg terjadi sampai aku menemui mereka? Dan pasti kalau sudah bertemu mereka aku tidak ingin kembali kesini lagi.” Jawab ify.
“apa kamu yakin?” ify mengangguk.
“baik kita pergi makan.” Gumam iyel sambil melajukan mobilnya.
->>>
Sampai ditempat makan, seperti biasa iyel hanya membawa ify kerestoran biasa karna ia tahu ify tidak terlalu suka jika dibawa ketempat yg serba heboh.
“agni!!” pekik ify girang. Dia tidak menyangka bahwa dia akan makan bersama agni disana.
“hai ify..aku kangen sekali sama kamu.” Gumam agni sambil mempersilahkan ify duduk.
“bagaimana kamu bisa disini?”
“aku juga tidak tahu. Tadi pagi saat ingin pergi bekerja, tiba-tiba saja dia menelponku dan menyuruh orang untuk menjemputku lalu menyuruhku naik kemobilnya jadi aku ikut saja, sampai disini aku disuruh menunggu terlalu lama. Tapi tidak disangka dia menjemputmu.” Jelas agni.
“hah..akhirnya aku bisa punya waktu luang bersamamu ag.. akhir-akhir ini banyak masalah yg terjadi. Aku lelah.”
“ada apa? Oiya ku dengar kamu bertunangan dengan Tn. Muda rio. Wah kamu beruntung sekali ya fy, ku dengar dari teman dia orang yg sangat cuek dengan keadaan sekitar tapi katanya dia sangat peduli denganmu. Selamat ya fy. Kapan acara pertunanganmu fy?” tanya agni
“aku sudah membatalkannya.”
“kenapa? Atau kalian langsung menikah?”
“tidak.”
“lalu? Eh tapi kenapa kamu malah asik jalan-jalan dengan Tn. Muda iyel?”
“emm..kami kan hanya jalan-jalan saja. Lagipula sekarng aku kan makan bersamamu.”
“eh tapi Tn. Muda iyel itu sangat tampan fy, dia juga ramah. Haduh sungguh beruntung siapa pun yg akan jadi pacarnya.”
“kenapa? Apa jangan-jangan kamu suka dengannya?”
“ah tidak. aku tidak suka cowok playboy.”
“hahaha. Ternyata kamu lebih tahu semuanya ya dari pada aku.”
“hhe.. ngomong-ngomong apa kamu tidak kuliah?”
“hmm..untuk seminggu ini aku tidak kuliah dulu, banyak masalah.”
“enak ya.. tidak kuliah tidak apa-apa. Aku saja harus minta persetujuan dulu dari dosen killer. Untung saja Tn. Muda iyel yg minta izin jadi aku tidak perlu dengar ocehannya yg super duper menyebalkan.” Jelas agni sambil bergidik ngeri.
Ify hanya tertawa kecil.
“permisi. Ini pesananannya Nn.”
“terima kasih.”
“selamat makan agni.”
“iya.” Lalu mereka melahap makanan. Tak terasa mereka berbincang-bincang dan bermain bersama sampai sore. setelah selesai iyel mengantar agni pulang dulu baru pulang kekediaman Umari.
***
“silahkan.” Gumam iyel sambil membukakan pintu mobil untuk ify dan mengulurkan tangannya.
“terima kasih.” Jawab ify sambil menjabat tangan iyel. Dari balkon kamarnya seseorang menatapnya dengan tatapan yg sulit diartikan.
"sudah ku bilang kalau kamu berterima kasih padaku, itu tidak akan ada habisnya."
"iyaa..tapi kali ini aku sungguh-sungguh berterima kasih padamu, karna hari ini kamu sudah mempertemukan aku dengan kedua orangtuaku dan sahabatku agni."
Iyel hanya tersenyum mendengarnya.
“permisi.” Gumam seseorang yg tiba-tiba datang mengagetkan mereka berdua.
“hey manager mangare. Kamu datang dari mana? Tiba-tiba muncul seperti itu!” sewot iyel.
“maaf. Tn. Muda iyel, Emp memanggilmu.”
“apa?” tanya iyel. Lalu mengikuti manager mangare pergi ke ruangan Emp.
Di ruangan Emp
“apa maksudmu mengajak jalan ify?” tanya Emp.
“aku..”
“apa kamu ingin melawanku? Apa kamu suka pada ify?”
“tidak Emp.”
“lalu? Apa jangan-jangan kamu ingin menjadi pewarisku dan menduduki grup umari?”
“tidak Emp. Aku sama sekali tidak tertarik pada itu semua.” Jawab iyel.
“lalu apa maksudmu mendekati ify seperti itu?”
“aku hanya ingin memancing emosi rio Emp, dia selalu bersikap tidak peka padahal dia menyukai ify. Dia selalu
mementingkan ego-nya. Tidak mau mempedulikan yg terjadi dilingkungan sekitanya. Jadi aku melakukan ini agar rio cemburu. Lagipula tadi itu aku hanya mengajak ify bertemu teman lamanya.” Jelas iyel.
“apa kamu yakin bahwa ify tidak akan menyukaimu?” tanya Emp.
“tentu tidak. dia tidak akan menyukaiku. Karna dia suka pada Rio. Kebanyakan wanita memang menyukai pria ramah sepertiku, tapi sebenarnya dia lebih menyukai pria seperti Rio yg tampan, berwibawa, setia, dan pendiam. Seperti ify. Semua pun akan jatuh cinta pada Rio.” *saya juga wkwk :P*
“ternyata kamu tidak hanya bisa bersenang-senang saja.” Puji Emp “jadi apa rencanamu?”
“lakukan segala cara agar membuat Rio cemburu.”
“hmm.. aku tahu. Kenapa ini tak terfikirkan olehku?” tanya Emp pada dirinya sendiri “baik suruh semuanya kumpul. Kita makan malam bersama.” Perintahnya.
“baik Emp.” Jawab iyel sambil pergi meninggalkan ruangan Emp ‘ Emp merencanakan apa ya?’ batin iyel.
’
***
Malam Harinya di Ruang Makan
Malam ini ify dan rio dkk sudah stay dimeja makan. Mereka menunggu sesuatu yg ingin Emp bicarakan. Tak lama Emp pun datang bersama manager mangare. Lalu makan malam dimulai.
Makan malam ini terasa sangat sunyi. Tidak ada satu orang pun yg berbicara. Mereka semua terlarut dalam pikirannya sendiri. Setelah selesai mereka masih menunggu hal apa yg akan Emp umumkan.
“baik. Sepertinya kalian sudah menunggu terlalu lama.” Gumam Emp membuka pembicaraan “minggu depan pesta pertunangan akan tetap diadakan. Dan aku putuskan untuk menjadikan iyel sebagai penerusku. Dan menikah dengan Ify. Yel, mulai sekarang kamu jangan bermain-main lagi.” Tambahnya.
‘apa aku bertunangan dengan iyel?’ batin ify.
“baik Emp.” Jawab iyel. Sontak semua orang yg ada disana kaget. Tak terkecuali dengan Rio.
“ify apa kamu keberatan?” tanya Emp. Ify yg memang keberatan ingin sekali mengeluarkan pendapatnya tapi begitu melihat wajah rio ia langsung mengurungkan niatnya. Tidak tahu apa yg membuatnya begitu.
“bagus kalau tidak keberatan. Sekarang kalian boleh kembali kekamar masing-masing.” Gumam Emp sambil meninggalkan Ruangan makan.
‘mengapa aku ingin marah seperti ini? Bukankah ini yg ku inginkan? Mengapa aku menjadi semakin berat merelakan ify menikah dengan iyel? Arghh..’ batin rio sambil meninggalkan ruangan itu juga.
‘rio apa ini maumu? Baik, aku akan melakukannya. Jarak diantara kita adalah satu-satunya caraku mencintaimu.’ Batin ify. Lalu dia juga beranjak dari tempat duduknya.
***
Keesokan Harinya
Pagi ini kedua orangtua iyel datang kekediaman umari. Rencananya untuk bersilahturahmi dengan menantu.
“Nn. Lyssa, kami tidak menyangka bahwa Nn, lebih memilih menikah dengan anak kami iyel bukan dengan Tn. Muda rio.”
Ify hanya tersenyum menanggapinya.
“Nn. Kalau iyel berani macam-macam padamu, bilang saja pada kami. Kami pasti akan membelamu.” Gumam pak toni, ayah iyel.
“benar Nn. Kami dengan senang hati membelamu.” Tambah ibu wanda, ibu iyel.
“ayah, ibu aku ada telvon, kalian sebaiknya cepat ikut aku. Agar dia bisa istirahat.” Sela iyel sambil mencoba mengajak orangtuanya pergi.
“kamu itu kenapa sih? Sudah kalau ingin mengangkat telvon pergi sana sendiri.” Gumam bu wanda sambil mendorong iyel pelan. “bukankan sebaiknya mertua itu mengunjungi menantu ya kan Nn. Lyssa?” tambahnya.
“ha? Iya.” Jawab ify ‘sepertinya terbalik. Bukankah menantu yg sebaiknya mengunjungi mertua?’ tambahnya dalam hati.
Sedangkan iyel yg sedang menjauh.
“halo?”
“hey kamu sangat mengejutkan pewaris. Selamat ya.. kenapa tidak mengabariku sih?” tanya riko.
“iya. Dan maaf pewaris sekarang sedang SIBUK!!” gumam iyel sambil memberi penekanan pada kata yg dicapslock dan langsung menutup telvonnya. Setelah itu dia langsung menatap ify yg sedang kebingungan dengan semua pertanyaan ‘calon mertua’nya.
‘jurus Emp kali ini benar-benar mengerikan. Aku sungguh tidak sanggup.’ Batin iyel sambil menghampiri ify maupun kedua orangtuanya.
“baik. Ayo mah, pah. Kita pulang.”
“yasudah ify jaga dirimu baik-baik ya. Banyak makan fy, kamu terlalu kurus.” Saran bu wanda.
“iya..” jawab ify sambil tersenyum.
“kita pulang dulu fy.” Tambah pak toni sambil pergi keluar.
“hah akhirnya.” Gumam ify sambil menghela nafas berat.
“ingat yel, perusahaan keluarga ada ditanganmu. Jangan kecewakan kami.” Pesan ayahnya.
“baik yah. Sudah ya, paman dio antar mereka pulang.” suruh iyel. Lalu kedua orangtuanya pun diantar supir pribadi yg dipanggil iyel dengan sebutan ‘paman dio’.
“huft, sangat merepotkan. Lagipula setahuku menantu yg mengunjungi mertua. Apa sudah diganti ya?” tanya iyel pada dirinya sendiri. Lalu dia berbalik bermaksud ingin kembali kedalam. Tapi ternyata sudah ada ‘mantan tunangan’ tunangannya yg sedang berdiri dihadapannya.
“ada apa?”
“kenapa kamu menyetujui pertunangan ini? Apa kamu benar-benar tulus ingin menikah dengan ify?” tanya orang itu yg tak lain adalah rio.
‘akhirnya kau bertindak juga yo.’ Batin iyel “memangnya kenapa? Harusnya sebagai sahabat yg baik kau memberi aku selamat yo.” Tanggap iyel.
“justru aku kesini karna aku masih menganggapmu sebagai sahabatku untuk mengingatkan bahwa ify bukan seperti mantan-mantanmu yg lainnya. Dia berbeda.”
“lalu? Seharusnya kau berterima kasih padaku, karna aku kau bisa pergi dari syarat penerus Emp yg menakutkan itu. Aku melakukannya untukmu sahabat.” Gumam iyel.
“kenapa kau tiba-tiba ingin menjadi penerus?”
“cinta butuh pengorbanan. Mungkin saja aku sudah jatuh cinta pada Tuan Putri.”
“tapi dia sungguh bukan tipe-mu.”
“orang itu bisa berubah. Asal ada prosesnya. Memangnya kenapa? Kau cemburu? Atau malah kau tidak rela aku nantinya menikah dengan ify?” Tanya iyel memancing emosi rio.
“tentu tidak.. tidak ada gunanya aku cemburu seperti itu. Yasudah aku hanya memberitahumu itu saja.”
“mengapa kau sama sekali tidak mengucapkan selamat padaku?”
“tidak perlu.” Gumamnya sambil meninggalkan iyel.
“hmm..rio..rio. bilang cemburu aja susahnya minta ampun.” Gumam iyel sambil pergi juga.
Malam harinya dikamar Rio
Malam ini rio hanya sibuk memandangi bintang-bintang yg bertaburan diangkasa dari balkon kamarnya. Salah satu daya tarik malam yg membuatnya terpesona.
‘kenapa aku semakin tidak rela? Apa sih yg aku fikirkan?’ batin rio.
“permisi. Maaf Tn. Muda Rio. Emp mencarimu.” Panggil manager mangare. Lalu rio mengikutinya menuju ruangan Emp.
Sampai diruangan Emp.
“ada apa Emp?” tanya Rio.
“aku langsung saja. Apa tanggapanmu tentang pertunangan ini?”
“maksudnya?”
“kenapa kau hanya diam saja melihat aku mempertunangkan ify dengan iyel?”
“itu sudah keputusan Emp. Aku tidak akan ikut campur.” Jawab rio tenang.
“apa kamu tidak cemburu?”
“..” rio tidak menjawab.
“baik. Begini saja. Sekarang apa yg ingin kau katakan tentang perasaanmu. Sekarang waktunya. Katakanlah kenapa
kamu tidak ingin menikah dengan ify?”
“Emp, sebelumnya aku minta maaf karna aku menolak untuk menikah dengan ify itu karna aku ingin pergi dari sini. Aku ingin mencoba sampai dimana batas kemampuanku tanpa bantuan dari keluarga Umari Emp.”
“apa kau fikir kau bisa hidup tanpa bantuan dari keluarga ini? Tidak semudah itu rio. Beratus-ratus orang bahkan sangat menginginkan posisi ini. Kau sungguh sok rio. Kau belum tahu bagaimana kehidupan diluar.”
“tapi Emp...”
“sudah. Kalau kau ingin keluar terserah. Aku sudah tidak akan mengurusmu lagi. Karna sekarang semua orang pun sibuk dengan pertunangan iyel dan ify. Jadi kalau kau mau pergi sekarang lah saatnya.” Pancing Emp.
“baik Emp. Permisi.” Gumam rio sambil pergi meninggalkan ruangan Emp.
‘kita lihat sampai dimana batas sabarmu rio. Apa kau mampu menahan rasa cemburu itu lebih lama lagi?’ batin Emp.
“hmm..maaf fy. Tapi mungkin ini yg terbaik untukmu.” Gumam rio sambil berlari masuk kedalam kamarnya. Didalam ia sibuk menulis 2 surat untuk adiknya dan...ify.
***
Keesokan harinya
Hari ini ify dkk sudah masuk sekolah. Pagi ini ify berangkat bareng iyel, tapi tidak dikawal seperti bersama rio. Ini permintaan dari iyel sendiri.
“fy, apa kamu tidak gugup?” tanya iyel memulai pembicaraan.
“kenapa mesti gugup? Jalani saja. Memangnya kamu gugup?”
“tentu tidak.” jawab iyel “apa kamu menyesal nantinya akan menikah denganku?” tambahnya.
‘sungguh aku menyesal sekali.’ Batin ify “menyesal atau tidak juga harus menikah dengamu bukan?”
“iya.”
Sampai disekolah iyel langsung memakirkan mobilnya. Ify langsung berlari kekelas. sampai dikelas, pak Rizky membawa seorang gadis manis berkulit putih. Sepertinya murid baru dikelas ify. Ify yg mengingat perkataan rio tentang teman yg hanya memanfaatkannya untuk menemui Emp jadi tidak memperhatikan anak baru itu. Ia menghiraukannya dan malah tetap fokus pada laptopnya. Pak rizky ingin menegornya tapi apa daya dia takut dipecat, akhirnya dibiarkan saja.
“semuanya. Ada mahasiswi baru dikelas kita. Ayo nak perkenalkan dirimu.” Suruh pak rizky. Mau tak mau ify melihatnya juga.
“pagi. Nama saya sivia azizah. Kalian bisa memanggilku sivia. Salam kenal.” Gumamnya yg menyebut dirinya ‘sivia’ itu.
“baik, sivia kamu duduk dibelakang Nn. Alyssa itu.” Suruh pak rizky. Lalu setelah sivia duduk pak rizky langsung memulai pelajarannya.
Bel istirahat sudah berbunyi, tapi ify masih tetap didalam mengerjakan tugasnya, padahal minggu depan dia harus bertunangan, tapi masih disibukkan dengan tugasnya yg baru-baru ini ia mengerti. Sivia menghampirinya.
“hai Nn. Aku sivia. Kamu bisa memanggilku via.” Gumam via ramah sambil mengulurkan tangannya. Ify menoleh.
“hai. Aku ify.” Jawabnya singkat sambil menjabat tangan sivia.
“aku sudah menduga bahwa kamu orangnya ramah, sejak dipesta pertunangan kemarin saat aku melihatmu berdansa dengan Tn. Muda rio. Kamu sungguh cantik saat itu.” Ujar via.
“terima kasih. Kenapa kamu mendekatiku?”
“maksudmu?”
“apa kamu ingin meminta sesuatu dengan cara mendekatiku?”
“untuk apa? Aku kan anak teman ayahmu. Bagaimana kabar Tuan joe?” tanya sivia ramah.
“dia sudah tenang.”
“apa maksudmu?”
“dia sudah meninggal.”
“ha? Aku turut berduka cita ya. Aku tidak tahu. Selama dinoszta tidak ada yg memberitahuku.”
“tidak apa-apa.”
“eh, keluar yuk.”
“aku sedang tidak enak badan. Kamu saja.”
“hmm..yasudah aku duluan ya.”
“iya.” Gumam sivia sambil keluar dari kelas. Sampai didepan pintu kelas dia berpapasan dengan iyel, cakka dan alvin.
“hai Tn. Muda cakka , Tn. Muda iyel dan....alvin.”
Iyel dan cakka hanya tersenyum membalasnya.
“hai juga.” Entah ada angin apa yg membuat alvin membalas sapaan orang yg menyapanya, apalagi ini seorang perempuan.
Iyel dan cakka hanya heran melihatnya.
“aku duluan ya, Tn. Muda. Permisi.” Tambah via sambil berlari-lari kecil kekantin.
Iyel mengalihkan pandangannya keify yg masih semangat belajar. Dan akhirnya dia langsung melanjutkan jalannya menuju taman Universitas tersebut.
Di taman
“aku sunggu heran pada ify, padahal minggu depan sudah ingin bertunangan, tapi masih saja sibuk dengan tugasnya. Aku saja bosan dengan tugas pemasaran.” Gumam iyel.
“iya. Dia wanita istimewa. Yel, kau sungguh beruntung.” Tambah cakka.
“apa ini hanya perasaanku atau mengapa dia semakin jadi seperti rio yg selalu mengerjakan tugas tanpa mempedulikan apapun?” tanya alvin.
“tumben-tumbenan kau menggunakan kata ‘perasaanku’? ada apa sama adikku ini?” sindir iyel.
“hmm...tidak ada apa-apa.”
“apa mungkin ini pengaruh wanita yg kini sudah menggantikan posisi silvia dihati kau vin?” cakka ikut-ikutan menggoda.
“mungkin.”
“hhe.. aku turut senang karna adikku tidak jadi maho.”
“heh enak saja kau ini. Aku ini msih normal.”
“habisnya senyum pada wanita saja kau tidak mau. Bukan tidak mungkin orang-orang disekitarmu menganggapmu suka sesama jenis.” Sela cakka.
“tapi yel, apa kau benar-benar ingin menikah dengan Tn. Putri?” tanya alvin.
“emm..ya” jawab iyel gugup “lagipula aku berniat membantu rio untuk pergi dari syarat menjadi penerus yg menakutkan itu kan.”
“hmm apa kau benar-benar mencintai ify yel?” kini giliran cakka yg mengintograsi iyel
“ya..mungkin sekarang belum. Tapi seiring dengan berjalannya waktu cinta pasti akan tumbuh.”
“hmmph. Tak usah menunggu waktu berjalan. Kau kan king of player.” Sindir alvin.
“hha.. makanya belajarlah kembali untuk mencintai seseorang wanita”
“bagiku mencintai seorang wanita hanya saat ingin berpisah saja.” Tanggap alvin.
“dasar aneh.” Sela cakka “eh ngomong-ngomong rio, aku baru tahu kalau kakakku itu tidak masuk hari ini.” Gumam cakka mengganti pembicaraan.
“apa? Benarkah?” tanya iyel.
“iya. Dia tidak mengabarkanku.” Jawab cakka.
‘ada apa ini? Kenapa perasaanku tidak enak seperti ini?’ batin iyel.
***
ify masih tetap fokus dengan laptopnya. Ia tidak menghiraukan ucapan bel yg sudah memanggilnya untuk pulang sejak 15 menit berlalu. Sampai tiba-tiba seseorang datang mengagetkannya.
“ify..ify..” panggil orang itu.
“ada apa kka?” tanya ify pada orang yg tak lain adalah cakka.
“rio kecelakaan.” Gumam cakka. Ify tak kuasa mendengarnya. Butiran-butiran bening pun langsung terjun bebas menuruni pipi ify tanpa disuruh. Ia langsung diajak cakka ke RS keluarga Umari dan langsung masuk keruang ICU.
Didalam suster sudah menutup kepala rio.
“maaf kami sudah berusaha.” Gumam dokter itu dan langsung meninggalkan cakka dan ify didalam.
“apa ini? Kenapa ini terjadi padamu rio? Aku mohon bangun rio! Bangun! Aku cinta padamu yo. Cinta. Tolong jangan tinggalkan aku. Bukankah kamu masih ingin menjadi pegawai kecil dulu yo?” Tangis ify sambil mengguncang-guncangkan tubuh rio.
“kalau kamu cinta kenapa kamu menerima pertunanganmu dengan iyel fy?” tanya cakka.
“aku tidak mau membebaninya. Dia ingin pergi aku akan relakan dia pergi. Tapi aku tidak rela jika dia pergi untuk selamanya. Ku fikir jarakku dengan dia akan jadi caraku mencintainya. Tapi...rio kumohon bangun! Rioooo..” ify terus saja menangis
‘aku sekarang yakin bahwa kamu benar-benar mencintai kakak fy.’ Batin cakka.
“rio..kumohon. cakka cepat panggil dokter. Cepat rio masih bisa ditolong. Cepat.” Ify histeris. Lalu reflex dia menarik selimut yg menutupi tubuhnya dan dengan mental yg masih shock, tangisannya berhenti seketika, dia tidak tahu apa sebenarnya semua ini? Apa ini hanya rencana cakka saja? Itu bukan rio, atau siapapun. Itu hanya sebuah manekin. Cakka yg melihat ify menarik selimutnya jadi ragu sendiri.
“apa maksud semua ini?” tanya ify.
“aku hanya ingin memastika bahwa kamu benar-benar mencintai rio.”
“kenapa dengan cara ini?” tanya ify sambil keluar dari ruang ICU tersebut.
“ify tunggu. Kalau kamu cinta sama kakak, kenapa tidak bilang? Kenapa tidak jujur?” tanya cakka yg membuat langkah ify memberat dan terhenti.
“karna aku tidak ingin membuatnya gelisah setiap saat memikirkan bagaimana caranya agar lepas dari syarat menjadi penerus Emp.” Gumam ify perlahan air matanya pun menetes kembali.
“tapi apa kamu tidak ingin tahu bagaimana perasaannya padamu? Dia selalu cemburu ketika kamu bersama iyel.”
“benarkah?”
“tentu fy. Maka itu ikut aku dan kita jelaskan semua pada kakak.” Ajak cakka. Ify mengangguk. Lalu mereka pulang ke kediaman Umari.
***
Di kediaman Umari
Ify dan cakka langsung berlari memasuki kamar rio. Tapi ternyata tidak ada siapa pun didalam. Kosong. Satu kata yg dapat menunjukkan keadaan kamar rio sekarang ini. Saat ify memeriksa bagian ruang kerja rio ify melihat 2 surat tergeletak disana. Ify mengambilnya dan memberitahu cakka. 1 surat ditujukan untuk cakka dan 1 surat ditujukkan untuk ify. Cakka membaca surat yg ditujukkan padanya.
->>
Cakka, aku pergi. Jangan cari aku. Kali ini aku bukan hanya sekedar jalan-jalan menikmati matahari terbit saja. Aku benar-benar ingin mencoba sampai dimana batas kemampuanku.
Rio.
->>
Ify hanya bisa berlari kekamarnya setelah mendengar cakka membaca suratnya. Lalu cakka pun langsung menuju Earthly Paradise. Tempat yg ia yakini 2 saudaranya ada disana. Sampai disana cakka pun langsung memberi tahu mereka.
“apa Emp sudah tahu?” tanya iyel
“belum. Bagaimana ini?”
‘apa Emp belum tahu? Pantas saja tidak ada yg menyuruh mencegahnya.’ Batin iyel “cakka biar aku yg memberitahu Emp.
Ku pinjam suratmu.” Gumamnya sambil mengambil surat cakka dan bergegas menuju ruangan Emp.
Sampai diruangan Emp, iyel langsung memberikan surat itu agar Emp membacanya.
“bagaimana ini Emp? Kalau Rio benar-benar pergi, apa aku harus menikah dengan ify?” tanya iyel gelisah.
“aku tidak pernah menyangka kalau dia sungguh-sungguh. Sudahlah, kita bertaruh saja. Ku yakin Rio pasti datang
dipesta pertunangan kalian.”
“bagaimana kalau tidak datang? Habislah aku Emp.” Gumam iyel.
“kalaupun tidak datang, kau yg harus siap menerimanya.”
“tapi..”
“Emp, undangan sudah disebar, kalau sekarang membatalkan pertunangan akibatnya tidak akan terlalu besar, tapi jika dipesta pertunangan nama baik keluarga Umari akan tercoreng Emp.” Kali ini manager mangare angkat bicara.
“aku tidak peduli sekalipun nama baik kita tercoreng. Aku hanya ingin cucuku bahagia. Aku tidak ingin melihatnya bersedih.”
“lalu bagaimana Emp?”
“lihat saja nanti.” Gumam Emp.
***
Di kamar Ify.
Ify terduduk lemas dibedcovernya. Memandangi surat yg masih terbungkus rapi dari pangeran hatinya. Ia masih tak percaya bahwa rio kali ini benar-benar meninggalkannya, bukan rencana dari cakka ataupun sekedar jalan-jalan saja. Akhirnya mau tak mau ify membuka surat dari rio dan mulai membaca isinya.
->>
To: Ify
Fy, aku minta maaf padamu. Aku tahu selama ini aku selalu egois. Tapi kulakukan karna aku hanya ingin pergi dari sini, bukan untuk melukaimu. Aku belajar banyak darimu fy, dari keberanianmu mengungkapkan perasaanmu. Tadi pun aku sudah mengutarakannya, tentang impianku yg ingin hidup diluar tanpa bantuan keluarga Umari ini fy. Fy kuharap kamu tidak kecewa dengan keputusan ku ini.
Ohya, aku memberimu sebuah cincin. Cincin itu ku beli pada saat umurku masih 15 tahun. Itu pun aku membelinya dengan bekerja secara diam-diam. Walaupun harganya sangat murah, tapi cincin itu hasil pertamaku fy. Dan cincin itu sangat berarti untukku, sepertimu. Jaga cincin itu baik-baik ya fy.
With Heart,
Rio
->>
Ify menangis membaca surat itu, dan mengambil sebuah cincin emas yg ada didalam surat itu. Ify memandanginya sebentar lalu menjadikannya bandul dan mengalungkannya dilehernya.
‘kenapa kamu meninggalkanku yo?’ batin ify bertanya “aku akan menjaga cincin ini. Sama seperti menjaga cintaku padamu.” Gumamnya.
bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar