Kamis, 28 April 2011

Romantic Princess Part 4

Di Sebuah Rumah Besar

Manajer mangare masuk kedalam rumah tersebut untuk menemui orang yang ada didalam rumah itu.
“Ny. winda..” panggil manajer mangare sambil mengibas-ngibaskan tangannya diwajah bu winda . tapi tak berhasil karena bu winda masih melayang dengan fikirannya. Lalu manajer mangare kehalaman belakang untuk mencari pak dutha. Benar ternyata pak dutha sedang berada didekat kolam renang.
“Tn. Dutha bisa ikut aku sebentar.” Ajak manajer mangare
Pak dutha yang merasa namanya dipanggil mengikut manajer mangare dari belakang menuju ruang tamu.
“apa kalian merasa puas dengan semua ini?” Tanya manajer mangare to the point
Pak dutha menyenggol tangan bu winda yang masih melamun. Lalu menjawab “puas tuan.” Jawab mereka.
“kalian punya permintaan lagi?” tanyanya lagi
Pak dutha dan bu winda hanya menggelengkan kepala
“baik kalau begitu kalian silahkan tanda tangan didokumen ini maka rumah ini akan menjadi milik kalian?” jelas manajer mangare
“rumah ini untuk kami?” Tanya bu winda sebelum menandatangani dokumen tersebut.
“iya.. ini itu sedikit imbalan dari Tn. Umari kepada kalian sebagai tanda terima kasih karena telah membesarkan Nn. Alyssa.”
“rumah sebesar ini hanya sedikit imbalan?” Tanya pak dutha
“iya. Kebalikannya Tn. Umari juga punya sedikit permintaan pada kalian. Semoga kalian bisa mewujudkannya.” Jawab manajer mangare. Bu winda dan pak dutha hanya mengangguk dan langsung menandatangani dokumen itu. Tapi masih belum mengerti dengan permintaan Emp.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


                Di Dalam Kediaman Umari

Dikamar yang “katanya” kamar milik Nn. Alyssa itu. Seorang perempuan sedang berguling-guling diatas ranjang menikmati empuknya ranjang untuk Nn. Alyssa itu. Perempuan itu tak lain adalah ify.
“wah berasa jadi tuan putri nih. Terutama yang ini, empuk, besar, nyaman sekali.” Gumam ify sambil menatap kelangit-langit.
Lalu tiba-tiba ada wajah seorang laki-laki yang dengan sengaja atau tidak ada didepan wajah ify, dan ify sangat mengenali wajah itu.
“hmm.. keliatannya lo cukup terbiasa dengan cara hidup di keluarga umari ini?” gumam laki-laki itu dengan wajah yang masih berada didepan wajah ify.
“aaaaaaaaa…….” Teriak ify ketika sadar ada wajah rio didepannya. Mendengar itu rio langsung menarik kembali wajahnya.
“oh iya gue lupa! Lo kan kesini karena itu. Jadi wajar aja yah? Hmmm.” Lanjutnya dan langsung berjalan keluar kamar. Ketika rio baru melangkah ify memanggilnya.
“heyy! Lo gag sopan banget sih! Masuk gag ketok pintu dulu.” Omel ify
“gue udah ketok kog. Cuman ada yang lagi senang berguling aja jadi mungkin gag kedengeran” jawab rio
“benarkah? Tapi bukan berarti lo boleh masuk gitu aja kalii..” tanggap ify.
“apa lo mau gue ulangin?” Tanya rio
“gag usah” jawab rio
“bagus kalo gitu. Gue juga gag mau ngulangin..” jawabnya dengan santai
‘huft dasar. Kalo gitu sama aja boong kan?’ batin ify
“ada perlu apa?” Tanya ify berusaha bersikap seperti biasa.
“gue disuruh Emp nganterin lo liat-liat rumah ini.” Jawab rio
“gag usah. Lagian gue gag niat buat tinggal dirumah ini.” Tolak ify lalu berlalu kekamarnya
PROK..PROK..PROK..
Rio bertepuk tangan..
“bagus mengerti maju untuk mundur.”  Pancing rio (ikan kallee..haha)
Ify yang baru beberapa melangkah langsung berlari kembali ketempat rio berdiri.
“eh lo tuh aneh banget sih! Kakek yang mau gue tinggal disini.” Caci ify yang tidak terima dengan omongan rio dari tadi.
“hmm.. kakek.. kakek. Sepertinya lo udah biasa dengan panggilan itu.” Sindir rio
“apa kata-kata lo bisa sedikit sopan Tn. Muda Rio?” Tanya ify dengan nada meninggi.
“menurut ajaran gue. Kita tuh gag perlu bersikap sopan sama orang yang ingin merebut harta kekayaan.” Jelas rio atas pertanyaan ify tadi
“heh! Apa lo bilang? Lo ini aneh banget sih sejak awal kalian kan yang manggil gue dengan nama Alyssa Saufika Umari? Kalo lo gag percaya, lo bisa Tanya kog sama mereka.” Jawab ify
“gue udah tanya kog. Dan maksud gue kesini ya buat buktiin tentang tanda lahir lo itu.” Gumam rio
“gag! Tempat itu gag boleh ditunjukin ke lo!” tolak ify
“kenapa? Bukankah hanya tanda lahir berbentuk love dipaha sebelah kanan lo? Atau jangan-jangan itu hanya tattoo makanya lo gag mau nunjukin keorang lain?” tanya rio bertubi-tubi. Mendengar pertanyaan itu ify benar-benar sakit hati. Bukankah dari awal mereka yang jemput ify dan mengatakan kalau ify adalah cucu dari Tn. Ony Umari? Kenapa sekarang orang ini malah menyalahkan ify?
“ihh.. dasar cowok mesum! Keluar! Gue paling benci sama orang kaya lo! Keluaaarrrr!!!!” teriak dan caci ify buat rio
dan langsung mendorong rio keluar kamarnya.
“hmph begitu mudah marah dan emosi. Kedepannya jika lo bener-bener terbukti “cucu asli Emp” berarti kita akan tinggal bersama yang pasti dengan senang.” Jawabnya sambil terkekeh dan langsung pergi dan meninggalkan ify sendiri dikamarnya.

“ih apa-apaan sih? Ada apa dengan orang itu? Kenapa terus-terusan nyalahin gue? Kenapa dia bilang gue mau rebut harta kekayaan kakek? Padahal kan mereka yang awalnya datang kerumah gue dan bilang kalo gue cucu kakek? Gue… udahlah lagipula seperti film-film ditv Tn. Muda kaya seperti mereka biasanya kan memang aneh. Tapi kenapa gue terus yang dibuat kesal disini.” Kata ify merutuki dirinya.

“permisi nona.” Sapa bu okky.
“iya ada apa?” jawab ify menghampiri bu okky
“kami mengantarkan baju ganti untukmu.” Kata bu okky lalu menepuk kedua tangan untuk memberi kode agar beberapa bawahannya masuk sambil membawa sederetan baju-baju yang katanya “baju ganti” itu. “Nn. Ini semua baju tidur yang Emp sediakan untukmu.” Lanjut Bu okky.
“ini semua hanya untuk baju tidur?” Tanya ify tidak percaya. Ya iyalah siapa yang gag bingung coba 3 deretan gantungan baju beroda (apa lagi namanya) hanya untuk baju tidur?
“iya Nn. Apa kau tidak suka? Kalo iya kami akan segera menyuruh orang untuk mengantarkan model lain.” Jawab bu okky
“oh gag usah. Begini aja udah berlebihan.” Tolak ify
‘what? Sebanyak ini? Ini sih kaya belanja aja. Ternyata kehidupan ini lebih mewah daripada kehidupan seorang tuan putri.’ Batin ify
“Nn. Malam ini mau pakai yang mana?” Tanya bu okky
‘duh bingung nih aku. Pilih yang mana ya?’ Tanya ify dalam hati
“emm.. aku asal pilih aja..” kata ify sambil mencari-cari baju yang pas sampai dia menemukan baju tidur yang cukup simple warna putih. “yang ini aja.” Katanya sambil menunjukan baju itu.
“ok baiklah..” lalu dia menyuruh bawahannya membawa sederetan baju itu keluar kamar ify. “Nn. Kami sudah menyiapkan air untuk mandi. Nn. Ingin aroma bunga apa?” Tanya bu okky yang kini memberikan kode seperti tadi. Lalu 4 orang bawahannya kembali muncul membawa contoh bunga-bunga disebuah keranjang yang mereka bawa masing-,masing.
“apa mandi harus dengan bunga?” Tanya ify
“oh apa Nn. Tidak suka? Kalau begitu tenang saja karena kami sudah menyediakan minyak essensial untuk Nn.” Jawab bu okky
“emm.. gag. Bukan itu dan sebaiknya gag usah. Aku mandi cukup dengan sabun aja. Gag perlu repot dengan aroma bunga ataupun minya-minyak itu. Mandi aja repotnya kog minta ampun sih! Huh.” Tolak ify
“baik Nn. Oh iya ini amplop dari Emp untuk Nn.” Gumam bu okky seraya memberi ify sebuah amplop.
“ini apa?” Tanya ify penasaran
“ini apa kami juga tidak tau Nn.” Jawab bu okky
“oh terima kasih. Saat aku mandi kalian tak usah repot. Kalo gag ada perlu lagi kalian boleh istirahat.” Suruh ify
“baik Nn. Kami permisi.” Pamit bu okky. Ify hanya membalasnya dengan seulas senyuman kecil dibibirnya. Lalu ify segera kekamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Masalah amplop dan tentang “rio” itu akan difikirkannya nanti setelah mandi.
“huahh seger…” kata ify setelah selesai berganti baju dan kemudian duduk di sofa didepan ranjang ify sambil menatap amplop yang kini sudah dipegangnya.
“sebenernya apaan sih isi amplop ini?” gumam ify lalu pelan-pelan ify membuka amplop tersebut dan mengeluarkan sebuah surat dan buku tabungan yang ada didalam amplop tersebut.
“lyssa ini uang jajanmu..” gumam ify membaca surat tersebut lalu ify membuka buku tabungannya dan betapa kagetnya ify setelah melihat berapa nominal yang terdapat didalam buku tabungannya itu. “hah?? Ini terlalu berlebihan. Masa’ sekali jajan aja 5 juta?? Ada apa sih sama orang kaya ini?? Kalo terus-terus ada disini kita akan jadi gag bisa nilai harga diri orang. Gag boleh. Aku harus pergi secepatnya dari sini. Tempat ini terlalu materialistis. Lebih baik cepat suruh ayah pulang. Walaupun dia kakek kandungku, tapi aku belum terbiasa” rutuk ify. Kemudian ify mengambil hpnya dan memencet beberapa nomor yang diyakini adalah nomor ayahnya. Ify sebal bukan main karena dari tadi ify menelpon ayahnya tak diangkat malah sang operator yang terus-terusan mengoceh. Ify kemudian mencoba menghubungi ibunya tetapi hasilnya sama aja.
“kenapa gag ada yang angkat?” Tanya ify


                Di Rumah Lama ify

“dutha apa masih ada yang harus dibereskan?” Tanya bu winda kepada suaminya.
“semua sudah selesai. Aksi keluarga Umari sangat cepat. Sudahlah ayo kita segera pergi dari rumah ini.” Ajak pak dutha.
Lalu mereka pergi meninggalkan rumah lama yang punya sejuta kenangan bersama ify putri angkatnya.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



        Malam harinya di kediaman Umari

“hmm walaupun aku pernah bermimpi menjadi tuan putri kaya. Tapi kenapa saat itu semua jadi kenyataan aku merasa risih bahkan tidak nyaman sedikit pun. Kalau punya sedikit uang aja udah cukup.” Gumam ify masih dengan posisi saat dia membaca surat dari kakek.


“iya honey.. ingat selalu mimpikan aku. Selamat tidur. Bye..” kata iyel menutup telvonnya.
“bagaimana yo? Mana tuan putri?” Tanya iyel yang bingung karena sikap aneh dari saudaranya itu.
“masih dikamarnya.” Jawab rio ketus.
“udah deh gag usah kesel gitu. Kita bawa 2 botol besar minuman soda yang kau suka. Minum aja segelas sprite sebelum tidur akan lebih enak dan pastinya aku lebih nyenyak.” Saran iyel.

“hmm. Lyssa akhirnya aku menemukanmu. Aku berjanji akan melindungimu selamanya. Walaupun mungkin tidak bisa lama. Tapi aku akan mencarikan seseorang yang tepat untuk menjagamu sekaligus penggantiku selamanya.” Gumam kakek Ony dikamarnya.


“yo, sebenernya lo gag usah bersikap jahat sama tuan putri itu. Kalo lo bisa lebih tenang hidup dengannya. Mungkin lo akan sadar kalo sebenernya dia gadis yang baik.” Kata iyel sambil duduk disofa depan rio duduk.
Yah memang inilah kebiasaan mereka sebelum tidur pasti mereka mengumpul ditempat yang dikhususkan untuk tempat istirahat mereka berempat agar tidak merasa jenuh. Menurut mereka tempat itu adalah surga terindah di NKRI padahal tempatnya ada dikediaman Umari. Tapi menurut mereka hanya tempat itulah yang bisa membuatnya santai, karena apa yang mereka mau ada disini. Mereka menamai tempat itu dengan nama ‘Earthly Paradise’ atau surga dunia.
“hmm.. kebaikannya ataupun ketidakbaikannya tidak pernah masuk dalam perhitungan gue.” Jawab rio santai.
“jadi apa lo udah putusin buat tuan putri benci sama lo yo?” Tanya iyel.
“ka kenapa lo membuat keputusan itu?” Tanya cakka yang ikut-ikutan bertanya
Sedangkan rio hanya tersenyum, “ gue punya alasan tersendiri buat itu.”
“emang udah jelas. Butuh alasan apa lagi sih? Cewek kan emang gag bisa dipercaya.” Jawab Alvin yang sedari tadi hanya diam.
“gue mohon vin, gag semua cewek itu kaya Sil..vi..a..” jawab iyel sedikit ragu
“upss..” timpal cakka
“jangan pernah sebut nama cewek itu didepan gue!” kata Alvin sinis sambil pergi meninggalkan tempat itu.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


                >>>Keesokan Harinya<<<


“hmm.. pertama kali menginap diluar sendirian gag bisa tidur. Bahkan ranjang tuan putri sedikit pun gag bisa memberikan rasa nyaman. Huft..” keluh ify yang setelah mandi dan sholat hanya diam disofa.
Lalu ify melirik kearah jam tangannya.
“wah udah jam 6? Pastinya ayah dan ibu udah bangun. Aku telvon ah..” katanya seraya mengambil hpnya.
Dengan langkah gontai ify bolak-balik mondar-mandir gag jelas dikamarnya.. tapi tetap saja hanya operator yang berbicara.
“kemana sih mereka? Tak ada satupun telvonku yang mereka angkat. Udah gitu operatornya pake ikut campur lagi. Nyebelin!!” gumamnya.
Tak lama beberapa pembantu datang menghampirinya.
“Nn. Mau sarapan dimana?” Tanya salah satu dari mereka
“terserah.” Jawab ify
‘ok gag peduli. Aku akan pulang sendiri.’ Batin ify bertekat.
Ify membereskan barang-barangnya dan sengaja meninggalkan amplop yang berisi uang dikamarnya. Lalu dia keluar dari kamarnya dan menelusuri beberapa lorong dan sampai menemukan taman untuk beristirahat.


“ini dimana sih? Udah jalan 30 menit tapi masih belom keluar juga. Apa aku akan seumur hidup gag bisa keluar dari sini? Siapapun tolong aku!!” teriak ify
“pagi Nn.” Sapa manajer mangare yang muncul tiba-tiba
“manajer kau datang dari mana?” Tanya ify heran. Bayangin aja muncul tiba-tiba udah kaya hantu aja.
“Nn. Ify apa ada yang perlu dibantu?” Tanya manajer mangare
“kakek mana?” Tanya ify menjawab pertanyaan manajer mangare
“Emp masih tidur. Kau ada perlu dengannya?”
“oh iya. Kalo gitu tunggu sampai dia bangun aja.” Jawab ify
“hmm.. pagi juga bangunnya..” gumam seseorang yang sudah ify kenal.
“iya tentu saja karena aku udah mau pulang. Tapi tunggu kakek bangun baru aku bilang kalau aku mau pulang.” Jawab ify yang merasa tersindir.
“sudah mau pulang? Hmm. Cepat sekali.. apa jangan-jangan lo udah ngambil barang berharga makanya cepet-cepet mau pulang..” Tanya rio yang sudah negative thinking
“kau.. ihh” gumam ify lalu berjalan mendekati rio. “lo itu gag bisa diajak sopan yah? Kalo gue cowok pasti udah gue hajar orang kaya lo!” ucap ify sinis
“oh aku takut sekali.” Kata rio dengan gaya yang sengaja dibuat manis. “gue bilangin yah sama lo kelak jangan pernah dateng lagi. Gue gag mau liat orang miskin kaya lo gangguin kehidupan gue lagi.” Ucap rio tajam
“dasar.. gue tuh gag kaya gitu. Gue juga gag ngambil satu rupiah pun.” Balas ify yang merasa tidak terima dengan ucapan rio barusan
“hmm.. apa lo yakin?”
JDERR!! Pertanyaan rio tadi benar-benar buat hati ify sakit sekali.
“argghhh! Sampaikan salamku pada kakek manajer. Aku mau pulang sekarang..” kata ify seraya mengambil koper-kopernya dan pergi meninggalkan rio.
“Nn. Ify” panggil manajer mangare
“selamat jalan.. ku doakan semoga kau baik-baik saja.” Kata rio sok manis sambil melambai-lambaikan tangannya.
“maav Tn. Muda Rio.. ini..” kata manajer mangare menghampiri rio dan memberikan sebuah amplop yang ia temui dikamar ify. “Nn. Ify tunggu” teriak manajer mangare sambil berlari mengejar ify setelah amplop itu berada ditangan rio.
‘dia gag ngambil uang Emp? Apa gue salah paham padanya?’ Tanya rio dalam hati


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

                        Di Dalam Mobil

“Nn. Ify sudahlah jangan marah lagi. Karena gag biasanya Tn. Muda rio bersikap seperti itu. Dia itu orang yang berwibawa dan sopan santun.” Jelas manajer mangare yang tau perasaan ify sekarang.
“dimananya? Jelas-jelas dia itu… udahlah kelak juga aku gag akan ketemu dia lagi..” jawabnya , “emm manajer mangare sepertinya kita udah salah jalan deh.. ini bukan jalan menuju rumahku.” Kata ify
"Nn. ify Tn. dutha dan Ny. winda sudah pindah kerumah baunya.. jadi sekarana kita akan kesana." jawab manajer mangare.

1 komentar:

  1. Sloty Casino, Las Vegas - MapYRO
    Find your way around the casino, get 군산 출장마사지 into 경상남도 출장샵 the action, and play! Sloty Casino has over 익산 출장샵 4000 구리 출장샵 slots, including favorites like 정읍 출장마사지 Blackjack, Roulette and Video Poker.

    BalasHapus