DI MOBIL
"maav yel lama.." gumam ify saat menghampiri iyel
"gpp. ayo naik dan kita berangkat sekarang." ajak iyel
Ify pun mengangguk dan masuk kemobil iyel. Iyel langsung tancap gas pergi ketempat yang mereka tuju. Sepanjang jalan ify hanya diam dan memikirkan ucapan Rio tadi. Sedangkan Iyel? Dari tadi dia sudah berceloteh kemana-mana. Tapi tetap saja tak dihiraukan ify.
"kau kenapa? cemberut seperti itu?" tanya iyel membuyarkan lamunan ify
"gpp.." jawab ify singkat
"apa kau sudah terbiasa dengan keluarga Umari?"
"lumayan. tidak terbiasa juga harus terbiasa kan?" tanya ify balik
"hmm.. kalau ada yang kau tak tau tentang pelajaran katakan saja, aku akan membantumu." saran iyel
"hmm ya.. keliatannya dari semua anggota keluarga Umari kaulah yang paling menyenangkan.." gumam ify
"ya begitulah.. kau kan sudah menjadi anggota keluarga Umari, berarti kau juga sudah menjadi adikku."
"terimakasih." jawab ify sekenanya
'sepertinya dia beda dengan Rio ataupun cakka. Benar-benar seperti seorang kakak dan membuatku merasa tenang.' batin ify
"fy, dikit lagi kita sampai.." gumam iyel
"memangnya kita mau kemana?" tanya ify
"sudah liad aja nanti. Ayo kita turun." ajak iyel
Ify hanya mengangguk dan mengikuti iyel. sampai ditempat tujuan ify kaget dan betapa senangnya ia bahwa iyel membawanya ketempatnya dulu bermain bersama agni. tempat bermainnya dulu yg sangat ia rindukan.
"hey kamu membawa aku ketempat yg paling kurindukan saat ini." gumam ify takjub.
"masa?"
"iya sungguh. aku tidak percaya kamu membawaku ketempat ini."
"haahaha itu pujian teman?"
"iyaa..tentu. apa kamu selalu membawa teman wanitamu ketempat yg ingin ia tuju?" tanya ify dengan wajah yg begitu polos sampai membuat iyel tertawa kecil.
"tidak.kebetulan aku hanya ingin membuatmu tersenyum saat berada dikeluarga umari. jadi sebelumnya aku mnyelidiki tentangmu dan bertanya pada sahabat tomboymu itu. lalu dia memberitahuku tempat ini..ya jadi kamu kuajak kesini saja." jelas iyel sambil tertawa kecil.
"ohh...otak keluatga Umari memang berbeda yah?" gumam ify perlahan yg masih terdengar jelas oleh iyel.
"apa itu masih sebuah pujian untukku teman?"
"iya tentu saja..aku sangat mengagumimu." jawab ify.
"kalau begitu aku masih mempunyai tempat bagus untuk dilaluui bersamamu hari ini teman." gumam iyel sambil menggandeng tangan ify dan mengajaknya pergi. ify yg digandeng merasakan panas pada pipinya sehingga timbul rona-rona merah pada pipinya. iyel membawa ify pada mall yg ada didekat sana. ify merasakan jiwa kanak-kanaknya kembali *apadeh* ia langsung mengajak iyel mengikuti semua permainan yg ada ditimezone sana. semuanya setelah merasa puas ify mengajak iyel untuk bernarsis ria diphoto box *wkwkjamanya?* . ify senang sekali melakukan aktivitas tadi bersama iyel. dan baru kali ini ia merasa senang setelah pindah ke keluarga Umari.
"hey mengapa melamun?" tanya iyel saat melihat ify sedang terdiam memandangi lautan biru yg luas. merasa ditegur ify menoleh dan memberikan senyuman terindah untuk iyel.
"makasih." gumamnya.
"untuk?"
"semuanya." jawab ify "baru kali ini aku merasa senang selama tinggal dikeluarga Umari." tambahnya.
"jangan terlalu cepat mengucapkan kata 'terima kasih' padaku, karna ini belum selesai." gumam iyel
"ha? memangnya ada apa lagi?"
"ingin tahu?" tanya iyel. ify mengangguk cepat.
"ikut aku."
"oh god! masih ada?" tanya ify sambil menepuk keningnya sendiri. iyel tersenyum simpulo. lalu ia kembali membawa ify menuju mobilnya dan tancap gas menuju tempat itu.
sampainya disana ify tak banyak bicara. ia hanya mengikuti iyel saja.
"ini mas, mba pesanannya." gumam seorang pelayan sambil mengantarkan peasanan iyel dan ify.
"tidak kusangka kamu akan membawa aku ketempat seperti ini, awalnya kukira kamu akan membawaku kerestoran yg terkenal dan mahal." gumam ify takjub pada salah satu anggota keluarga umari ini.
"terkenal dan mahal belum tentu enak. karna terkadang itu hanya karangan pers belaka." jawab iyel trehenti lalu ia mengambil makanan itu dan melahapnya kemudian berkataa "makanan yg enak hanya bisa dicicipi oleh lidah kita sendiri."
"ya aku juga merasa begitu." jawab ify sambil mencicipi makanan itu juga.
"kamu sungguh istimewa. biasanya jika aku mengajak wanita ketempat ini pasti mereka takkan berani masuk dan akan bilang bahwa tempat ini jorok dan tidak romantis."
"oh ya? ya sebenarnya aku juga mengerti perasaan mereka. eh tapi kenapa kamu bawa aku kesini padahal jelas-jelas kamu tau wanita tidak suka tempat ini?" tanya ify sambil tetap melahap makanannya.
"karna menurutku kamu akan suka."
"hmm kalian berempat memang berbeda."
"coba katakan, dimana perbedaan kami? aku ingin mendengarnya."
"aku merasa kalian.. mempunyai sifat yg berbeda. aku merasaaa....hmm cakka memberikan kesan polos seperti anak 5 tahun. ia banyak ingin tahu tapi terlalu lugu untuk mengetahuinya. kamu memberikan kesan bijaksana seperti seorang kakak. kamu selalu tahu bagaimana cara menjaga orang lain dan menyayanginya." iyel sudah terbang dipuji seperti itu "kalau alvin, walaupun aku tidak mengenalnya tapi kurasa dia tidak suka pada wanita." iyel hanya tersenyum mendengar pengakuan dari ify "dan rio....kalao dia aku kesal sekali padanya. sepertinya dia selalu berharap agar bisa bertengkarr denganku. dia juga keras kepala dan sombong." gumam ify. raut wajahnya yg tenang berubah menjadi kesal.
"keliatan seperti yg aku bayangkan. kau paling benci dengan rio."
"iya. kemarin aku melemparnya dengan vas bunga -sayangnya tidak kena- aku melampiaskan emosiku padanya."
"benarkah?" tnaya iyel heran
"iya. siapa suruh dia selalu menyindirku? kata-katanya begitu tajam." jawab ify.
"bagaimana kalo aku beritahu kau cara untuk mempermainkannya?" tanya iyel sambil tersenyum licik.
"apa?"
"bertunangan dengannya." ucap iyel cepat yg membuat ify melongo. bagaimana tidak melihatnya saja ify sudah muak apalagi harus terikat dengannya? membayangkannya saja ify tidak sanggup!
"apa tak ada yg lain?"
"tak ada. hanya itu. dan paling gampang."
"apa alsanmu?" tanya ify dengan sopan dan anggun
"simple. karna Rio tidak ingin mejadi pewaris Emp."
"apa hubungannya?"
"karna orang yg menikahimu harus menjadi pewaris Emp. dan rio pasti menolaknya. dari kami berempat hanya riolah yg paling dipercayai Emp, tapi hanya rio jugalah yg berani menolak Emp walaupun tidak secara terang-terangan. lagipula disatu sisi ini dapat memberitahu Emp bahwa bawahannya bisa memberontak kapanpun, dan disisi lain ini juga dpat mempermainkan Rio." jelas iyel
"kenapa kamu ingin sekali melihat rio menolak perintah Emp?"
"sejak kecil rio selalu menutup dirinya, tidak tahu kenapa aku ingin melihat dia melawan Emp. Imbalannya 5 juta Rupiah, ya kebetulan bisa mlunasi hutanngmu pada Emp. sebenarnya anggap saja kau kerja padaku. ok?" tawar iyel. ify berfikir sejenak. sesungguhnya tidak sulit hanya bilang pada Emp bahwa ia menyukai Rio dan ingin segera ditunangkan rio pun sudah berhasil dipermainkan, dan kebetulan ia bisa lngsung pergi dari rumah neraka itu dan menemui kedua orang tuanya dan karna rasa bencinya terhadap rio ia pun menyetujuinya. walaupun ia tak tahu bahwa pertunangan ini adalah awal dari segalanya. lalu iyel dan ify pulang ia langsung bergegas menemui Emp dikamarnya untuk memberitau hal ini -bahwa dia menyukai rio- dan mengembalikan setengah dari hutangnya.
ify menarik napas berat ketika hendak ingin masuk kekamar kakeknya itu. setelah merasa rileks ia langsung memasuki kamar kakeknya.
"lyssa kenapa? lemas sekali? aada yg mengganggumu?" tanya Emp saat melihat cucu kesayangannya menghampirinya dengan wajah lesu.
"tidak apa kek. aku hanya ingin berbicara padamu." jawab ify tegas dan sopan. lalu Emp menuruh ify duduk disofa dekat ruang kerjanya.
"ada apa? katakanlah. apa pun yg kau katakan akan aku turuti." gumam Emp sambil menatap ify lekat-lekat. ify yg ditatap seperti itu menjadi gugup dan mempertimbangkan kembali apakah ia akan bilang atau tidak..
"aku..." gumam ify terbata0bata karna gugup "aku..aku menyukai mario stevano aditya haling kek." tambahnya 'huh akhitnya aku bisa mengucapkannya.' batin ify lega.
"excel apa aku salah dengar?" tanya Emp pada managernya yg setia itu.
"anda tidak salah dengar Tuan."
"kalau begitu bertunanganlah kalian. ok?" terlihat raut wajah kebahagiaan yg terpancar diwajah Emp. sangat bahagia.
"hmm yaa.."
"baik. kakek tidak akan memintamu untuk mengulanginya lagi. aku tahu anak perempuan sangat pemalu.. menurutku rio anak yg paling pintar. dia akan menyayangimu sepertiku. kakek tenang karna bisa menyerahkanmu pada pewaris yg paling kupercayai. kelak aku akan mnemui orangtuamu dengan sangat percaya diri." gumam Emp.
"hmm apa tidak sebaiknya kita bertanya dulu pada Rio kek? mungkin dia akan menolaknya." tanya ify.
"dia tidak mungkin menolaknya. kamu itu adalah anak permpuan tersempurna didunia ini Lyssa. tidak mungkin dia menolaknya malah harusnya dia senang bukan?" ify tersenyum masam mendengar penjelasan Emp.
"hhmm Emp.." panggil Emp. Emp menoleh seolah bertanya 'ada-apa?' "aku masih punya satu permintaan."
"apa itu?"
"bisakah lain kali kamu memanggilku dengan nama ify? aku tau margaku Umari tapi bagaimanapun aku sudah dipanggil dengan nama ify selama 17 tahun dan aku sudah terbiasa. boleh kan?" mendengar permintaan Ify, Emp hanyatersenyum kemudian mengangguk kecil.
"baik aku janji. Ify"
'kakek begitu senang mendengar aku menyukai rio, selain segera memutuskan pertunangan ia juga setuju memanggilku dengan nama ify. apa tindakan ku salah?' batin ify berfikir keras untuk menemukan sebuah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yg singgah dikepalanya. "kakek" panggil ify lagi.
"masih ada perlu?" tanya Emp lembut.
"ini 2,5 juta rupiah" sambil mengulurkan cek.
"untuk apa? apa kamu masih berniat untuk pergi darisini setelah menikah dengan Rio?" tanya Emp raut wajahnya sudah tidak sebahagia tadi seperti sedikit memancarkan kekecewaan.
"tidak. aku hanya tidak ingin berhutang dan melanggar perjanjian itu. lagipula aku yg ingin membelikan rumah itu pada orang tuaku. jadi aku akan tetap membayarnya. tolong diterima kek." jelas ify.
"memang benar-benar cucu keluarga Umari. kamu memang punya prinsip sendiri." gumamnya "apa ada lagi?" tambahnya
"tidak ada kek. aku permisi." setelah ify menjauh Excel mendekat kearah Emp.
"apa perlu Excel selidiki Emp?" tanyanya
"tidak. paling hanya ulah dari anak-anak itu." gumam Emp sambil tersenyum,
****
Cakka yg memang sudah berniat meminta maaf pada ify langsung menghampiri ify pada kamarnya, tapi setelah siketuk beberapa lama, ify tak kunjung keluar lalu cakka melihat seorang pelayan peribadi ify keluar dari ruang berenang ify lalu menegurnya.
"hey kau tau dimana ify sekarang?" tanya cakka ramah
"tadi nona habis berenang. mungkin sekarang sedang berada diruang sauna."
sementara didalam sauna seorang gadis manis sedang duduk melamun berdiam. ia masih memikirkan apa yg akan terjadi jika rio melawan Emp? dan fikiran-fikiran kacau yg sekarang sedang berada dikepalanya.
"ahh mengapa ruang ini menjadi sangat panas?" gumam ify sambil beranjak ingin keluar dari ruangan itu, tapi belum sampai membuka pintu ify melihat seorang cowok dengan seenaknya masuk dan berteriak memanggil namanya. ify mengurungkan niatnya untuk keluar dari ruangan itu. ia kembali menutup pintu itu rapat".
'bagaimana ini? dia ngapain sih ada disini? aduh pakaianku begitu tipis bagaimana kalau tiba0tiba dia kumat lagi? ah..' batin ify waspada.
"hey fy apa kau didalam?" tanya cakka
"ify aku minta maaf padamu karna insiden waktu itu. aku benar-benar tidak bermaksud apa-apa. fy apa kau memaafkanku?" tanya cakka.
"yasudahlah. cepat pergi.." gumam ify pelan tapi masih terdengar oleh cakka.
"kau memaafkanku fy? ah terimaksih aku tau kau wanita yg baik. hmm fy tapi kumohon agar kamu tidak lari saat mbertemu denganku,, ok"
"iya cepat lah keluar.." suara ify semakin mengecil mungkin karna sudah terlalu lama berada diruang sauna.
"baiklah fy. oiya kalau tidak ada acara bagaimana sore ini kita jalan-jalan? sekaligus menebus kesalahanku.." gumam cakaa tapi takada jawaban dari ify.
"fy bagaimana? mau tidak?" tanya cakka berulang-ulang. akhirnya karna sudah tidak sabar cakka membuka ruang sauna dan melihat ify tergeletak tak berdaya disana. cakka langsung pergi memanggil siapapun yg ada diluar kamar ify untuk membantunya mengangkat ify. kebetulan sekali kakaknya baru keluiar dari kamarnya, saat itu juga cakka langsung menghampiri kakaknya Rio.
"ka..tolong."
"ada apa?"
"ify." gumam cakka masih dengan napas terengah-engah
"ada apa dengannya?" tanya rio datar. tapi terlihat dari sorot matanya bahwa ada rasa panik yg tersirat dihatinya.
"dia pingsan.." jawab cakka. sedetik kemudian tanpa disuruh pun rio langsung membawa ify kekamarnya dan menelpon dokter untuk memeriksa keadaannya. tak lupa menyuruh pembantu untuk menggantikan pakaiannya.
"bagaimana dok keadaannya?" tanya rio saat melihat dokter keluar dari kamar ify.
"dia sudah tidak apa-apa. hanya butuh istirahat. sebaiknya kalian jangan mengganggunya dulu." gumam dokter itu
"baik terima kasih dok. cakka antarkan dokter ini sampai luar." suruh rio
"tapi bagaimana dengan ify?"
"aku yg akan menjaganya."
"hmm tolong sampaikan maafku juga padanya."
"baiklah." jawab rio. lalu cakka mengantarkan dokter itu dan rio masuk kekamar ify untuk melihat kondisinya. rio duduk diranjang ify. tangannya seakan tergerak sendiri tanpa disuruh untuk mengecek apkah kepala ify panas? ataupun kegelisahan yg sekarang sedang mengisi hatinya. rio menahan tangannya yg bergerak tanpa kendali itu. ia bingung pada dirinya sendiri apa yg ia lakukan? mengapa ia begitu khawatir dan panik padahal jelas-jelas ia hanya pingsan dan dokter pun bilang bahwa ify tak apa? ada apa pada hatinya? dan berbagai pertanyaan lain.
tak lama ify bangun.
"aku dimana?" tanya ify yg heran karna ada rio disebelahnya.
"kamu dikamarmua. tadi kamu pingsan. cakka yg menemukanmu."
"apa yg terjadi? aku pingsan?"
"ya."
ify mencoba mengingat kejadian itu.
"apa sih yg terjadi sampai aku pingsan? seingatku saat aku ingin keluar dari ruang sauna cakka terus mengoceh sehingga membuat kepalaku menjadi pusing karna terlalu lama berada disana. dansetelah itu aku sudah tidak ingat apa-apa lagi." jelas ify. lalu ify tersadar dan meremas selimutnya "siapa yg menggantikan bajuku?" tanya ify cemas
"tenang saja. aku menyuruh pembantu yg melakukannya." jawab rio tenang.
"kenapa kamu ada disni?"
"aku hanya membantu cakka untuk menjagamu dan mewakilkannya minta maaf padamu."
"hanya itu?"
"memangnya kamu mengharapkan apa?"
"kamu tak berniat menolongku karna hatimu?"
"tidak karna kebetulan saja aku lewat dan cakka meminta bantuanku. tidak mungkin aku tidak membantunya karna dia adikku sendiri."
"terima kasih"
"jangan bilang itu. kamu tidak akan tahu sifatku esok hari." gumam rio
'dasar. sudah baik tetapi tidak mau mengakuinya. lihat saja apa reaksimu tentang pertunangan kita?' batin ify.
"emm aku bilang pada kakek bahwa aku menyukaimu." gumam ify yg sempat membuat rio terkejut. lalu rio menatap sekeliling ia menemukan tanda-tanda yg aneh. ia mencoba mengingat kejadian tadi siang saat ify mengacak-ngacak kamarnya dan diajak pergi bersama iyel dan sekarang ia melihat foto-foto diatas meja rias ify. rio bangkit dan mulai menatap ify tajam penuh emosi.
"kamu bohong! kamu tidak benar-benar ingin menikah denganku! kamu hanya ingin mempermainkanku bukan?" tanya rio bertubi-tubi. ify yg sudah merasa tidak lemas lagi bangun dan duduk diranjangnya dan mencoba balik menatap rio tajam.
"iya. aku hanya ingin mempermainkanmu. karna aku sangat benci padamu." jawab ify
"oh. serangan yg hebat. kamu menang. kamu sudah berhasil membuatku merasa dipermainkan. kamu tau apa yg kurencanakan dan lalu kamu menghambatnya dengan melakukan cara picik seperti ini? sungguh benar-benar hebat."
"kenapa kamu tidak melakukan pemberontakan pada kakek? kuberitahu kakek dan manajer mangare sudah membuat kartu undangan."
"oh tolong. aku tahu selama ini selalu bersikap jahat padamu tapi aku sudah bersedia minta maaf padamu. apa itu tidak cukup? aku hanya ingin kamu membatallkan pertunangan ini."
"tidak bisa. aku sudah bilang menyukaimu, dan tiba-tiba aku bilang tidak jadi menyukaimu itu sungguh tidak masuk akal dan terlalu plimplan. jika aku benar-benar melakukannya aku tidak tahu apa nsib orang tuaku selanjtnya? mungkin mereka akan dikirim kekutub!" jelas ify.
"aku tidak ada urusan denganmu yg kuinginkan hanyalah kau membatalkan pertunangan itu dan aku akan rela untuk menjadi temanmu. tapi jika tidak? kau sendiri yg akan menerima akbiatnya dan saat itu aku takkan ikut campur!!" gumam rio sambil pergi meninggalkan ify dengan penuh emosi. ify yg ditinggal hanya merasa bersalah. apa yg dilakukannya ini benar? sebelumnya ia belum pernah melihat rio semarah itu apa ia benar-benar telah membuat hati rio sakit? ah mengapa yg difikir awalnya hanya masa;ah yg tidak berarti menjadi masalah yg sangat rumit? apa ini? ia sama sekali tidak bisa menemui orangtuanya, jangankan orangtuanya untuk menemui temannya saja ia tidak bisa, sekarang ia harus terikat dengan permainan bodoh yg diciptakannya sendiri! sungguh benar-benar membingungkan! dan mulai saat ini hidup ify tidak akan tenang. mulai dari hutangnya dengan Emp, perjanjiannya pula dengan iyel, masalah-maslahnya dengan teman-teman barunya, dan pertunangannya dengan RIO!
bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar