Kamis, 28 April 2011

Romantic Princess Part 17

Dikamar ify, ia sedang duduk di balkon memandangi angkasa melihat bintang-bintang bertaburan. Tidak percaya dengan apa yg ia alami tadi siang. Tiba-tiba ponselnya bergetar diatas meja. Ify meraihnya dan melihat satu pesan masuk yg datang keponselnya.

->>

From: Rio

Besok siang aku akan mengajakmu lunch bersama.
Aku tunggu kamu jam 11 siang.

->>

“ha? Apa ini berarti kencan pertamaku dengan rio? Huaa..” ify senang sekali sampai-sampai ia jumpalitan sana-sini (?).

“aku pakai apa ya? Aku takut salah memakai baju nih...” gumam ify sambil mengobrak-abrik lemari pakaiannya.
Sudah kira-kira 1 jam tapi ify belum juga menemukan baju yg pas untuk dipakainya. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur dan mencarinya lagi esok hari.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Keesokan Harinya

Pagi ini ify telat bangun. Sudah jam 9 pagi dia baru bangun. Karna hari ini hari minggu jadi Emp tidak menyuruh pembantunya membangunkan ify. Jadi dibiarkan saja Tn. Putrinya itu kesiangan. Padahal dia harus kencan dengan pujaan hatinya.

Karna telat bangun ify memutuskan melanjutkan mencari pakaiannya yg pas. Butuh waktu 1 jam untuk menemukan yg pas sampai akhirnya ify menemukan dress simple warna abu-abu dengan belt warna hitam dan bandana warna senada ditambah highheels  warna hitam kesukaannya. Tak lupa kalung berbandul cincin pemberian rio semua sudah disiapkannya. Karna lelah ify memutuskan untuk bersantai dulu dibalkonnya. Ify memikirkan sesuatu, apa dia harus segera bersiap-siap atau menunggu dulu agar kelihatannya tidak terlalu bersemangat dan tidak sabaran.

“huh apa aku bersiap-siap sekarang aja yaa? Tapi kalau sekarang nanti terlihat terlalu bersemangat..ah tidak..tidak. kalau begitu aku pura-pura lupa saja deh...eh tapi nanti aku dianggap nenek-nenek cepat pikun...hadeh!! -,-“ ify bergumam sendiri masih dibalkonnya. Tiba-tiba seseorang masuk kekamarnya. Ify bingung harus apa akhirnya dia memutuskan untuk berpura-pura lupa akan janjinya untuk kencan.

“hey Nn. Besar kenapa kamu masih disini?” tanya laki-laki itu yg tak lain adalah rio.

“eh..memangnya ada apa?” ify mulai berakting.

“apa sms ku semalam tidak sampai?” tanya rio sambil mengambil ponsel ify yg tergeletak lemah tak berdaya (?).

“sampai kan? Apa kamu lupa Nn?” sindir rio sambil menunjukkan ponsel ify pada siempunyanya.

“ehh..hhee aku lupa yo. Maaf yaa..”

“heu yasudah. Tidak apa-apa. Sekarang bergegaslah. Oiya ini..” gumam rio sambil memberikan ify amplop coklat.

Ify meraihnya.

“apa ini?”

“ini petunjuk untukmu. Jadi kita tidak pergi bersama ketempat kencan. Kamu yg harus berusaha menemukannya sendiri. Mengerti?” tanya rio.

“umm..baiklah.”

“ingat perhatikan baik-baik petunjuknya. Jangan sampai salah. Kalau salah kencan kita gagal. Terserah. Semuanya ada ditanganmu.” Perintah rio lalu berllau meninggalkan ify.

“ha? Kalau salah kencannya gagal?” gumam ify sambil menatap amplop coklat yg sekarang masih berada dalam genggamannya. Lalu sedetik kemudian ify langsung bergegas masuk dan memakai baju serta aksesorisnya yg sudah disiapkan tadi.

Setelah selesai, ify membuka isi amplop coklat itu dan membaca tulisan yg ada disecarik kertas didalamnya.

->>

Kalau ingin berkencan denganku tidak mudah. Kamu harus menemukan tempatnya sendiri. Tenang saja, tidak benar-benar sendiri kok. Ada beberapa teman yg akan membantumu. Oiya ikuti arah tanda panah yaa,,jangan sampai salah. TANDA PANAH!! Ok?

Sampai bertemu dilokasi^^

Rio

->>


“huh. Sekarang aku kemana? Tidak ada tanda panah disekitar sini.” Gumam ify sambil keluar dari kamarnya.
Saat membuka pintunya ternyata sudah ada agni didepannya.

“pagi Nn. Ify.” Sapa agni ramah.

“eh? Agni?”

“ini.” Gumam agni sambil memberikan ify sepucuk surat dan mengarahkan tanda panah kearah taman.

Ify menerima suratnya dan membacanya.

->>

Aku sudah bilang kamu tidak benar-benar sendiri kan? Nah ikuti tanda panah yg diarahkan temanmu yaa.. aku ada disana. Temui aku

->>

“ha? Ditaman?” tanya ify pada dirinya sendiri.

“sudah kalau mau tahu lebih baik kamu ikuti arah tanda panah ini saja Nn. Ify.” Jawab agni yg mendengar pertanyaan ify.

“oh baiklah..” gumam ify sambil pergi kearah taman. Sedangkan agni? Karna tugasnya sudah selesai dia pulang kerumahnya untuk kembali melakukan aktivitasnya.

Ify terus berjalan menuju taman. Sampai ditaman ia melihat alvin yg sedang berdiri sambil memegangi tanda panah yg mengarah kebarat. Ify menghampirinya.

“hey vin, kesanakah arahnya?” tanya ify ramah.

“tidak usah banyak tanya. Ikuti saja arah tanda panahnya.” Jawab alvin ketus.

“tidak ada surat?”

“tidak.”

“ya sudah. Terima kasih.” Gumam ify sambil pergi meninggalkan alvin.

Ify terus berjalan kearah barat sampai disana, ia semakin bingung sebenarnya mau kemana sih? Saat melintas didekat kolam ikan kecil, ify berhenti untuk melihatnya. Tiba-tiba dari belakang ify ada cakka yg mengagetkannya.

“hey..”

“AAA..” ify berteriak karna kaget.

“hey kenapa kamu histeris seperti itu?” tanya cakka.

“tidak apa-apa. Sebenarnya ini dimana sih? Ini bagus sekali. Jauh diluar dugaanku ada tempat seperti ini.”

“taman rahasia milik keempat Tn. Muda Haling Damanik.”

“ohh..lalu sekarang aku harus kemana?” tanya ify.

“oiyaa..ini.” gumam cakka sambil memberikan sepucuk surat dan menunjukan arah tanda panah dari balik kolam ikan itu.

Ify membuka surat itu dan membacanya.

->>

Jangan bingung. Tetap ikuti arah tanda panah itu saja. Lihat sudah berapa orang yg membantumu? Jangan menyerah. Kasihan mereka yg sudah rela melakukan ini demi kita. Ayo, sebentar lagi kita akan bertemu.

->>

“eh? Bertemu? Dimana?” tanya ify.

“ayolah Tn. Putri. Jangan banyak bertanya. Apa perlu aku gendong?”

“ahh..tidak usah. Aku bisa sendiri. Apa masih lama yaa?”

“tidak sebentar lagi.” Gumam cakka sambil menunjuk-nunjuk tanda panah yg ada disana dan memain-mainkan alisnya. (ngerti kan?)

Ify mengerti maksud cakka dan langsung mengikuti arah tanda panah itu. Sampai diujung taman, ify melihat sebuah ,mobil sport berwarna biru yg sudah sangat ia kenal. Ify menghampirinya.

“hey apa kalian berlima benar-benar mau mengerjaiku yaa?” tanya ify pada sang supir (?)

“berlima? Kau boleh menghitung jika sudah sampai ditempat sana. Mengerti? Sekarang naik dan kita jalan.” Ajak supir itu
yg tak lain adalah iyel.

“eh mau kemana? Taman ini sangat jauh dari pintu gerbang. Apa kita mau memutar jalan?”

“hey Tn. Putri, apa kamu berfikir bahwa rumah sebesar ini hanya mempunyai satu pintu gerbang? Itu tidak mungkin.” Gumam iyel.

“lalu?”

“kita lewat jalan rahasia. Sudah masuk dulu. Nanti aku jelaskan.”

Ify menurut dan masuk kemobil iyel.

“jadi benar ada pintu rahasia?”

“tentu. Pintu ini sebenarnya tidak pernah dipakai tapi akhirnya kita gunakan sebagai pintu untuk melarikan diri. Rio yg pertama kali mengajak kita pergi lewat pintu itu. Tapi karna sekarang kita sudah tidak pernah memakainya lagi akhirnya pintu itu sekarang jadi sudah tidak terawat.” Jelas iyel.

Ify hanya manggut-manggut mengerti.

“sebenarnya ini hanya rahasia antara keempat Tn. Muda Haling Damanik saja, tapi rio memberitahumu, bisa saja kan kita lewat pintu depan, tapi rio tidak mengizinkannya. Rio bilang kau perlu tahu tentang ini. Dan itu berarti kau sangat berarti untuknya.” Gumam iyel sambil memberhentikan mobilnya disebuah rumah.

“yap kita sudah sampai.” gumamnya.

“disini?”

“kenapa? Rio menunggumu didalam. Yasudah tugasku sudah selesai untuk mengantarmu. Sekarang kamu masuk saja.” Suruh iyel sambil menunjuk ke pintu gerbang rumah tersebut.

Ify mengikuti omongan iyel. Dia melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang itu.

“oiya Tn. Putri, ini.” Gumam iyel sambil menghampiri ify dan memberikannya sebuah kunci ya yg ify yakini adalah kunci rumah tersebut.

Ify menerimanya dan mulai memasuki pekarangan rumah tersebut. Sampai dipintu depan ify langsung memasukkan kunci kelubangnya dan perlahan memutar kenop pintunya dan membukanya. Ify masuk kedalam rumah tersebut, sampai diruang tamu ify melihat ada perempuan cantik sedang duduk disana.

‘siapa dia? Apa jangan-jangan hantu penunggu rumah ini?’ batin ify bertanya-tanya.

“kamu lama sekali Tn. Putri.” Gumam perempuan cantik itu.

“eh..via?” tanya ify saat perempuan itu menghampirinya ‘untung bukan penunggunya..’ batin ify dalam hati tentunya.

“iya aku Tn. Putri. Ini.” Gumam via sambil memberikan ify sepucuk surat.

Ify menerimanya dan kemudian membacanya.

->>

selamat karna kamu sudah berhasil sampai disini. Tapi maaf ini bukan tempatnya..

->>

“apa? Kalian berenam mau mempermainkanku ya? Sebenarnya apa yg kalian rencanakan? Aku sudah tidak mau main lagi.” Gumam ify kesal.

“jangan seperti itu. Oiya silahkan duduk dulu disini.” Gumam via sambil mempersilahkan ify duduk disofa empuk didepan tv.

Ify pun hanya menurutinya saja. Lalu via mengambil sebuah CD yg ada diatas meja dan memasukannya ke dalam laptop dihadapan ify, membuka file-nya dan mulai menyimaknya. Video dimulai. Lalu terdengar sayup-sayup intro lagu.
Ify sangat mengenali lagu itu. Akhir rasa ini. Tetapi, lagu itu tidak dinyanyikan oleh sang pencipta SAMSONS. Suaranya begitu asing ditelinga ify, tetapi ia sangat menikmati suara lembut orang yg melantunkannya.

Terlarut aku dalam kesendirian saat aku menyadari
Tiada lagi dirimu kini...iioouu

Muncullah foto-foto ify saat ia tersenyum, kesal dan berbagai pose lainnya yg diambil sang pembuat video ini dari kamera cctv yg ada dikamar ify.

Sampai kapankah aku mampu bertahan tetapi aku jalani
 Semua kisah hidupku ini...iiioou

Foto-foto itu semakin banyak dari pada saat ia pertama bertemu rio mendekatkan wajahnya ke wajah ify dan sampai seterusnya. Sesekali ia menyisipkan beberapa kata atau kalimat dibawah foto itu.

Tak akan terganti setiap kenangan yg telah terukir
Namun terendap indah dan melekat dihati
Akankah berakhir semua rasa yg telah tercipta
Didalam benakku dan didalam asaku.

Bagian terakhir muncullah sosok pemuda. Sosok seorang pemuda yg sangat ify kenal. Yg baru-baru ini berani menyatakan emosi dan perasaannya. Ya itu rio. Rio berbicara sesuatu.


“hay fy. Maaf ya suaraku memang jelek. Tidak usah kau hiraukan.” Sapa pemuda itu Rio.

“fy, apa kamu masih ingat saat kita pertama kali bertemu aku berusaha membuatmu marah?” tanya rio. Sesaat otak ify memutar semua memori pada saat pertama kali ia bertemu dengan rio. “masih kan? Kemudian kita selalu hidup dengan kebencian dan dendam. Karna tidak mau jadi penerus Emp, jadi aku melakukan ini. Tapi dihatiku ada seorang wanita. Aku selalu ingat dia pernah bilang bahwa ‘tidak mempunyai teman bagaikan hidup di pulau kosong. Menutup diri dan menjadi makhluk aneh tak berhati. Jika hidup dikeluarga Umari hanya akan membuat seseorang menjadi makhluk aneh tak berhati, lebih baik aku tidak hidup dikeluarga Umari.’” Gumamnya sambil tersenyum mengingatkan.

Ify yg dari awal kesal karna belum juga menemukan tempatnya, akhirnya tersenyum juga melihat senyuman dari ‘pangeran es’ di kampusnya.

“seingatku saat menari dia sangat tegang hingga berkali-kali jatuh. Dan aku juga ingat ekspresinya yg sedih agar aku dapat mencapai impianku. Di awal pertemuan dia anak yg pemberani dan ceria. . .tapi saat mengingat wajahnya yg sedih karna aku, aku sangat menyesal. Aku menyesal karna melukainya demi impianku. Sekarang aku berusaha untuk melakukan yg lebih baik dari sebelumnya. Fy, aku mau mengubah wajahmu yg sedih dalam ingatanku menjadi wajah yg gembira. Aku mau menyerahkan kunci menuju masa depan kepadamu . . .aku ingin memberitahumu bahwa kamu ada direncana masa depanku kali ini. Naiklah mengikuti arah tanda panah. Aku sedang menunggumu disini.”

Setelah kalimat terakhir yg rio ucapkan, video berakhir.  Ify langsung bergegas menaiki anak tangga untuk mengikuti arah tanda panah yg ditunjukkan. Satu persatu anak tangga ify naiki. Sampai anak tangga terakhir, ify melihat sesosok pemuda yg tadi baru saja dilihatnya sedang berbicara kini sedang duduk disebuah ayunan disebelah meja makan yg sudah tertata dengan steak buatan rio. Rio duduk di ayunan itu dengan menenteng sebuah gitar acoustic.

“akhirnya sampai juga.” Gumam rio tersenyum.

“kamu benar-benar mengerjaiku ya.” Sindir ify.

“silahkan duduk disini.” Gumam rio sambil menggeser sedikit duduknya.

Ify mengikutinya dan duduk disebelah rio.

“bagaimana apakah mudah menemnuiku?”

“tentu tidak. dan juga sangat membutuhkan waktu.”

“ya sama seperti aku yg tidak  mudah mengungkapkan perasaanku kemarin.”

Ify hanya tersenyum menanggapinya.

“jadi apa yg sekarang akan kamu lakukan dengan gitar ini?”

“maumu?”

“kita loncat dari rumah ini dengan memegang gitar itu.” Jawab ify asal.

“ha?” rio heran.

“hhe..bercanda..” ify cengengesan.

“aku ingin bernyanyi.”

“oh silahkan.”

Rio mulai memainkan gitarnya.

Menatap indahnya senyuman diwajahmu
Membuatku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku
Banyak kata..
Yang tak mampu ku ungkapkan kepada dirimu
Aku ingin engkau selalu hadir dan temani aku
Disetiap langkah yg meyakiniku
Kau tercipta untukku sepanjang hidupku..

Banyak kata..
Yang tak mampu ku ungkapkan kepada dirimu
Aku ingin engkau selalu hadir dan temani aku
Disetiap langkah yg meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tahu ku selalu milikmu
Yg mencintaimu sepanjang hi..dupku...

(Tercipta Untukku versi Rio idola Cilik 3)

Rio mengakhiri lagunya dan menaruh gitar acousticnya disamping ayunannya. Masih dengan hipnotis akibat rio bernyanyi, ify dengan setengah kesadarannya –abis dihipnotis ama rio-, memberi appaluse.

“hanya ini kejutan yg bisa ku berikan untukmu.”

“ini benar-benar luar biasa. Apalagi suaramu, indah sekali yo. Aku sangat menyukainya. Dan lagu yg tadi kamu nyanyikan adalah lagu favoritku.” Gumam ify dengan wajah berbinar.

“baguslah. Ayo.” Ajak rio sambil mengulurkan tangannya. Ify menyambut tangan rio. Lalu mereka berjalan mendekati meja makan yg sudah ditata rapi tadi. Rio menggeser sedikit kursi yg dipersiapkan untuk tempat duduk ify, lalu dia duduk dihadapannya.

“ekhm..aku mau mengakui sesuatu dulu.”

“apa?”

“ini aku yg memasaknya, tapi sebelumnya aku baru belajar masak kemarin, jadi..aku tidak menjamin bahwa masakannya enak.” Gumam rio ragu-ragu ‘tapi kata chef kemarin sih enak, semoga aja dilidah ify juga sama.’ Batinnya dalam hati.

“ohya? Hmm aku orang pertamakah yg menyicipi masakanmu yo?”

“tentu.”

“wah. Kelihatannya sih enak.”

“ya..” jawab rio ‘semoga saja.’ Batinnya “silahkan makan.”

Ify mulai memotong steaknya dengan pisau dan menyuapkan steaknya kedalam mulutnya. Rio juga seperti itu.

“hmm enak. Lezat sekali. Kamu sangat pintar sekali yo, baru pertama belajar sudah sukses seperti ini.” Komentar ify.

“yaa..syukurlah. lanjutkan saja.” Gumam rio sambil melahap masakannya.

Selang beberapa lama, hujan pun menitikkan air matanya, membiarkan 2 orang ini mengetahui kecemburuannya pada ify sehingga mengeluarkan air mata (?)

“hujan?”

“hujan? Diluar dugaan. Kenapa bisa hujan seperti ini?” tanya ify.

“aku juga tidak tahu. Apa kita mau masuk dulu?” tanya rio.

“tidak usah. Lagipula sayang jika makanan selezat ini dibiarkan terendam air hujan.”

“benar juga. Siapa bilang tidak boleh makan dibawah rintikkan air hujan? Malah suasana lebih romantis jika seperti ini ya kan Tn. Putri?”

Ify tersenyum menanggapinya dan kembali mulai melahap masakan rio yg sekarang sudah tercampur dengan air hujan
*waduh..waduh*

“fy..” panggil rio.

Ify menoleh.

“apa?”

“mau berdansa denganku?”

“boleh.” Jawab ify.

Lalu mereka mulai berdansa masih dibawah rintikkan air hujan. Awan tebal masih berada diatas kepala mereka. Dia tidak membiarkan matahari sedikit mengintip kemesraan antar Tn. Putri dengan Tn. Muda sekarang ini.

***

waktu sudah semakin senja, sang surya pun sudah kembali ke peraduannya. Jarum jam di dinding rumah itu sudah semakin berhimpitan pada angka 6. Ya..sudah setengah 7 malam saat ini. Banyak sekali waktu yg dilewatkan pasangan yg dimabuk asmara ini. Dari hanya lunch, berdansa, bergombal ria, dan bersenda gurau sampai menyita waktu. Akhirnya karna sudah mendekati waktu makan malam, mereka memutuskan untuk pulang kerumah.

***

“Emp, Nn. Ify dan Tn. Muda Rio sudah pulang, tapi mereka tidak pulang dan pergi bersama. Hanya tadi Nn. Ify naik kemobil Tn. Muda Rio saat didepan pintu gerbang. Itu laporan dari ruang pengawas.” Lapor manager mangare.

“tidak pulang dan pergi bersama bukan berarti tidak bersama kan? Mungkin saja memang mereka merencanakan untuk tidak menunjukkan kebersamaannya didepanku.”

“ya..mungkin saja Emp.”

“baik. Excel suruh ify menemuiku setelah dia pulang.”

“baik Emp.” Lalu manager mangare keluar dari ruangan Emp.


“oke. Kita berpisah disini. Ya setidaknya jaga jarak 30 cm, untuk keamanan.” Gumam ify sambil turun dari mobil rio. Rio hanya bisa tersenyum dan mengawasinya dari spion mobilnya.
Setelah agak jauh rio mengikuti ify dari belakangnya, tiba-tiba ia menjadi kaget ketika mendengar ify berteriak.

“AAA...” ify berteriak.

“ada apa?” tanya rio.

“maaf Nn. Ify , Tn. Muda Rio.” Gumam manager mangare sambil memegangi tangannya yg terinjak highheels 5 cm milik ify.

“manager mangare kamu ini datang dari mana sih? Tiba-tiba sudah dibawah situ.” Tanya ify.

“sudah berapa lama anda berada disitu?” tanya rio tiba-tiba.

“tenang. Aku tidak mendengar apapun dari sini. Dan aku baru saja disini. Lagipula kalau aku mendengar sesuatu, aku tidak akan mengadukannya. Karna menjaga rahasia adalah syarat utama menjadi pembantu setia Emp.” Jelas manager mangare.

“jadi ada apa sampai kamu ada disini manager mangare?” tanya ify.

“oh. Aku mencarimu. Emp bilang bahwa setelah anda pulang anda disuruh menemuinya.” Jawab manager mangare.

“apa?” tanya ify.

“Emp mencarimu.”

Seketika raut wajah rio yg semula merona menjadi berubah. Dia menjadi kaget ketika mendengar bahwa Emp mencari ify. Apa ini berarti dia harus siap menjadi penerus Emp? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yg kini memenuhi otak rio.

bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar