Kamis, 28 April 2011

Romantic Princess Part 16

Ify menangis membaca surat itu, dan mengambil sebuah cincin emas yg ada didalam surat itu. Ify memandanginya sebentar lalu menjadikannya bandul dan mengalungkannya dilehernya.

‘kenapa kamu meninggalkanku yo?’ batin ify bertanya “aku akan menjaga cincin ini. Sama seperti menjaga cintaku padamu.” Gumamnya.

Sejak saat itu ify terus mengurung diri dikamar tidak melakukan apa-apa. Dia pun kembali tidak masuk kuliah *enakbangetyah*. Tinggal 1 hari lagi pertunangan akan diadakan, beberapa persiapan pun sudah selesai disiapkan. Iyel pun semakin mendekati hari pertunangan semakin gelisah, karna jika pada akhirnya dia akan bertunangan, dia tidak bisa lagi menikmati masa-masa indahnya.

>>>>>>>>>>>>

Keesokan Harinya

Hari pertunangan tiba. Seperti waktu pesta pengenalan cucunya, pesta pertunangan kali ini tak jauh berbeda malah terlihat lebih mewah. Kerabat-kerabat pun berdatangan. Sedangkan dikamarnya Tuan putri hanya berdiam diri dan memandangi kalungnya yg sekarang berbandul cincin. Masih dengan seragam lengkap universitas Cergy de pontoise, dia duduk dibedcovernya. Dia juga tidak mempedulikan apapun meski sekarang kepala pembantunya Bu Okky sedang membujuknya untuk bersiap-siap memakai gaun cantik yg sudah dibawanya. Tapi ify tetap diam tak bergeming.

“Nn. Ify, ayo cepat mandi, semua sudah banyak yg berdatangan.” Gumam Bu okky.

Ify menoleh kearahnya.

“apa rio sudah pulang?” tanyanya pada bu okky.

“maaf Nn. Ify kami tidak diberitahu Emp, tapi sepertinya Tn. Muda rio belum pulang.” jawabnya “Nn, sebaiknya anda bergegas mandi dan berganti pakaian agar kami juga bisa memakeover anda Nn.” Tambahnya.

Ify menghiraukannya sejenak, ia mengalihakan pandangannya keponselnya yg tergeletak tak berdaya. Ify meraihnya dan mengetikkan sesuatu. Setelah selesai ia kembali menoleh kebu Okky.

“boleh aku minta tolong?”

“apa Nn.?”

“tolong suruh orang untuk menjemput temanku dirumahku yg dulu. Namanya agni.”

“baik Nn. Tapi apa Nn...”

“aku akan bersiap-siap kalau dia datang kalian make over dia juga, dan berikan baju yg bagus untuk dipakainya.”
Tambahnya sambil berlalu kekamar mandi. Kepala pelayannya itu langsung melaksanakan tugasnya.

***

disuatu tempat

Ddrtt..drtt
1 new message

“sms dari siapa nih?” tanya perempuan manis sambil memeriksa ponselnya yg bergetar.


>>>>>

From: Ify

Ag, dateng kepesta pertunanganku ya..hari ini aku bertunangan dengan iyel. Kamu tunggu didepan rumahku, nanti ada orang yg akan menjemputmu.


>>>>>

setelah menerima sms itu perempuan manis yg bernama agni itu pun langsung bergegas menuju rumah sahabatnya. Dan benar disana sudah ada beberapa orang yg mencarinya. Agni menghampirinya dan langsung dibawa kekediaman Umari.

Sampai disana karna pintu depan sudah dipenuhi banyak orang terpaksa agni dibawa masuk lewat pintu belakang. Sampai belakang agni langsung dibawa ketempat kamar tamu dan langsung dimakeover abis-abisan. Setelah selesai ia mulai ditunjukkan tempat menuju kamar ify.

Sampai dijalan ia bertemu dengan Tn. Muda tampan yg kelihatannya polos dan Tn.  Muda yg kelihatannya dingin.

“kau siapa?” tanya Tn. Muda itu yg polos.

“aku agni, teman ify.” Jawab agni.

‘wah..wah..ternyata ify punya teman yg cantik juga yaa..’ batin Tn. Muda tadi.

“oh kenalkan aku cakka.”

“iya. tn. Muda cakka.”

“tidak usah panggil aku Tn. Muda, cukup cakka saja.” Ujarnya “oiya kamu mau kemana?”

“aku mau kekamar ify, bisakah kau tunjukkan padaku?”

“boleh.” Gumamnya sambil pergi dan meninggalkan Tn. Muda yg tetap stay cool itu.

“apa dia tidak apa-apa kita acuhkan seperti itu?” tanya agni saat mulai meninggalkan alvin.

“gpp. Ayo. Ini kamarnya.”

“baik terimakasih cakka.”

“ya tenang saja.”


“aku ditinggal? Dasar. Melihat perempuan sedikit saja sudah tidak bisa mengendalikan diri. Saudaranya sendiripun ditinggal.” Cibir alvin sambil berjalan menyusuri koridor rumahnya.


***

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk merapihkan ify. Ia terlihat sangat cantik saat ini dengan memakai gaun cantik berwarna putih selutut dengan belt warna hitam dipinggang mungilnya. Mahkota perak menghiasi rambutnya yg dibiarkan panjang terurai lurus. Dan sentuhan terakhir highheels yg kira-kira 5 cm berwarna hitam membuat ify semakin manis.

Ify melangkahkan kakinya didepan cermin seukuran dirinya. Dia mematut dirinya. Cantik. Pikirnya, tapi sayang ini bukan untuk orang yg dicintanya. Tak lama datang seorang perempuan manis yg tadi sudah disuruh ify untuk datang kepesta pertunangannya. Penampilan perempuan ini berbeda dari biasanya. Ya biasanya ia hanya memakai kaos oblong yg dibalut dengan jaket , topi yg menutupi kepalanya, celana jins sampai mata kaki, dan sepatu keds hampir tak ada bedanya dengan laki-laki. Tapi kali ini berbeda dia berada dihadapan ify dengan dress simple berwarna hijau toska selutut, dengan flatshoes dengan warna senada. Rambutnya yg kini keriting gantung dan make-up yg natural membuatnya semakin manis dari biasanya. Ify hanya tersenyum memandangnya.

“hey fy. Maaf ya aku telat.”

Ify menggeleng dan tersenyum.

“kamu kenapa? Sakit?”

“tidak.”

“terus?”

“aku mungkin kurang tidur.”

“oh..”

***

Di laut luas cowok hitam manis ini sedang mengarungi samudra dengan motorboatnya. Lalu ia berhenti ditengah-tengah lautan biru itu. Ia kembali mengingat-ingat kenangannya saat dikeluarga Umari.
‘apa ini adalah waktu yg pas untuk aku meninggalkan tempat ini? Tapi mengapa semua kenangan indah saat dikeluarga Umari yg tersimpan dibenakku hanya ify? Kenapa hanya ify yg sekarang ada dipikiranku?’ batin cowok itu.

Lalu cowok itu kembali  memandang lautan biru yg luas dan kembali berjalan-jalan dengan motorboatnya. ‘apa yg
sebenarnya aku pikirkan? Apakah aku benar-benar mencintainya? Apa aku rela melihat ify menikah dengan orang lain ya walaupun dia adalah saudaraku? Argghh.. aku sungguh tidak rela.’ Batinnya sambil kembali mengistirahatkan motorboatnya.

‘ify .. apa yg akan kamu lakukan jika sekarang kamu ada diposisiku?’ tanyanya dalam hati sambil melirik kearah jam tangannya ‘sekarang seharusnya pertunangan sudah dimulai, apa aku masih sempat? Argh ify tolong tunggu aku, aku akan datang..’ batinnya sambil kembali mencoba menyalahkan motorboatnya, tapi ternyata sekarang dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya, motorboat itu kehabisan bensin dan tidak bisa dinyalakan, tapi sekarang keadaannya benar-benar berbeda, dia sedang berada ditengah-tengah laut, bukan dipinggirannya, dan disana dia hanya seorang diri, tidak ada seorang pun bersamanya. Satu-satunya cara agar dia bisa menemui ify adalah dengan berenang. Tanpa fikir panjang dia langsung melompat kelaut dan mulai berenang. Awalnya rasa takut dan cemas akan ikan-ikan buas sempat membuatnya ragu, tapi karna ini dilakukan untuk orang yg dicintainya dia rela, dan akhirnya membuatnya berhasil menyebrangi laut itu dengan selamat tanpa cacat sedikitpun.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi acara pertunangan itu pun belum dimulai juga. Para undangan yg sejak 3 jam yg lalu sudah datang pun mulai terlihat bosan. Emp belum keluar dari kamarnya, ify pun begitu masih berada dikamarnya bersama agni. Raut kegelisahan terpancar dari wajah iyel, ia takut jika rencananya bersama Emp gagal, ia akan mendapat masalah yg sangat besar.

Disudut ruangan cakka menghampiri alvin.

“ada apa ini? Apa acaranya masih belum dimulai vin?” tanya cakka.

Alvin hanya diam tidak menanggapinya.

“hey kenapa kau diam saja?”

“masih ingat kau denganku ini?”

“tentu.”

“kenapa tadi langsung pergi begitu saja? Sebenarnya kakakmu itu rio atau iyel sih? Sifatmu sama sekali tidak mirip
dengannya.”

“ayolah. Hanya sekali.”

“aku tidak tahu masalah Emp ini, tapi tidak biasanya Emp telat waktu seperti ini.”

“ada apa sih sebenarnya?” alvin hanya mengangkat bahu.


Di kamar Tuan Putri

“fy sebenarnya kapan acara akan dimulai? Sudah 2 jam, tapi belum mulai juga.” Keluh agni.

“aku tidak tahu ag..” jawab ify sekenanya. Bersamaan dengan itu iyel masuk kekamarnya.

“ah,,Tn. Muda iyel, kau datang apakah untuk memberitahu bahwa pertunangan ini sudah dimulai?” tanya agni tidak sabaran.

“bukan..Emp masih berada dikamarnya.” Jawab iyel “fy kamu baik-baik saja kan?” tambahnya.

“iya tentu.” Gumam ify sambil menghampiri iyel “apakamu gugup?” tanyanya saat berada didepan iyel.

“yaa..sedikit. tapi itu tidak masalah. Bagaimana denganmu?”

“aku tidak apa-apa. Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku.” Gumam ify “ini sedikit berantakan.” Tambahnya sambil membereskan dasi iyel. Ify melakukannya dengan telaten. Seperti sangat sungguh-sungguh ingin menikah dengan iyel.

“ify ada apa denganmu? Kenapa kamu jadi lemah lembut seperti ini?” tanya iyel yg merasa tidak nyaman.

“tidak. aku lihat ini sedikit berantakan saja, makanya aku bereskan.” Jawab ify.

‘Tn. Putri apa kamu bersungguh-sungguh? Kalau benar aku gawat sekali.’ Batin iyel galau.

“nah ini sudah rapih.” Gumam ify setelah menyelesaikannya.

“terima kasih. Kamu beristirahatlah selagi ada waktu seperti ini. Aku ke depan dulu.” Sahut iyel sambil pergi meninggalkan ify dan agni.

“hey fy, kalau dilihat-lihat ternyata Tn. Muda iyel itu lebih tampan dari pada Tn. Muda rio ya?” tanya agni.

“hmm mungkin..” jawab ify ragu.

“kamu kenapa sih?”

“tidak apa-apa.”

***

“ify tunggu aku..” gumam seorang laki-laki sambil berlari-lari menyusuri jalanan raya, bajunya masih basaha seperti habis mandi. Dia tidak mempedulikan apapun yg ia pentingkan saat ini bagaimana caranya agar dia bisa cepat sampai di pesta pertunangan orang yg dicintainya. Walaupun ya rasanya sudah terlambat tapi setidaknya ia masih bisa melihat orang yg dicintainya itu untuk terakhir kali sebelum sah menjadi milik orang lain.

***

Di ruangan Emp

“bagaimana ini Emp? Tamu kelihatan sudah gelisah, apa kita akan melanjutkan pertunangan ini atau...”

“Excel, tunggu setengah jam lagi..” jawab Emp.

“kalau sudah setengah jam dia tidak akan datang bagaimana Emp?”

“masih ada satu calon tunangan pria lagi. Tenang saja. Kalau dia tidak datang juga kita akan mulai acaranya dan mempertunangkan ify dengan iyel.”

“baik Emp. Permisi.” Gumam manager mangare sambil pergi dari ruangan Emp. Sedangkan didalam Emp masih gelisah dengan taruhannya ini bahwa orang yg disebut-sebut dengan ‘dia’ itu akan datang atau tidak.


“iyel ada apa sebenarnya ini? Apa kalian merencanakan sesuatu? Kenapa sudah 3 jam tidak dimulai juga?” tanya pak toni.

“maaf aku ingin ketoilet.” Iyel beralasan.

“mau sampai berapa kali kau beralasan?” tanya bu wanda.

“baik. Anggap saja aku dan ify bukan pasangan yg serasi dan tidak pantas untuk bertunangan. Yg terjadi apa aku juga
tidak tahu. Jadi jangan tanya aku.”

“kamu itu...”

“jangan salahkan aku. Ini hanya perintah dari Emp. Kalau kalian ingin marah, marahlah pada Emp. Mengerti?” iyel kesal.

Lalu tiba-tiba manager mangare datang. Tapi belum sempat ia berbicara, ia sudah ditarik menjauh dari kedua orangtuanya oleh iyel. Cakka dan alvin yg melihatnya hanya bisa heran dengan kelakuan aneh kakak dan saudaranya ini.

“eh, manager mangare apa ada rencana lain?” tanya iyel yg berhasil menggiring Emp ke pojokan (?).

“ada.”

“apa?”

“katanya kalau Tn. Muda Rio belum datang juga kita tidak perlu gelisah lagi, sebab Emp bilang masih ada satu calon tunangan pria lagi.”

“ha?” iyel sangat kaget mendengarnya. Apa Emp main-main? Tapi ini bukan permainan, mengapa harus dia yg menanggungnya?


“sudah fy kita duduk saja deh. Lama-lama aku capek juga jika berdiri seperti ini.” Gumam agni.

“ya..ayo”

Lalu ify dan agni masuk kekamar ify dan duduk disofa empuk yg ada disana.

“apa kamu tidak tahu apa-apa fy?” ify menggeleng.

“ada apa sih sebenarnya? Mengapa lama sekali?”

“aku tidak tahu. Kamu bisa diam tidak sih?” tanya ify yg pusing melihat agni yg tidak bisa diam. Lalu tiba-tiba seorang perempuan cantik masuk menemui mereka.

“hey siapa kamu? Main masuk saja.” Tanya agni.

“kenalkan aku sivia. Nn. Apa kamu masih ingat padaku?” tanya perempuan itu yg tak lain adalah sivia.

“masih. Ada apa?”

“aku disuruh Emp menemanimu disini, tapi ternyata kamu sudah ada teman.” Jawabnya.

“oiya kenalkan ag, ini sivia dan sivia ini agni temanku.” Gumam ify. Agni dan sivia pun berjabat tangan.

“eh via aku boleh tanya sesuatu?” tanya agni yg kelihatannya sudah akrab dengan sivia. Agni tidak mau repot makanya
ia memanggil sivia dengan via, begitu juga dengan ify.

“apa?”

“apa kamu tahu kenapa acaranya belum dimulai juga? Padahal ini sudah 2,5 jam berlalu dari acara yg ditentukan bukan?” Tanyanya

“oh..masalah itu. Maaf tapi aku tidak tahu. Emm..bukannya kamu akan bertunangan dengan Tn. Muda rio Nn?”

“aku sudah membatalkannya. Bisa panggil aku ify saja?”

“ohya. Bisa. Loh? Kenapa dibatalkan? Lalu kenapa sekarang kenapa kamu malah bertunangan dengan Tn. Muda iyel?”

“tidak apa-apa. Ini sudah keputusan Emp.” Bersamaan dengan jawaban itu, manager mangare datang dan memberitahu sesuatu. Ify hanya bisa menghela napas ketika mendengarnya. Terlihat wajah-wajah kaget dari sivia dan agni. Mengapa seperti itu? Sudah 2 kali terjadi, pertama dengan Tn. Muda rio dan sekarang dengan Tn. Muda iyel. Kurang lebih itulah pikiran yg ada dibenak sivia dan agni.

Ify terpaku diam dikamarnya. Kini hanya dia tinggal sendirian dikamarnya,  kedua temannya agni dan sivia sudah pulang kerumahnya karna mendengar pengumuman yg diberitahukan oleh manager mangare. Ify pun sudah mengganti gaunnya dengan dress biasa. Sekarang ia hanya berdiri dibalkonnya menatap sang surya yg kini masih berada diatas kepalanya memberi kehangatan untuknya. Tak lama iyel pun datang dan menghampiri ify.

“bagaimana keadaanmu sekarang?” tanyan ya.

“aku sudah tidak apa-apa.”

“kamu bisa kembali beristirahat, maaf mengganggu.”

“aku yg seharusnya bilang seperti itu. Pasti kamu yg sangat lelah, berlari kesana kemari.”

“sudahlah lagipula ini sudah berakhir. Kamu istirahat, aku pun akan istirahat. Selamat siang Tn. Putri.” Gumam iyel sambil pergi meninggalkan ify.


***

laki-laki tampan ini masih terus berlari, butuh tenaga yg super ekstra untuk berlari dari laut sampai dikediamannya tanpa menggunakan satupun kendaraan yg membantu. Tapi itu ia lakukan hanya untuk orang yg dicintainya. Ia tak mau kehilangan ify. Yah nama perempuan yg kini ada dihatinya. Ia sampai dikediamannya. Keringat berkali-kali mengucur dari pelipisnya, tapi ia masih terus berlari untuk masuk kedalam rumah keluarga umari yg terkenal megah itu. Dengan susah payah ia menaiki satu-persatu anak tangga untuk masuk keruangan utama keluarga umari. Sampai disana semangatnya seakan hilang digantikan dengan keputusasaan, sia –siakah usahanya berlari dari beribu-ribu kilometer untuk sampai disana? Apakah dia tidak bisa memeluk orang yg dicintainya? Pertanyaan itulah yg perlahan menghampiri dirinya. Saat masuk kedalam laki-laki itu tidak melihat seorang ataupun apapun didalamnya. Gelap. Suasana yg bisa menggambarkan ruangan utama keluarga umari saat ini. Hanya sedikit matahari yg bisa mengintip laki-laki itu dari celah-celah ventilasi, itupun tidak sangat membantu untuk menyinari dalam kegelapan.

Laki-laki itu berjalan gontai menuju kedalam. Ia terduduk lemas, seakan lutut-lututnya sudah tidak bisa dipakai berjalan. Setelah berenang dan terus saja berlari. Sia-sia sudah.

“berakhir. Semuanya sudah berakhir.” Gumam laki-laki itu.

“mulai saja belum, apa yg berakhir?” tanya seorang laki-laki yg daritadi sedang mengawasinya sambil tersenyum padanya.

“pertunangan dibatalkan, mau tunangan dengan siapa Tn. Putri kalau tunangan pria tidak hadir?” sindirnya.

“jadi..”

“semua dibatalkan yo. Tn. Putri ada dikamarnya. Mungkin sedang menunggumu.” Gumam orang yg tak lain adalah iyel.

Rio tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dia langsung berlari keatas. Kamar ify itulah tujuannya. Seakan diberi kekuatan lagi lutut-lutut rio tidak lemas seperti tadi. Ternyata usahanya tidak sia-sia berlari seperti itu. Sampai dikamar ify, rio melihat ify yg sedang berdiri termenung dalam pikirannya.

“ify..” panggil rio.

Ify menoleh.

Betapa senangnya ify saat itu bsia bertemu dengan rio lagi. Lalu rio menghampiri ify dan memeluk tubuh ify erat sekali. Tidak peduli jika sekarang ini ify bisa mendengar detakan jantungnya yg berdetak lebih keras dari biasanya. Yg ia ingini saat ini hanya terus bisa bersama ify tanpa ada gangguan. Ify pun merasakan hal yg sama dengan rio, ia ingin rasanya memberhentikan waktu saat ini juga. Ia ingin bisa seperti ini bersama rio. Perlahan butiran-butiran bening itu pun kembali membanjiri pipi ify.

Rio melepas pelukannya, mendekatkan wajahnya dengan wajah ify. Ify membiarkannya, membiarkan rio  melihat wajahnya yg kini dipenuhi air mata bahagia. Perlahan ibu jari rio mengusap pelan pipi ify yg sudah basah karna air matanya. Memberanikan diri menatap mata bening ify dengan mata sayunya kali ini. Betapa dia tidak ingin kehilangan ify. Lalu rio mencium kening ify dan kembali memeluk ify. Membiarkan suasana terlarut dalam keromantisan seorang tuan putri yg terus mendapat masalah karna mencintai seseorang orang yg awalnya sangat dibencinya. Dia rela melakukan apapun sekalipun itu merenggut nyawanya untuk membiarkan orang yg dicintainya menggapai impiannya.


***

sore hari itu menjadi hari bahagia untuk ify dan rio. Saat ini mereka berada didapur kediaman umari. Ify ingin memasak sesuatu untuk rio. Yah menunggu beberapa menit bukan hal yg mudah jika seseorang itu sangat lapar bukan? Itulah yg dirasakan rio saat ini. Tapi ia mencoba bersabar menunggu makanan yg akan dibawakan oleh sang pujaan hatinya itu.

Tak berapa lama ify pun datang membawa sebuah nampan ditangannya. Diatasnya sudah ada sepiring nasi goreng dengan es jeruk. Memang bukan makanan yg istimewa tapi sangat berarti untuk rio. Setelah sampai dihadapan rio ify memberikannya, membiarkan rio mencicipinya.

“hmm..enak fy.” Satu pujian dari rio yg dia dengar.

Ify hanya tersenyum mendengarnya.

“hey, berapa hari kamu tidak makan? Kulisme sekali sih yo.” Komentar ify yg melihat rio makan dengan lahap sekali, sampai-sampai ify tidak dipedulikan.

“kamu tidak tahu? Aku bertarung melawan 2 ikan ekor hiu saat berenang dilaut.” Gumam rio asal.

“ha? Benarkah?” tanya ify penasaran.

Rio memberhentikan makannya lalu mendekatkan wajahnya kewajah ify sambil berkata “rahasia.” Yg sempat berhasil membuat pipi ify memanas.

“ih dasar pelit.” Cibir ify.

Rio mengalihkan pandangannya pada cincin yg ia kenal dileher ify. Dia memegangnya.

“eh? Kamu menyimpan cincin pemberianku lalu menjadikan ini bandul dan mengalungkannya dilehermu?” tanya rio yg masih memegang cincin itu.

“iya.” Jawab ify.

“ternyata kamu masih menyimpannya. Kukira sudah kau buang.. eh apa kamu menjadikan itu sebagai kenangan antara
kita?” tanya rio dengan nada menggoda.

“ha? Tidak kok.” Jawab ify gugup perlahan wajahnya memanas, dan rona-rona merah tersembul dipipi ify. Padahal hanya ditanya seperti itu tapi rasanya seperti digombalin oleh malaikat. Aneh, emangnya udah pernah ya liat malaikat ngegombal? Wkwk ada-ada saja.

“eh? Kenapa mukamu memerah? Apa benar pertanyaanku tadi?”

“tidak. aku itu selalu menghargai orang yg memberiku hadiah. Makanya aku menyimpannya.”

“benarkah?” tanya rio sambil melepas pegangannya dari cincin itu.

“tentu. Lagipula aku tidak mau hadiah ini diambil lagi oleh Tn. Muda yg pelit.” Gumam ify sambil memegang cincinnya itu.

“kalau kamu memang suka ambilah, kamu boleh memilikinya.” Gumam rio sambil kembali melahap makanannya. Ify hanya tersenyum menanggapinya.

Sedangkan diluar dapur, para pembantu sudah mendesak ingin mengintip apa yg terjadi antara Tn. Muda rio dan Tn. Putri sekarang ini. Tapi saat ingin melihat mereka dilarang oleh manager mangare, katanya perintah dari Emp. Tapi dia sendiri juga ikut mengintip. Tak lama kemudian cakka bersama alvin pun datang.

“eh manager mangare apa benar kakak sudah pulang dan sekarang sedang berdua dengan ify didapur?” tanya cakka saat manager mangare yg sedang mengintip didapur.

“iya Tn. Muda cakka.”

“ha? Benarkah? Aku ingin lihat, aku ingin masuk.”

“maaf tapi ini perintah dari Emp bahwa tidak boleh ada yg menemui Tn. Muda rio saat ini, karna didapur Tn. Putri sedang membuatkan makanan untuk Tn. Muda rio.” Jelas manager mangare.

“ha? Benarkah?” tanya cakka histeris.

“apa kau harus sehisteris itu kka?” sindir alvin “ayolah aku bosan.”

“huh dasar kau tidak mau mengalah vin.” Akhirnya cakka mengalah dan pergi meninggalkan manager mangare.


***

Keesokan Harinya

Pagi ini keempat Tn. Muda sedang bermain dilapangan basket didalam kediaman umari. Iyel sedang menantang rio melempar three point. Tapi sepertinya memang akhir-akhir ini dewi fortuna sedang manjauh darinya, mungkin cemburu kali ya sama ify *wkwk* tidak ada satupun lemparannya yg menembus ring basket itu. Biasanya tidak ada satu lemparan pun yg meleset darinya.

“haha..ini namanya hanya sukses dalam hubungan saja. Tidak dilapangan basket.” Sindir iyel.

Rio hanya diam dan mengacuhkannya.

“hey ada apa lagi? Kenapa kau diam seperti itu yo? Apa kau ada masalah lagi dengan Tn. Putri?” tanya iyel.

“tidak ada apa-apa.”

“lalu kenapa? Cerita saja pada kita. Terutama denganku. Aku sudah banyak berkorban demi kalian sampai aku gawat
kemarin.” Iyel curcol.

“emm..biasanya perempuan suka kencan yg bagaimana?” tanya rio ragu.

Iyel dan cakka serempak langsung pandang-pandangan dan menahan tawanya. Tapi alvin hanya menarik ujung bibirnya.

Rio yg merasa dilecehkan menyesal karna telah salah meminta pendapat pada saudara-saudaranya itu.

“aku menyesal bertanya padamu.” Cibir rio.

“tunggu dulu, jangan cepat marah seperti itu, kami kan hanya tertawa saja.” Gumam iyel menghentikan tawanya.

“hmm..jadi kau gelisah karna memikirkan kencan pertamamu dengan Tn. Putri..” tambah cakka.

“sudahlah. Jadi bagaimana?”

“menurut pengamatanku bersama ify, dia benar-benar berbeda bukan seperti perempuan lain yg mementingkan harta.
Dia sangat mementingkan perasaan. Jadi yg dibutuhkan ketulusanmu.”

“aku sungguh benar-benar menyesal sekarag bertanya padamu. Apa yg dimaksud dengan ketulusan itu? Aku tidak mengerti.” Sela rio.

“bisa saja kau mengajak ify untuk melepaskan lentera langit.” Saran cakka.

“dia itu cinta pada lingkungan nanti aku dimarahinya gara-gara merusak lingkungan.” Bantah rio.

“kalau begitu ajak dia melihat kembang api.” Kini alvin ikut memberi saran.

“tidak ify itu orangnya terlalu hemat, jadi pasti dia juga akan memarahiku hanya karna mempermasalahkan berapa banyak uang yg dikeluarkan..huh..” gumam rio.

“yg paling simple dan tidak mengotori lingkungan maupun boros adalah brekfast, lunch or dinner tapi dengan memasak sendiri dan menyiapkan tempatnya sendiri. Karna kalau menyewa restoran itu sama saja bohong. Tidak ada gunanya. Ya
kan?” Saran iyel.

“yaa..mungkin kau benar yel. Tapi kalau breakfast atau dinner sepertinya tdiak bisa, karna pasti akan diawasi oleh Emp. Jadi besok siang saja aku akan mengajaknya lunch.” Gumam rio merencanakan sesuatu.

“ya terserah kau. Sukses lah.” Gumam cakka dan alvin.

“eh maaf kalau aku memberitahumu yo, tapi sebaiknya kau harus lebih hati-hati lagi, karna Emp tidak akan lengah. Jadi jangan tunjukkan kebersamaanmu dengan ify diluar.” Saran iyel.

“iya. Terima kasih atas saranmu yel. Sudah ya aku maauu.....belajar masak dulu.” Gumam rio sambil pergi meninggalkan ketiga saudaranya.

***

Rio benar-benar menjalankan rencananya. Ia memulainya dengan belajar memasak. Steak tujuannya. Baru pertama kali ia mencobanya ia sudah langsung bisa memasaknya. Chef yg mengajarnya pun tidak kerepotan karna baru sekali diajarkan langsung bisa.

Lalu rio kembali kekamarnya dengan perasaan senang. Tak lupa dia mengetikkan sebuah pesan singkat untuk orang yg akan diajaknya makan siang besok.

***

Dikamar ify, ia sedang duduk di balkon memandangi angkasa melihat bintang-bintang bertaburan. Tidak percaya dengan apa yg ia alami tadi siang. Tiba-tiba ponselnya bergetar diatas meja. Ify meraihnya dan melihat satu pesan masuk yg datang keponselnya.

->>

From: Rio

Besok siang aku akan mengajakmu lunch bersama.
Aku tunggu kamu jam 11 siang.

->>

“ha? Apa ini berarti kencan pertamaku dengan rio? Huaa..” ify senang sekali sampai-sampai ia jumpalitan sana-sini (?).

“aku pakai apa ya? Aku takut salah memakai baju nih...” gumam ify sambil mengobrak-abrik lemari pakaiannya.
Sudah kira-kira 1 jam tapi ify belum juga menemukan baju yg pas untuk dipakainya. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur dan mencarinya lagi esok hari.

bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar