Kamis, 28 April 2011

Romantic Princess Part 7

“Nn. Jangan lari. Kumohon jangn lari.” Teriak manajer mangare. Ify menghiraukannya. Yang ada difikirannya sekarang bagaimana ia bisa sampai dibandara. Sampai ada sebuah honda jazz silver berhenti didepannya. Ify tau siapa yang mengendarainya. Benar dugaan ify setelah sang pengendara keluar ify langsung mendekat dan meminta tolong. Dan tanpa mereka semua sadari ada 2 orang yang dari tadi sedang memperhatikan mereka dari kamarnya masing-masing.

Langsung aja deh
I hope you like it

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"ada apa ini?" tanya pemuda itu.
"tolong bisakah kau antarkan aku kebandara? ku mohon.." pinta ify pada pemuda itu yang tak lain adalah Rio.
"memangnya apa yang terjadi?" tanya rio lagi.
"kakek menyuruh orangtuaku kenoszta. dia mana boleh begitu? aku sudah menurutinya untuk tinggal disini.. tapi kenapa dia malah menyuruh orangtuaku pergi?" kumohon antarkan aku kebandara." pinta ify lirih.
"tapi kalau sekarang kebandara juga tidak ada gunanya. keputusan Emp tidak akan bisa dirubah oleh siapa pun." jawab Rio.
"bagaimanapun caranya kumohon antarkan aku kebandara. jika kau tidak mau juga tak apa aku bisa pergi sendiri. tapi... ayolah kumohon padamu." rayu ify dengan suara yang mulai serak karna butir-butir bening siap membanjiri pipi ify kapanpun. rio yang tidak tega akhirnya luluh juga.
"baiklah. aku antar kau kesana." jawab rio
"maav Tn. muda Rio ini perintah Emp." sela manajer mangare.
"kalau tidak aku antar, apa rencanamu? membuat dia pingsan dan membawanya masuk? kalau iya, silahkan tapi kau yang melakukannya dan aku akan mengadukan pada Emp bahwa kau yang membuat cucunya begini." tantang rio "bagaimana? masih mau melakukannya?" tanya rio tapi semua hanya diam termasuk manajer mangare "baik. aku yang akan bertanggung jawab pada Emp. naik fy." ajak rio. ify pun mengikutinya dan masuk ke dalam mobil rio. selang beberapa detik rio pun langsung tancap gas kebandara.

"bilang gag peduli taunya malah membela.. hah dasar kau ka.." gumam seseorang dari kamarnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


'ayah ibu kalian harus menungguku. jangan meninggalkanku. aku mohon.' batin ify cemas dan diam-diam rio memperhatikannya daritadi.


"kepada penumpang penerbangan kenoszta, dengan pesawat KA86 harap check in di pintu 2"

"ayah ayo kita sudah harus pergi." ajak bu winda.
"iya.." jawab pak dutha.
"tante, om harap tunggu sebentar, sebentar lagi ify pasti datang." pinta agni
"kami sudah janji dengan Tn. Excel setelah sampai disana baru akan menghubunginya." tolak bu winda
"maav, aku sama sekali tidak menyangka kalau kalian akan begitu." gumam agni. mendengar itu pak dutha dan bu winda hanya tersenyum kecut sambil menundukkan kepala, agni yang merasa bersalah kembali meralat ucapannya.
"hmm .. maksudku maav kalian pasti punya alasan untuk ini." ralat agni.
"mana ada alasan? kita hanya tidak tau kapan bisa bertemu ify kembali." jawab pak dutha.
"ayah sudahlah jangan berkata begitu. kalau tetap begitu aku akan menangis." balas bu winda.
"tapi aku sungguh tidak tega berpisah dengan ify."
"aku juga tidak tega. keluarga yang baik kenapa jadi terpecah begini?" tanya bu winda.
"agni, kelal kau harus menjaga ify." pesan pak dutha.
"ayah kita sudah harus pergi. kita pamit yah? Ass.wrb." pamit bu winda seraya meninggalkan agni.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


setelah memarkirkan mobilnya di depan bandara, ify dan rio langsung berlari ke dalam bandara. ify melihat kesana-kemari mencari kedua orangtuanya, tapi tak bertemu. ify putuskan untuk menelepon agni.

"haloo agni, dmana ayah dan ibuku?" tanya ify
"mereka baru aja masuk dipintu 2." jawab ify
tanpa salam ify langsung menutup teleponnya dan berlari kepintu 2. dari belakang rio hanya bisa mengikuti ify berlari. setelah sampai, betapa senangnya ify , ia masih bisa melihat orangtuanya, tapi sayang orangtuanya tidak bisa melihat ify. sudah berkali-kali ify berteriak memanggil orangtuanya tapip naas tidak bisa terdengar. hanya tangis yang bisa ify keluarkan sekarang. ify menoleh kebelakang , dan benar rio masih mengikutinya. akhirnya ify mendekati rio.

"aku mau bicara dengannya, kakek jelek itu! aku ingin pulang" pinta ify. Rio hanya mengangguk dan menurutinya.
'kenapa aku mau saja disuruh olehnya? ada apa denganku?' batin rio dalam hati.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


DI DALAM MOBIL

ify terus menangis tak henti-hentinya. Rio merasa prihatin juga, tapi keputusan Emp, siapa yang bisa merubah. Lama-lama rio pun merasa gelisah dan tidak tenang bila ify hanya menangis. karna tidak tahan rio memberhentikan mobilnya di sebuah taman.
"jangan pedulikan aku. jalanlah aku ingin berunding dengan kakek jelek itu!" tegas ify didalam tangisnya.
"percayalah padaku. kalau kau ingin berunding dengan Emp, pikiranmu harus tenang, Tunggu sampai kau selesai menangis, baru kita pulang." suruh rio.
ify lalu menyenderkan kepalanya dibahu rio sambil menangis, rio yang merasa terkejut hanya bisa diam dan mendengarkan tangisan serta pertanyaan dari gadis disampingnya itu. setelah merasa tenang rio mengajak ify untuk pulang.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


DI RUMAH


"Nn. Ify kau bisa tenang? sekarang sudah malam, kalau ada yang ingin dibicarakan besok saja." ucap manajer mangare ketika melihat ify masuk dengan tegesa-gesa kekamar Emp.
"jangan menghalangiku. hari ini dia harus menjelaskan semuanya padaku." tolak ify.
"tapi Nn...."
"biarkan dia masuk" suruh Emp dari dalam kmar.
"baik, silahkan." ajak manajer mangare.
"aku sudah janji untuk tinggal disini, tapi kenapa kau masih menyuruh orangtuaku kenoszta?" tanya ify begitu masuk kedalam.
"mereka yang memutuskan untuk pergi kenoszta." jawab Emp santai
"aku tidak percaya, pasti kau yang memaksa mereka. kau psti ingin memisahkan kami. ya kan?" tanya ify
"sejak hari pertama kau masuk kekeluarga Umari duniamu dengan dunia mereka itu berbeda. di dunia ini satu-satunya orang yang punya hubungan darah denganmu itu hanya aku. tak ada yang lain. ada pembantu yang akan mendampingi mereka disana. aku juga sudah menyiapkan rumah untuk mereka. bagi mereka kehidupan seperti ini sudah termasuk kehidupan yang elit. inilah cara kakek memberi imbalan kepada mereka atas balas budi telah membesarkanmu. tentu caranya kurang sempurna. itu karna kakek tak mau melihatmu sedih karna hubungan ini." jelas Emp.
"aku sama sekali tak mampu menerima penjelasanmu. aku bodoh sekali bisa-bisanya menerima untuk menjadi bagian dari orang-orang seperti kalian. dan ternyata kau masih belum paham. YANG NAMANYA KELUARGA ITU BUKAN HANYA YANG MEMILIKI HUBUNGAN DARAH. Mereka adalah keluargaku. paham? Sedangkan kau? KAU HANYA ORANG ASING YANG PUNYA HUBUNGAN DARAH DENGANKU. MENGERTI KAKEK?" tanya ify dengan emosi dan banyak memberi penekanan pada ucapannya. setelah puas ify langsung pergi meninggalkan Emp yang masih shock kekamarnya.


'aku sungguh bodoh! bisa mengira dia orangtua yang sendiri dan kesepian. dia tidak kesepian. berbuat semaunya krna kaya dan meremehkan semua orang. rumah besar apa gunanya? uang banyak apa gunanya? apa gunanya kalau tak ada kasih sayang? aku tidak mau tinggal ditempat ini lagi.' batin ify menggebu-gebu.

ify keluar dari kamarnya saat melewati koridor ruangan ia melihat cc tv.
"kau pasti sedang melihatku kan? aku tak mau tinggal disini lagi! cepat keluarkan aku!" teriak ify kearah cc tv dimana Emp pasti sedang melihatnya.


"Emp boleh Excel antarkan Nn. kekamar?" tanya manajer mangare
"biarkan dia pergi." suruh Emp pelan tapi tegas.
"Emp?" tanya manajer mangare heran
"aku bilang biarkan dia pergi." teriak Emp
"baik Emp" jawabnya.

Tn. Excel keluar dari kamar Emp dan bergegas menghampiri ify lalu mengantarnya kepintu gerbang. tanpa sadar rio memperhatikan ify dari atas kamarnya dan langsung mengambil jaketnya untuk mengikuti ify. sebenarnya ify tak tau ingin kemana , tapi ia juga tak mau terus-terus berada disana. akhirnya ify putuskan untuk pergi kekomplek perumahan Umari, yaitu tempat dimana Emp membelikan rumah pada ayah dan ibu ify. Dari belakang rio terus mengikuti ify.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.


"huhuhuaa.. aku tidak punya rumah, tidak punya apa-apa lagi. ayah ibu kalian tega melihatku begini? aku tidak bahagia disana." tangis ify kembali pecah.
"anak perempuan jelek kalau sedang menangis. cepat hapus air matamu." suruh seseorang yang dari tadi mengikuti ify sambil menyodorkan saputangan.
"aku menangis sejelek apapun juga bukan urusanmu! untuk apa kau kesini? semua ini gara-gara kau! orang kaya apa hebatnya? orang kaya hanya bisa meremehkan orang lain, kau sudah senang? aku sudah tak punya apa-apa lagi! pergi!! aku tak mau melihatmu lagi!" seru ify sambil membuang muka, mendengar ucapan ify yang lebih terdengar 'sindiran' itu membuat rio meremas saputangannya dan berjalan pelan meninggalkan ify.
ify yang mendengar langkah kaki rio sudah tak ada langsung berteriak..
"begini aja udah mau nyerah?" teriak ify sambil berdiri sontak wajahnya memerah menahan malu ketika tau rio hanya menjauhi ify beberapa langkah.sedangkan Rio? dia hanya tersenyum menahan tawa. ify yang malu hanya diam lalu menangis sekencang-kencangnya. *alibi biar gag malu* .
"pinjam pundakmu sebentar." pinta ify dalam tangisnya. Rio hanya tersenyum dan berjalan mendekati ify. lalu menarik ify dalam pelukannya. 'bodoh! aku kan hanya minta pundaknya. kenapa dia memelukku?' tanya ify dalam hati disela tangisnya .. 'apa yang kulakukan? dia kan hanya minta pundakku! dasar bodoh kau Rio!' batin rio.
"hey apa kau tidak cape berdiri seperti ini? kita duduk disebelah sana saja gimana?" tanya rio
"ehm.. baiklah.."

mereka duduk disana , tak ada obrolan yang keluar dari mulut mereka. sampai rio menyadari bahwa ify sedang kedinginan . melihat itu rio melepas jaketnya dan memakaikan pada ify.
"sudah pakai saja jaketku! aku tak mau kau sakit" gumam rio.
"makasih.." jawab ify. selang beberapa menit ify menyenderkan kepalanya dibahu rio.
'eh? dia tidurkah?' batin Rio
'hmm..sejak kapan aku berubah jadi baik seperti ini? menemanimu disini digigit nyamuk, tidak tidur untuk menjagamu fy?' batin rio bertanya-tanya. Rio melihat ify sekilas.. " dia sudah tidur terlalu nyenyak.." gumam rio
'fy, kau pasti tak menyangka bahwa aku sangat menyukai suasana seperti ini. dan betapa baiknya kalau aku bukan Mario Stevano Aditya HAling dan kau juga bukan satu-satunya penerus grup Umari.' batin rio.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


KEESOKAN PAGINYA


Rio tidak tidur semalaman hanya untuk menemani ify. *so sweeett* . Tak lama ify bangun dari tidurnya.
"apa yang kau fikirkan?" tanya ify pada Rio yang keliatan sedang berfikir keras semalaman.
"tidak apa-apa." jawab rio.
"kau pasti senang bukan dengan suasana semalam?" tanya ify. Rio yang mendengarnya begitu kaget, 'darimana dia bisa tau?' batin rio.
"kau tau apa yang kufikirkan?" tanya rio ify hanya diam..
"kau pasti tidak punya uang ya kan?" tanya rio
"satu rupiah pun juga tidak punya." jawab ify.
"apa kau tidak memikirkan hal ini sebelum keluar?" tanya rio lagi.
"sama sekali tidak."
kurasa kau sebaiknya pulang. kau sendirian diluar dan tidak punya uang. bukankah rumah ini kau beli dengan meminjam uang dari Emp? dan sekarang juga bukan milikmu." saran rio
"aku tak peduli! pokonya aku tak mau pulang!" tegas ify
"terserah tapi aku takut tidak bisa sesuai dengan yang kau mau." jawab rio. ify tidak mengerti maksudnya. sampai ketika beberapa mobil mewah datang menghampiri mereka.. dan seseorang keluar dari mobil tersebut ify baru mengerti maksud rio, tapii ada yang mengganjal dihati ify.

"maav Tn. muda RIo Nn. IFy, kalau istirahatnya sudah selesai, apa kita boleh pulang?" tanya seseorang yang tak lain adalah manajer magare.
"kau mengkhianatiku." seru ify.
"pertama aku tidak meresa kau bisa hidup sendirian diluar, kedua bagaimanapun juga Emp itu adalah kakekmu.sudah seharusnya aku membantunya mencarimu. jadi aku tidak mengkhianatimu." jelas rio.
"awas kau!" ancam ify.
"sudah ya? aku pulang dulu.. sampai ketemu nanti. kuserahkan semuanya padamu Tn. Excel." gumam rio
"baik Tn. muda rio" jawab manajer mangare. Rio hanya tersenyum seraya pergi meninggalkan ify dan semuanya.
sebenarnya rio tidak benar-benar pulang dia ingin emlihat ify masuk kedalam mobilnya terlebih dahulu.
"Nn. silahkan." ajak manajer mangare.
"aku tidak mau pulang denganmu kecuali kau mengangkatku!" suruh ify.
"baik. angkat." jawab manajer mangare.
"eehh... pelan sedikit.. lepaskan aku! tolong!" ify terus berontak karna tak bisa diam saat ingin masuk kemobil kepala ify kepentok ujung pintu mobil. ify pun pingsan.
"aww.. ya setidaknya dia tidak berisik lagi" gumam manajer mangare.

"ify, maav pulang adalah yang terbaik untukmu. walaupun aku paham mengapa kau tak ingin pulang.. tapi lagipula kita berbeda. maav.." gumam Rio yang dari tadi memperhatikan apa yang terjadi dengan ify.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


DI RUMAH


'hmm,, akhitnya tetap kembali kesini.' batin ify.
"aww sakit.." gumam ify sambil memegangi kepalanya. tiba-tiba manajer mangare masuk kedalam.
"Nn. sudah siuman.. mau makan?" tanyanya.
"tidak mau." jawab ify singkat
"kalau tidak mau makan , minum teh saja mau?" tanyanya lagi
"aku tidak mau bicara dengamu! kau juga penipu." gumam ify.
"baiklah kalau tak mau. makanannya aku letakkan dimeja makan luar. satu hal lagi, Tn. Dutha menyerahkan kunci rumah padaku. Excel taruh disini." ucapnya seraya pergi meninggalkan ify. ify yang masih sedikit pusing hanya bisa diam dan tiduran  dikamarnya.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Excel bagaimana keadaan Lyssa sekarang?" tanya Emp pada Tn. Excel
"Nn. masih tidak mau makan dan minum." jawab Tn. Excel
"segera siapkan beberapa anggota medis untuk berjaga didepan pintu. kalau perlu berikan juga suntikan nutrisi." suruh Emp.
"baik Emp. Excel permisi." Tn. Excel keluar dari kamar Emp saat menutup pintu datang rio yang sepertinya sedang dipanggil oleh Emp.
"pagi Tn. muda Rio.." sapa Tn. Excel yang dibalas senyuman dari Rio. Rio pun masuk kedalam kamar Emp dan menemui Emp.

"Emp ada apa mencariku?" tanya Rio
"yo, coba katakan apa salahku?  Lyssa satu-satunya cucuku dan aku ingin dia disisiku, apa aku salah? apa yang dimaksud dengan kalimat ini? "YANG NAMANYA KELUARGA ITU BUKAN HANYA YANG MEMILIKI HUBUNGAN DARAH." KALIMAT APA ITU?" tanya Emp.
"Emp aku tak mengerti. ada yang dapat kubantu?" tanya Rio
"kau harus lebih baik padanya. selama ini dia selalu melawanku, jadi kau jangan mempersulit keadaan, mengerti?"
"Emp aku...."
"apa? kau masih punya alasan? apa kau fikir kau mampu melawanku? kau adalah penerusku yang baru! jangan melawanku karna kau tidak akan menang." tegas Emp. Rio hanya bisa diam . dari dulu dia memang tidak pernah membantah keputusan Emp. jadi  karna kebiasaannya itu rio tidak berani untuk mengakui bahwa dia ingin menolak keputusan Emp itu.
"jika tak ada lagi yang ingin dibicarakan aku permisi Emp." pamit rio.



>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



setelah keluar dari kamar Emp, Rio pergi keruang olahraga dan berberes menggantibajunya dengan baju basketnya . Setelah selesai Rio langsung menggiring bola basketnya ke ring. Tapi berkali-kali bola dilemparkannya berkali-kali juga bola masuk dengan indah ke  ring. Inilah Rio kalau sedang kesal dengan Emp dia melampiaskannya ke bola basket. Sampai akhirnya Rio lelah juga. Dia melempar bola basket entah kemana dan langsung merebahkan tubuhnya dilapangan indoor itu.

"hey ka.. aku sudah melihatnya." ucap adik rio yang tiba-tiba datang.
"lihat apa?" tanya rio males-malesan .. yaiyalah orang lagi cape ditanya ..
"kejadian semalam.. ketika kau mengantar Tn. putri kebandara itu." jawab cakka
"oh itu. apa boleh buat? dia memaksaku." elak rio
"tapi aku juga mendengar bahwa kau menemani Tn. putri dirumah yang dibelikan Emp semalaman. kak kau sudah mau menerima keputusan itu? kau mau bersamanya dan menjadi pewaris Emp?" tanya cakka.
"hh.. kau terlalu khawatir.. aku tidak ingin menyukainya." jawab rio.
"kalau begitu apa boleh aku menyukainya? menurutku dia baik." tanya cakka
"tentu saja boleh. aku tak peduli. itu hakmu." jawab rio
"ka apa benar kau menyerahkannya padaku?" tanya cakka lagi
"dia sama sekali bukan milikku. jadi tak ada istilah menyerahkan. silahkan aja menyukainya, sekalian menggantikanku menjadi penerus yang menakutkan itu." jawab Rio
"yeah.. kau percaya tidak? Asal bisa terus bersamanya aku rela jadi penerus Emp. Ka aku sangat mulia bukan? Demi cinta aku rela berkorban apapun. kalau Tn. putri tau mungkin dia akan terharu." gumam cakka.
'sebenarnya cakka benar. Demi cinta sudah seharusnya kita berkorban.' batin Rio

"hey kak beri aku pendapat untuk pdkt dengannya." gumam cakka
"hmm.. kau sudah salah orang.. kalau urusan begini tanya sama iyel." saran Rio.
"gag ah. kalau iyel juga suka gimana? aku pasti kalah. aku harus turun tangan dulu." tolak cakka
"kau harus lebih perhatian padanya dan selalu ada saat dia butuh." saran rio
'kalau itu kan kau yang sudah ambil bagian ka.. huh' batin cakka
"hmm kak kau tau apa yang dibutuhkannya sekarang?" tanya cakka
"sekarang dia butuh uang. bukankah dia dan Emp memiliki perjanjian sebesar 5 juta rupiah?" tanya Rio balik.
"ya aku pernah dengar." tanggap cakka
"kalau dia tidak suka padamu..tolong jauhi dia.." saran Rio
"kenapa?" tanya cakka penasaran
"karena........"

bersambung..

1 komentar: